Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 02 Mei 2025 |
KALBARONLINE.com – Kasus penyiraman air keras yang menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kalimantan Barat akhirnya menemui titik terang. Kepala Bidang Keperawatan di RSJ Provinsi Kalbar, Achmad, menjadi korban dalam aksi yang sempat menghebohkan publik.
Satreskrim Polres Singkawang bersama tim Resmob Polda Kalbar berhasil menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam aksi keji tersebut.
“Kami berhasil mengamankan tiga orang tersangka, masing-masing berinisial NP sebagai pelaku utama, kemudian NT dan BD,” kata Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, Kamis (1/5/2025) dini hari.
Dari hasil penyelidikan, pelaku utama berinisial NP diamankan di kawasan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah. Sementara dua pelaku lainnya, NT dan BD, ditangkap di wilayah Pemangkat, Kabupaten Sambas.
Deddi menjelaskan, ketiga pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mendalami motif serta peran masing-masing dalam kasus ini.
“Proses pemeriksaan masih berjalan, kami terus mendalami apakah ada motif perencanaan maupun keterlibatan pihak lain,” tegasnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena korban merupakan pejabat ASN yang aktif di lingkungan pelayanan kesehatan, dan insiden terjadi dengan cara yang sangat keji: penyiraman cairan kimia berbahaya.
KALBARONLINE.com – Kasus penyiraman air keras yang menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kalimantan Barat akhirnya menemui titik terang. Kepala Bidang Keperawatan di RSJ Provinsi Kalbar, Achmad, menjadi korban dalam aksi yang sempat menghebohkan publik.
Satreskrim Polres Singkawang bersama tim Resmob Polda Kalbar berhasil menangkap tiga pelaku yang terlibat dalam aksi keji tersebut.
“Kami berhasil mengamankan tiga orang tersangka, masing-masing berinisial NP sebagai pelaku utama, kemudian NT dan BD,” kata Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, Kamis (1/5/2025) dini hari.
Dari hasil penyelidikan, pelaku utama berinisial NP diamankan di kawasan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah. Sementara dua pelaku lainnya, NT dan BD, ditangkap di wilayah Pemangkat, Kabupaten Sambas.
Deddi menjelaskan, ketiga pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif untuk mendalami motif serta peran masing-masing dalam kasus ini.
“Proses pemeriksaan masih berjalan, kami terus mendalami apakah ada motif perencanaan maupun keterlibatan pihak lain,” tegasnya.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena korban merupakan pejabat ASN yang aktif di lingkungan pelayanan kesehatan, dan insiden terjadi dengan cara yang sangat keji: penyiraman cairan kimia berbahaya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini