Pemkot Terbitkan Kartu Kendali Untuk Pembelian Elpiji Melon Atasi Kelangkaan

Pemkot Terbitkan Kartu Kendali Untuk Pembelian Elpiji Melon Atasi Kelangkaan

KalbarOnline, Pontianak – Untuk mengendalikan penyaluran elpiji tiga kilogram bersubsidi agar tepat sasaran, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bekerjasama dengan Pertamina menerbitkan kartu kendali. Kartu kendali untuk pembelian elpiji melon ini diperuntukkan bagi rumah tangga miskin dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang omzetnya di bawah Rp50 juta. Dengan ketentuan maksimum pembelian lima tabung per bulan bagi rumah tangga dan delapan tabung per bulan bagi UMKM.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Dengan adanya kartu kendali, kita berharap tidak terjadi lagi kelangkaan atau antrian elpiji tiga kilogram ini,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai menyerahkan secara simbolis kartu kendali elpiji tiga kilogram kepada masyarakat mewakili rumah tangga dan UMKM di Aula Rohana Muthalib Kantor Bappeda Kota Pontianak, Selasa (25/8/2020).

Baca Juga :  Tak Perlu Punic Buying, Bari Jamin Stok Pangan Kalbar Aman

Ia menambahkan, kartu kendali ini berfungsi sebagai pengendali penyaluran elpiji bersubsidi tiga kilogram dengan kuota terbatas bagi rumah tangga dan UMKM. Hal tersebut sebagai upaya Pemkot Pontianak dalam mengendalikan penyaluran elpiji tiga kilogram berkoordinasi dengan Pertamina.

“Program ini akan kita evaluasi dan monitor, kalau ini berjalan baik tentunya akan diteruskan,” ungkap Edi.

Untuk memperoleh kartu kendali, warga harus terdaftar dengan mengetahui RT setempat, di mana kartu kendali tersebut mempunyai jangka waktu 12 bulan. Dengan demikian pangkalan atau agen sudah mengantongi daftar pelanggan tetap yang sudah terdaftar. Kartu kendali ini juga berfungsi sebagai bentuk ceklist atau pengecekan.

Baca Juga :  Ini Daftar Caleg DPR-RI Dapil Kalbar 1 yang Lolos ke Senayan, PDIP Peroleh Suara Terbanyak

“Apakah kuota elpiji sudah diambil atau belum oleh pelanggan yang terdaftar,” terangnya.

Selain itu, lanjut Edi, kartu itu juga memudahkan Pertamina dalam mengkalkulasikan jumlah kebutuhan elpiji tiga kilogram di wilayah Kota Pontianak. Apalagi jumlah penduduk miskin dan UMKM fluktuatif, bisa bertambah atau berkurang.

“Sehingga menjadi tolok ukur Pertamina untuk mengevaluasi apakah kuotanya bertambah atau berapa banyak alokasi kuota elpiji tersebut,” pungkasnya. (jim/prokopim)

Comment