Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 29 Juni 2019 |
Bupati hadiri
pembukaan Gawai Kebong
KalbarOnline, Sintang
– Beberapa hari ke depan Kabupaten Sintang akan melaksanakan berbagai even akbar,
salah satunya Kelam Tourism Festival tahun 2019 yang dihelat pada 8-14 Juli 2019
ini. Agar kegiatan tersebut berlangsung meriah, masyarakat Kabupaten
Sintang secara khusus masyarakat di kawasan Bukit Kelam diminta arus terlibat
aktif dalam even tersebut, terlebih masyarakat di kawasan Kelam memilik
adat budaya yang sangat luhur.
“Saya minta masyarakat Kebung, Kelam Sejahtera dan Merpak
harus aktif untuk terlibat langsung pada kegiatan itu, karena sesungguhnya yang
kita pertontonkan kepada dunia adalah masyarakat adat sekitar Bukit Kelam,” kata
Bupati Jarot saat membuka Gawai Dayak Desa Kebong, Kelam Permai, Jumat
(28/6/19) siang.
Terlebih, lanjut dia, kegiatan gawai seperti inilah
kesempatan untuk menggali kembali atau menampilkan adat istiadat dan budaya
yang ada dilestarikan dan dikembangkan sehingga saat pelaksanaan even Kelam Tourism
Festival dapat ditunjukan kepada khalayak ramai.
“Kita masyarakat adat mewarisi nenek moyang adat budaya yang
luhur yang luar biasa, diatur cara kita manusia berhubungan dengan Yang Maha
Kuasa dengan petara puyang Gana, kemudian diatur kita manusia dengan sesama
manusia yaitu juga cara kita manusia berhubungan dengan alam sekitar kita, jadi
Inilah keutuhan adat kita,” tukasnya.
Selain itu, Bupati Jarot juga menyampaikan bahwa pada
tanggal 5-10 Juli 2019 akan hadir TV BBC dari London, Inggris di Sintang yang
akan meliput secara khusus 8 objek di Kabupaten Sintang, salah satunya
masyarakat adat Kelam.
“Jadi, mudah-mudahan memang bisa mereka lihat, mereka liput
lalu kemudian disiarkan ke seluruh dunia bahwa kita masyarakat adat yang
tinggal di kawasan Bukit Kelam ini memang memiliki adat dan budaya yang luhur,”
ungkapnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga menegaskan
bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang adalah salah satu pemerintah yang mengatur
hukum dan kelembagaan adat dan saat ini sedang dalam proses terkait pengakuan
wilayah adat, pengakuan hukum hutan adat.
“Sehingga demikianlah kita letakkan masyarakat adat di
tempat yang mulia yang setinggi-tingginya kemudian bisa hidup dalam wilayah
adatnya bisa membudidayakan hutan adatnya mungkin bisa menjaga melestarikan
bahkan mengembangkan hukum adatnya,” tandasnya.
Sementara Sekretaris DAD Sintang yang juga Kepala DPMPD Sintang,
Herkulanus Roni meminta momen gawai dayak dijadikan momentum untuk pelestarian
adat dan budaya harus menjadi catatan pemerintah desa. Ia meminta agar tidak hanya
seremonial gawainya saja yang dilakukan.
“Pelestarian budaya yang saya maksud tadi Pak Bupati datang
lalu disambut dengan ompong kemudian ada tarian-tarian. Nah hal ini yang harus
tetap lestari dan dijaga keberadaannya oleh pemerintah desa,” pintanya.
Salah satu upaya untuk menjaganya, lanjut Roni yakni pemerintah
desa harus konsisten menganggarkan kegiatan-kegiatan untuk pembinaan
sanggar-sanggar adat sehingga tetap lestari dan terjaga keberadaannya. Terlebih,
lanjut dia, pemerintah daerah sudah menggeluarkan Perda nomor 12 tahun 2015 tentang
pengakuan masyarakat adat dan lembaga hukum adat sehingga Pemerintah Kabupaten
Sintang salah satu pemerintah daerah yang sudah memiliki regulasi yang mengakui
keberadaan masyarakat hukum adat. Oleh karenanya, lanjutnya lagi, pelestarian
adat dan budaya menjadi hal yang nyata dilakukan oleh pemerintah daerah
termasuk pemerintah desa.
“Peletarian yang dimaksud tentu ada kegiatan-kegiatan
masyarakat adat yang harus tetap terjaga, misalnya pangkak gasing, lalu
menumbuk padi, tarian tradisional yang tidak menampilkan kreasinya saja tapi
bagaimana asli seperti apa adanya agar tetap kita lestarikan, sehingga dapat dilihat
oleh anak cucu kita ke depannya,” tegasnya.
Roni juga mengucapkan terima kasih karena Desa Kebong ini
sangat pantas dan wajar ketika pemerintah menyematkan sebagai desa mandiri
karena salah satunya bisa dilihat adanya rumah betang yang memang di samping
untuk kegiatan masyarakat adat juga digunakan untuk pertemuan-pertemuan
lainnya.
“Ini menunjukan bahwa kita semua mencintai adat budaya kita
yang tetap membuatnya menjadi lestari, mudah-mudahan desa di Kabupaten Sintang dengan
dukungan Bapak Bupati tentu kita berharap semua desa secara konsisten juga
melakukan pelestarian budaya tetap terjaga kegiatan-kegiatan yang dilakukan,” pungkasnya.
