Sintang    

Bupati Jarot Ajak Masyarakat Kelam Terlibat Aktif Sukseskan Kelam Tourism Festival

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 29 Juni 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Bupati hadiri

pembukaan Gawai Kebong

KalbarOnline, Sintang

Beberapa hari ke depan Kabupaten Sintang akan melaksanakan berbagai even akbar,

salah satunya Kelam Tourism Festival tahun 2019 yang dihelat pada 8-14 Juli 2019

ini. Agar kegiatan tersebut berlangsung meriah, masyarakat Kabupaten

Sintang secara khusus masyarakat di kawasan Bukit Kelam diminta arus terlibat

aktif dalam even tersebut, terlebih masyarakat di kawasan Kelam memilik

adat budaya yang sangat luhur.

“Saya minta masyarakat Kebung, Kelam Sejahtera dan Merpak

harus aktif untuk terlibat langsung pada kegiatan itu, karena sesungguhnya yang

kita pertontonkan kepada dunia adalah masyarakat adat sekitar Bukit Kelam,” kata

Bupati Jarot saat membuka Gawai Dayak Desa Kebong, Kelam Permai, Jumat

(28/6/19) siang.

Terlebih, lanjut dia, kegiatan gawai seperti inilah

kesempatan untuk menggali kembali atau menampilkan adat istiadat dan budaya

yang ada dilestarikan dan dikembangkan sehingga saat pelaksanaan even Kelam Tourism

Festival dapat ditunjukan kepada khalayak ramai.

“Kita masyarakat adat mewarisi nenek moyang adat budaya yang

luhur yang luar biasa, diatur cara kita manusia berhubungan dengan Yang Maha

Kuasa dengan petara puyang Gana, kemudian diatur kita manusia dengan sesama

manusia yaitu juga cara kita manusia berhubungan dengan alam sekitar kita, jadi

Inilah keutuhan adat kita,” tukasnya.

Selain itu, Bupati Jarot juga menyampaikan bahwa pada

tanggal 5-10 Juli 2019 akan hadir TV BBC dari London, Inggris di Sintang yang

akan meliput secara khusus 8 objek di Kabupaten Sintang, salah satunya

masyarakat adat Kelam.

“Jadi, mudah-mudahan memang bisa mereka lihat, mereka liput

lalu kemudian disiarkan ke seluruh dunia bahwa kita masyarakat adat yang

tinggal di kawasan Bukit Kelam ini memang memiliki adat dan budaya yang luhur,”

ungkapnya.

Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga menegaskan

bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang adalah salah satu pemerintah yang mengatur

hukum dan kelembagaan adat dan saat ini sedang dalam proses terkait pengakuan

wilayah adat, pengakuan hukum hutan adat.

“Sehingga demikianlah kita letakkan masyarakat adat di

tempat yang mulia yang setinggi-tingginya kemudian bisa hidup dalam wilayah

adatnya bisa membudidayakan hutan adatnya mungkin bisa menjaga melestarikan

bahkan mengembangkan hukum adatnya,” tandasnya.

Sementara Sekretaris DAD Sintang yang juga Kepala DPMPD Sintang,

Herkulanus Roni meminta momen gawai dayak dijadikan momentum untuk pelestarian

adat dan budaya harus menjadi catatan pemerintah desa. Ia meminta agar tidak hanya

seremonial gawainya saja yang dilakukan.

“Pelestarian budaya yang saya maksud tadi Pak Bupati datang

lalu disambut dengan ompong kemudian ada tarian-tarian. Nah hal ini yang harus

tetap lestari dan dijaga keberadaannya oleh pemerintah desa,” pintanya.

Salah satu upaya untuk menjaganya, lanjut Roni yakni pemerintah

desa harus konsisten menganggarkan kegiatan-kegiatan untuk pembinaan

sanggar-sanggar adat sehingga tetap lestari dan terjaga keberadaannya. Terlebih,

lanjut dia, pemerintah daerah sudah menggeluarkan Perda nomor 12 tahun 2015 tentang

pengakuan masyarakat adat dan lembaga hukum adat sehingga Pemerintah Kabupaten

Sintang salah satu pemerintah daerah yang sudah memiliki regulasi yang mengakui

keberadaan masyarakat hukum adat. Oleh karenanya, lanjutnya lagi, pelestarian

adat dan budaya menjadi hal yang nyata dilakukan oleh pemerintah daerah

termasuk pemerintah desa.

“Peletarian yang dimaksud tentu ada kegiatan-kegiatan

masyarakat adat yang harus tetap terjaga, misalnya pangkak gasing, lalu

menumbuk padi, tarian tradisional yang tidak menampilkan kreasinya saja tapi

bagaimana asli seperti apa adanya agar tetap kita lestarikan, sehingga dapat dilihat

oleh anak cucu kita ke depannya,” tegasnya.

Roni juga mengucapkan terima kasih karena Desa Kebong ini

sangat pantas dan wajar ketika pemerintah menyematkan sebagai desa mandiri

karena salah satunya bisa dilihat adanya rumah betang yang memang di samping

untuk kegiatan masyarakat adat juga digunakan untuk pertemuan-pertemuan

lainnya.

“Ini menunjukan bahwa kita semua mencintai adat budaya kita

yang tetap membuatnya menjadi lestari, mudah-mudahan desa di Kabupaten Sintang dengan

dukungan Bapak Bupati tentu kita berharap semua desa secara konsisten juga

melakukan pelestarian budaya tetap terjaga kegiatan-kegiatan yang dilakukan,” pungkasnya.

Turut hadir unsur Forkopimcam Kelam Permai dan tamu undangan

lainnya. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Bupati Jarot Harap Kontingen Pesparawi Sintang Dulang Medali Emas
Sabtu, 29 Juni 2019
Artikel Sebelumnya
Dinsos PPPA-KB Sanggau Bina Kampung KB di Desa Riyai
Sabtu, 29 Juni 2019

Berita terkait