Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 14 Juni 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama Pertamina Kalbar merespon
cepat persoalan kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji melon atau elpiji
kemasan 3 kilogram di daerah pesisir Kubu Raya khususnya di Kecamatan Batu
Ampar. Melalui respon tersebut, pihak pertamina lantas segera menyalurkan sebanyak
1.680 tabung gas elpiji di Desa Padang Tikar, Batu Ampar, Selasa (11/6/2019).
Salah seorang penyalur gas elpiji di Batu Ampar, Mustafa
Haji Marad menuturkan, harga gas elpiji yang ia ambil dari pangkalan sebesar Rp17.500
dan dijual di sekitar pasar Padang Tikar sebesar Rp21.000. Harga tersebut,
menurutnya akan terus mengalami kenaikan jika sudah sampai desa terjauh dari
Padang Tikar. Kenaikan dapat mencapai hingga Rp25.000.
“Kami atas nama masyarakat Kecamatan Batu Ampar khususnya
Desa Padang Tikar, Medan Mas, Tasik Malaya, Sungai Besar, Sungai Jawi, Ambarawa
dan Tanjung Harapan mengucapkan terima kasih atas respons cepat dan tanggapnya
Bapak Bupati Muda Mahendrawan yang telah memperhatikan dan memberikan solusi
tentang hajat hidup masyarakat banyak,” tuturnya.
Mustafa berharap sikap kepedulian dan keseriusan semua
instansi terkait terus dijaga agar masalah kelangkaan dan tingginya harga
elpiji tidak terulang.
“Alhamdulillah hari ini berkat keseriusan bapak bupati
antrean panjang sudah tidak separah hari-hari yang lalu. Sekali lagi terima
kasih Pak Bupati Muda," ucapnya.
Mustafa mengisahkan kekurangan pasokan elpiji telah
berlangsung sejak bulan suci Ramadhan tepatnya dua pekan sebelum Lebaran.
Hingga Senin (10/6/2019), kekurangan pasokan masih terjadi. Karena begitu elpiji
tiba di Desa Padang Tikar Dua, masyarakat langsung menyerbu dan bahkan antrean
bisa mencapai 750 meter sampai 1 kilometer.
“Tentunya kondisi ini sangat miris kalau sampai terjadi
lagi,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya, Norasari Arani, menambahkan sejauh ini
kelangkaan elpiji bersubsidi tiga kilogram cukup banyak terjadi di sejumlah
desa di kawasan pesisir seperti Batu Ampar, Sumber Agung, Sungai Besar dan
Teluk Nibung.
Menurut Nora, salah satu upaya mengantisipasi kembali
melonjaknya harga elpiji bersubsidi yakni dengan menerapkan Harga Eceran
Tertinggi (HET). Jika HET yang ditetapkan pemerintah provinsi sebesar Rp16.500/tabung,
maka untuk Kubu Raya khususnya di kawasan pesisir penetapan HET akan ditambah
item biaya angkut dan disesuaikan dengan jarak tempuh masing-masing desa.
“Berdasarkan arahan Pak Bupati, nanti kami akan melakuan
survey ke lapangan untuk bisa menentukan besaran biaya angkut ke masing-masing
desa. Barulah nanti ditambahkan dengan HET yang ditetapkan pemerintah provinsi
itulah HET khusus untuk wilayah Kubu Raya,” terangnya. (ian/rio)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama Pertamina Kalbar merespon
cepat persoalan kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji melon atau elpiji
kemasan 3 kilogram di daerah pesisir Kubu Raya khususnya di Kecamatan Batu
Ampar. Melalui respon tersebut, pihak pertamina lantas segera menyalurkan sebanyak
1.680 tabung gas elpiji di Desa Padang Tikar, Batu Ampar, Selasa (11/6/2019).
Salah seorang penyalur gas elpiji di Batu Ampar, Mustafa
Haji Marad menuturkan, harga gas elpiji yang ia ambil dari pangkalan sebesar Rp17.500
dan dijual di sekitar pasar Padang Tikar sebesar Rp21.000. Harga tersebut,
menurutnya akan terus mengalami kenaikan jika sudah sampai desa terjauh dari
Padang Tikar. Kenaikan dapat mencapai hingga Rp25.000.
“Kami atas nama masyarakat Kecamatan Batu Ampar khususnya
Desa Padang Tikar, Medan Mas, Tasik Malaya, Sungai Besar, Sungai Jawi, Ambarawa
dan Tanjung Harapan mengucapkan terima kasih atas respons cepat dan tanggapnya
Bapak Bupati Muda Mahendrawan yang telah memperhatikan dan memberikan solusi
tentang hajat hidup masyarakat banyak,” tuturnya.
Mustafa berharap sikap kepedulian dan keseriusan semua
instansi terkait terus dijaga agar masalah kelangkaan dan tingginya harga
elpiji tidak terulang.
“Alhamdulillah hari ini berkat keseriusan bapak bupati
antrean panjang sudah tidak separah hari-hari yang lalu. Sekali lagi terima
kasih Pak Bupati Muda," ucapnya.
Mustafa mengisahkan kekurangan pasokan elpiji telah
berlangsung sejak bulan suci Ramadhan tepatnya dua pekan sebelum Lebaran.
Hingga Senin (10/6/2019), kekurangan pasokan masih terjadi. Karena begitu elpiji
tiba di Desa Padang Tikar Dua, masyarakat langsung menyerbu dan bahkan antrean
bisa mencapai 750 meter sampai 1 kilometer.
“Tentunya kondisi ini sangat miris kalau sampai terjadi
lagi,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya, Norasari Arani, menambahkan sejauh ini
kelangkaan elpiji bersubsidi tiga kilogram cukup banyak terjadi di sejumlah
desa di kawasan pesisir seperti Batu Ampar, Sumber Agung, Sungai Besar dan
Teluk Nibung.
Menurut Nora, salah satu upaya mengantisipasi kembali
melonjaknya harga elpiji bersubsidi yakni dengan menerapkan Harga Eceran
Tertinggi (HET). Jika HET yang ditetapkan pemerintah provinsi sebesar Rp16.500/tabung,
maka untuk Kubu Raya khususnya di kawasan pesisir penetapan HET akan ditambah
item biaya angkut dan disesuaikan dengan jarak tempuh masing-masing desa.
“Berdasarkan arahan Pak Bupati, nanti kami akan melakuan
survey ke lapangan untuk bisa menentukan besaran biaya angkut ke masing-masing
desa. Barulah nanti ditambahkan dengan HET yang ditetapkan pemerintah provinsi
itulah HET khusus untuk wilayah Kubu Raya,” terangnya. (ian/rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini