Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 14 Juni 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo menjenguk anak di bawah umur, Bintang
(12) yang menjadi korban penyiraman air keras beberapa hari lalu di Jalan Adi
Sucipto, Gang H. Tacin, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya.
Bintang menjadi korban kekerasan penyiraman air keras berupa
cuka getah dibagian badan oleh pelaku berinisial Us (50) pada Senin (10/6/2019)
lalu. Peristiwa itu terjadi diduga karena dendam Us terhadap ibu korban,
Muryani.
“Kami turut prihatin dengan kejadian ini dan kondisi
Bintang. Kami mengapresiasi kepolisian khususnya Polsek Sungai Raya yang
bergerak cepat menangkap pelaku,” ucap Sujiwo saat menjenguk korban, Kamis
(13/6/2019).
Sujiwo meminta keluarga korban untuk menyerahkan sepenuhnya
persoalan tersebut kepada kepolisian. Ia berharap tidak ada dendam terhadap pelaku.
“Negara kita negara hukum. Biarkan kepolisian bekerja secara
profesional untuk menindaklanjutinya hingga mengantarkan ke sidang Pengadilan.
Kita fokus saja terhadap kepulihan Bintang,” terang Sujiwo.
Orang nomor dua di Kubu Raya ini mengatakan, jika memang
keluarga korban tidak mampu untuk pemulihan Bintang, maka ia memperkenankan
untuk meminta bantuan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya.
“Di Kesra kita juga ada program untuk membantu melalui
bantuan sosial tak terduga, jika memang masih diperlukan perawatan secara
intensif,” terangnya.
Sujiwo juga meminta pihak korban untuk tidak khawatir karena
Pemerintah daerah bersama dengan pihak terkait lainnya akan terus memantau baik
keluarga korban maupun korban itu sendiri.
“Kita mengutuk keras perbuatan pelaku, kami berharap pelaku
menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarga korban. Kita berharap
peristiwa ini pertama dan terakhir kalinya, jangan sampai terulang peristiwa
seperti ini,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama Asisten Ketua Komisioner Komisi
Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat,
Solihati, menyesali kasus kekerasan fisik terhadap anak yang masih terjadi.
Kehadiran KPPAD sendiri, menurutnya, untuk membantu perlindungan terhadap
Bintang.
“Langkah yang kami lakukan menanyakan kepada korban, apakah
korban masih sakit atau masih merasa tertekan,” kata dia.
Ia menuturkan, jika korban masih merasa tertekan dengan
kondisinya, maka pihaknya siap mendampingi untuk pemulihan psikisnya.
“Nanti akan kita datangkan psikiaternya ke sini,” katanya
saat mengunjungi korban bersama Wakil Bupati Sujiwo.
Diketahui sebelumnya, pelaku menyiramkan air keras kepada
Bintang dikarenakan perselisihan dengan ibu korban yang berstatus janda. Akibat
penyiraman itu, bagian punggung Bintang mengalami luka bakar serius.
Ibu korban, Muryani (40), mengatakan kejadian penyiraman air
keras terjadi pada Senin (10/6/2019) sekitar pukul 03.00 wib. Ketika itu
Bintang sedang tidur. Saat itulah Bintang disiram dengan dengan air keras yang
disemprotkan menggunakan suntikan.
“Anak saya (Bintang) langsung bangun menggelepar dan
berteriak kesakitan,” kata Muryani.
Saat ini, Bintang masih merasakan kesakitan akibat luka
bakar itu dan trauma sehingga takut untuk keluar rumah.
“Masih kesakitan, ia takut keluar rumah,” ujarnya. (ian/rio)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo menjenguk anak di bawah umur, Bintang
(12) yang menjadi korban penyiraman air keras beberapa hari lalu di Jalan Adi
Sucipto, Gang H. Tacin, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya.
Bintang menjadi korban kekerasan penyiraman air keras berupa
cuka getah dibagian badan oleh pelaku berinisial Us (50) pada Senin (10/6/2019)
lalu. Peristiwa itu terjadi diduga karena dendam Us terhadap ibu korban,
Muryani.
“Kami turut prihatin dengan kejadian ini dan kondisi
Bintang. Kami mengapresiasi kepolisian khususnya Polsek Sungai Raya yang
bergerak cepat menangkap pelaku,” ucap Sujiwo saat menjenguk korban, Kamis
(13/6/2019).
Sujiwo meminta keluarga korban untuk menyerahkan sepenuhnya
persoalan tersebut kepada kepolisian. Ia berharap tidak ada dendam terhadap pelaku.
“Negara kita negara hukum. Biarkan kepolisian bekerja secara
profesional untuk menindaklanjutinya hingga mengantarkan ke sidang Pengadilan.
Kita fokus saja terhadap kepulihan Bintang,” terang Sujiwo.
Orang nomor dua di Kubu Raya ini mengatakan, jika memang
keluarga korban tidak mampu untuk pemulihan Bintang, maka ia memperkenankan
untuk meminta bantuan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya.
“Di Kesra kita juga ada program untuk membantu melalui
bantuan sosial tak terduga, jika memang masih diperlukan perawatan secara
intensif,” terangnya.
Sujiwo juga meminta pihak korban untuk tidak khawatir karena
Pemerintah daerah bersama dengan pihak terkait lainnya akan terus memantau baik
keluarga korban maupun korban itu sendiri.
“Kita mengutuk keras perbuatan pelaku, kami berharap pelaku
menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarga korban. Kita berharap
peristiwa ini pertama dan terakhir kalinya, jangan sampai terulang peristiwa
seperti ini,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama Asisten Ketua Komisioner Komisi
Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat,
Solihati, menyesali kasus kekerasan fisik terhadap anak yang masih terjadi.
Kehadiran KPPAD sendiri, menurutnya, untuk membantu perlindungan terhadap
Bintang.
“Langkah yang kami lakukan menanyakan kepada korban, apakah
korban masih sakit atau masih merasa tertekan,” kata dia.
Ia menuturkan, jika korban masih merasa tertekan dengan
kondisinya, maka pihaknya siap mendampingi untuk pemulihan psikisnya.
“Nanti akan kita datangkan psikiaternya ke sini,” katanya
saat mengunjungi korban bersama Wakil Bupati Sujiwo.
Diketahui sebelumnya, pelaku menyiramkan air keras kepada
Bintang dikarenakan perselisihan dengan ibu korban yang berstatus janda. Akibat
penyiraman itu, bagian punggung Bintang mengalami luka bakar serius.
Ibu korban, Muryani (40), mengatakan kejadian penyiraman air
keras terjadi pada Senin (10/6/2019) sekitar pukul 03.00 wib. Ketika itu
Bintang sedang tidur. Saat itulah Bintang disiram dengan dengan air keras yang
disemprotkan menggunakan suntikan.
“Anak saya (Bintang) langsung bangun menggelepar dan
berteriak kesakitan,” kata Muryani.
Saat ini, Bintang masih merasakan kesakitan akibat luka
bakar itu dan trauma sehingga takut untuk keluar rumah.
“Masih kesakitan, ia takut keluar rumah,” ujarnya. (ian/rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini