Kubu Raya    

Warga Apresiasi Respon Cepat Bupati Muda Atasi Kelangkaan Elpiji

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 14 Juni 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan bersama Pertamina Kalbar merespon

cepat persoalan kelangkaan dan tingginya harga gas elpiji melon atau elpiji

kemasan 3 kilogram di daerah pesisir Kubu Raya khususnya di Kecamatan Batu

Ampar. Melalui respon tersebut, pihak pertamina lantas segera menyalurkan sebanyak

1.680 tabung gas elpiji di Desa Padang Tikar, Batu Ampar, Selasa (11/6/2019).

Salah seorang penyalur gas elpiji di Batu Ampar, Mustafa

Haji Marad menuturkan, harga gas elpiji yang ia ambil dari pangkalan sebesar Rp17.500

dan dijual di sekitar pasar Padang Tikar sebesar Rp21.000. Harga tersebut,

menurutnya akan terus mengalami kenaikan jika sudah sampai desa terjauh dari

Padang Tikar. Kenaikan dapat mencapai hingga Rp25.000.

“Kami atas nama masyarakat Kecamatan Batu Ampar khususnya

Desa Padang Tikar, Medan Mas, Tasik Malaya, Sungai Besar, Sungai Jawi, Ambarawa

dan Tanjung Harapan mengucapkan terima kasih atas respons cepat dan tanggapnya

Bapak Bupati Muda Mahendrawan yang telah memperhatikan dan memberikan solusi

tentang hajat hidup masyarakat banyak,” tuturnya.

Mustafa berharap sikap kepedulian dan keseriusan semua

instansi terkait terus dijaga agar masalah kelangkaan dan tingginya harga

elpiji tidak terulang.

“Alhamdulillah hari ini berkat keseriusan bapak bupati

antrean panjang sudah tidak separah hari-hari yang lalu. Sekali lagi terima

kasih Pak Bupati Muda," ucapnya.

Mustafa mengisahkan kekurangan pasokan elpiji telah

berlangsung sejak bulan suci Ramadhan tepatnya dua pekan sebelum Lebaran.

Hingga Senin (10/6/2019), kekurangan pasokan masih terjadi. Karena begitu elpiji

tiba di Desa Padang Tikar Dua, masyarakat langsung menyerbu dan bahkan antrean

bisa mencapai 750 meter sampai 1 kilometer.

“Tentunya kondisi ini sangat miris kalau sampai terjadi

lagi,” ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Kubu Raya, Norasari Arani, menambahkan sejauh ini

kelangkaan elpiji bersubsidi tiga kilogram cukup banyak terjadi di sejumlah

desa di kawasan pesisir seperti Batu Ampar, Sumber Agung, Sungai Besar dan

Teluk Nibung.

Menurut Nora, salah satu upaya mengantisipasi kembali

melonjaknya harga elpiji bersubsidi yakni dengan menerapkan Harga Eceran

Tertinggi (HET). Jika HET yang ditetapkan pemerintah provinsi sebesar Rp16.500/tabung,

maka untuk Kubu Raya khususnya di kawasan pesisir penetapan HET akan ditambah

item biaya angkut dan disesuaikan dengan jarak tempuh masing-masing desa.

“Berdasarkan arahan Pak Bupati, nanti kami akan melakuan

survey ke lapangan untuk bisa menentukan besaran biaya angkut ke masing-masing

desa. Barulah nanti ditambahkan dengan HET yang ditetapkan pemerintah provinsi

itulah HET khusus untuk wilayah Kubu Raya,” terangnya. (ian/rio)

Artikel Selanjutnya
Terima Hibah Lahan dari Warga, Bupati Kubu Raya Sebut Bakal Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata
Jumat, 14 Juni 2019
Artikel Sebelumnya
Buka Gawe Nyelepat Tahun di Sekubang, Ini Kata Wabup Askiman
Jumat, 14 Juni 2019

Berita terkait