Pontianak    

Upaya Tingkatkan Usia Harapan Hidup, Pemkot Bangun Fasilitas Publik Layak Lansia

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 29 Juli 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Usia produktif di Indonesia yang telah ditetapkan pemerintah

adalah usia 18 hingga 55 tahun. Namun demikian, tidak sedikit warga lanjut usia

(lansia) yang usianya di atas 70 tahun yang masih produktif.

Rerata usia harapan hidup warga Pontianak kisaran 72,4

tahun. Untuk meningkatkan usia harapan hidup, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak

mempunyai beberapa program bagi para lansia. Selain akan memperbanyak posyandu

lansia di berbagai pelosok Kota Pontianak, juga akan menciptakan ruang-ruang

publik yang bisa menunjang kegiatan atau aktivitas para lansia.

“Misalnya akses-akses atau fasilitas publik yang memenuhi

standar bagi lansia di mana mereka bisa menikmati atau memanfaatkan fasilitas

publik yang ada. Taman-taman kota, tempat-tempat rekreasi keluarga termasuk

Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang bisa dinikmati oleh para lansia,” ujar Wali Kota

Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai membuka Peringatan Hari Lansia Nasional ke-23

di Halaman Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sabtu (27/7/2019).

Edi menambahkan, pihaknya juga akan memperbanyak pembangunan

trotoar-trotoar humanis yang bisa dinikmati oleh seluruh warga terutama lansia

yang usianya di atas 60 tahun. Para lansia nantinya akan merasakan kota yang

sejuk, teduh dan indah. Termasuk sarana-sarana rekreasi RTH, yang tidak hanya

layak anak saja, tetapi juga layak lansia.

“Jadi para lansia bisa melakukan kegiatan olah tubuh. Kalau

badan kita sehat, Insya Allah kualitas hidup kita juga akan meningkat,” ungkap

dia.

Kepada jajaran Dinas Kesehatan,rumah sakit dan puskesmas serta posyandu lansia juga, dimintanya lebih memperhatikan para warga lansia dengan membuat berbagai program kegiatan. Semakin banyak kegiatan bagi lansia, semakin banyak pula ruang bagi para lansia untuk beraktivitas.

“Yang paling penting bagaimana para lansia bisa mengukur kesehatannya karena yang tahu kita sehat, sakit, kuat dan lemah, itu adalah diri kita sendiri. Untuk mengukurnya, tentu harus ada kegiatan fisik, juga harus ada pengecekan kesehatan,” pungkasnya. (jim/humpro)

Artikel Selanjutnya
Cuaca Ekstrim di Mekkah, Satu Jamaah Haji Asal Ketapang Sakit
Senin, 29 Juli 2019
Artikel Sebelumnya
Edi Kamtono Ingatkan PPK Jaga Amanah
Senin, 29 Juli 2019

Berita terkait