Turut hadir unsur Forkopimcam Kelam Permai dan tamu undangan
lainnya. (*/Sg)
Bupati hadiri
pembukaan Gawai Kebong
KalbarOnline, Sintang
– Beberapa hari ke depan Kabupaten Sintang akan melaksanakan berbagai even akbar,
salah satunya Kelam Tourism Festival tahun 2019 yang dihelat pada 8-14 Juli 2019
ini. Agar kegiatan tersebut berlangsung meriah, masyarakat Kabupaten
Sintang secara khusus masyarakat di kawasan Bukit Kelam diminta arus terlibat
aktif dalam even tersebut, terlebih masyarakat di kawasan Kelam memilik
adat budaya yang sangat luhur.
“Saya minta masyarakat Kebung, Kelam Sejahtera dan Merpak
harus aktif untuk terlibat langsung pada kegiatan itu, karena sesungguhnya yang
kita pertontonkan kepada dunia adalah masyarakat adat sekitar Bukit Kelam,” kata
Bupati Jarot saat membuka Gawai Dayak Desa Kebong, Kelam Permai, Jumat
(28/6/19) siang.
Terlebih, lanjut dia, kegiatan gawai seperti inilah
kesempatan untuk menggali kembali atau menampilkan adat istiadat dan budaya
yang ada dilestarikan dan dikembangkan sehingga saat pelaksanaan even Kelam Tourism
Festival dapat ditunjukan kepada khalayak ramai.
“Kita masyarakat adat mewarisi nenek moyang adat budaya yang
luhur yang luar biasa, diatur cara kita manusia berhubungan dengan Yang Maha
Kuasa dengan petara puyang Gana, kemudian diatur kita manusia dengan sesama
manusia yaitu juga cara kita manusia berhubungan dengan alam sekitar kita, jadi
Inilah keutuhan adat kita,” tukasnya.
Selain itu, Bupati Jarot juga menyampaikan bahwa pada
tanggal 5-10 Juli 2019 akan hadir TV BBC dari London, Inggris di Sintang yang
akan meliput secara khusus 8 objek di Kabupaten Sintang, salah satunya
masyarakat adat Kelam.
“Jadi, mudah-mudahan memang bisa mereka lihat, mereka liput
lalu kemudian disiarkan ke seluruh dunia bahwa kita masyarakat adat yang
tinggal di kawasan Bukit Kelam ini memang memiliki adat dan budaya yang luhur,”
ungkapnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini juga menegaskan
bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang adalah salah satu pemerintah yang mengatur
hukum dan kelembagaan adat dan saat ini sedang dalam proses terkait pengakuan
wilayah adat, pengakuan hukum hutan adat.
“Sehingga demikianlah kita letakkan masyarakat adat di
tempat yang mulia yang setinggi-tingginya kemudian bisa hidup dalam wilayah
adatnya bisa membudidayakan hutan adatnya mungkin bisa menjaga melestarikan
bahkan mengembangkan hukum adatnya,” tandasnya.
Sementara Sekretaris DAD Sintang yang juga Kepala DPMPD Sintang,
Herkulanus Roni meminta momen gawai dayak dijadikan momentum untuk pelestarian
adat dan budaya harus menjadi catatan pemerintah desa. Ia meminta agar tidak hanya
seremonial gawainya saja yang dilakukan.
“Pelestarian budaya yang saya maksud tadi Pak Bupati datang
lalu disambut dengan ompong kemudian ada tarian-tarian. Nah hal ini yang harus
tetap lestari dan dijaga keberadaannya oleh pemerintah desa,” pintanya.
Salah satu upaya untuk menjaganya, lanjut Roni yakni pemerintah
desa harus konsisten menganggarkan kegiatan-kegiatan untuk pembinaan
sanggar-sanggar adat sehingga tetap lestari dan terjaga keberadaannya. Terlebih,
lanjut dia, pemerintah daerah sudah menggeluarkan Perda nomor 12 tahun 2015 tentang
pengakuan masyarakat adat dan lembaga hukum adat sehingga Pemerintah Kabupaten
Sintang salah satu pemerintah daerah yang sudah memiliki regulasi yang mengakui
keberadaan masyarakat hukum adat. Oleh karenanya, lanjutnya lagi, pelestarian
adat dan budaya menjadi hal yang nyata dilakukan oleh pemerintah daerah
termasuk pemerintah desa.
“Peletarian yang dimaksud tentu ada kegiatan-kegiatan
masyarakat adat yang harus tetap terjaga, misalnya pangkak gasing, lalu
menumbuk padi, tarian tradisional yang tidak menampilkan kreasinya saja tapi
bagaimana asli seperti apa adanya agar tetap kita lestarikan, sehingga dapat dilihat
oleh anak cucu kita ke depannya,” tegasnya.
Roni juga mengucapkan terima kasih karena Desa Kebong ini
sangat pantas dan wajar ketika pemerintah menyematkan sebagai desa mandiri
karena salah satunya bisa dilihat adanya rumah betang yang memang di samping
untuk kegiatan masyarakat adat juga digunakan untuk pertemuan-pertemuan
lainnya.
“Ini menunjukan bahwa kita semua mencintai adat budaya kita
yang tetap membuatnya menjadi lestari, mudah-mudahan desa di Kabupaten Sintang dengan
dukungan Bapak Bupati tentu kita berharap semua desa secara konsisten juga
melakukan pelestarian budaya tetap terjaga kegiatan-kegiatan yang dilakukan,” pungkasnya.
Turut hadir unsur Forkopimcam Kelam Permai dan tamu undangan
lainnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini