Ketapang    

Cuaca Ekstrim di Mekkah, Satu Jamaah Haji Asal Ketapang Sakit

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 29 Juli 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Jamaah haji Indonesia banyak mengalami masalah kesehatan karena

cuaca panas ekstrim di tanah suci Mekkah. Suhu udara yang tinggi dan kelembaban

yang rendah tak pelak mendatangkan masalah kesehatan bagi para jamaah haji.

Dehidrasi karena panasnya cuaca di tanah suci menjadi salah satu masalah yang

dihadapi jamaah haji Indonesia.

Selain itu, cuaca panas ekstrim di Makkah tidak hanya

berdampak pada dehidrasi terhadap jamaah haji Indonesia, tetapi juga tak

sedikit jamaah haji Indonesia yang kakinya melepuh karena kepanasan serta mengalami

sakit.

Kepala Kantor Kemenag Ketapang, H. Ikhwan Pohan mengatakan,

jelang puncak rangkaian kegiatan haji yang jatuh pada tanggal 11 Agustus

mendatang, seluruh jamaah haji asal Ketapang tidak mengalami kendala yang

berarti. Namun, diakuinya sampai saat ini hanya terdapat satu orang jamaah haji

yang mengalami sakit, tetapi masih dapat menjalankan ibadah.

“Hanya ada satu orang (jamaah) yang mengalami sakit, itupun

bukan berarti tidak bisa mengikuti rangkaian ibadah haji. Namun, masih bisa

dibantu rekan - rekan lainnya,” ujarnya saat dikonfirmasi , Senin (29/7/2019).

Lebih lanjut, Ikhwan Pohan menjelaskan, perubahan iklim di

tanah suci yang berbeda dengan daerah asal para jamaah haji menjadi penyebab

para jamaah mengalami sakit, baik flu, demam dan penurunan stamina.

“Cuaca yang berbeda tentu akan memengaruhi kesehatan tubuh

para jamaah. Namun, tim medis kita selalu siap di sana,” ungkapnya.

Ikhwan Pohan menyebut, untuk fasilitas penginapan para

jamaah memang cukup jauh dari Masjidil Haram. Namun, dengan berabagai fasilitas

di tanah suci, hal tersebut dapat ditangani sehingga para jamaah dapat

melaksanakan ibadah tanpa hambatan berarti.

“Untuk penginapan, kebetulan agak jauh dari Masjidil Haram

tapi di Mekkah inikan semua fasilitas sudah tersedia. Ada bus salawat namanya

yang siap menjemput jamaah ke Masjidil Haram,” jelasnya.

Ia menambahkan, pada tahun 2019  ini, pelayanan terhadap jamaah haji mengalami

peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti untuk konsumsi yang

diberikan selama 25 hari, sehingga hanya beberapa hari saja jamaah haji yang

tidak mendapat jatah konsumsi. Hal tersebut disebabkan karena jarak yang

menyulitkan petugas untuk mendistribusikan makanan kepada para jamaah haji.

“Konsumsi Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan, karena

tahun sebelumnya di Mekkah, jamaah haji tidak diberikan konsumsi,” tandasnya. (Adi

LC)

Artikel Selanjutnya
Kadinsos Pontianak Resmi Dipolisikan Orang Tua Korban Penganiayaan yang Berujung Tewas di PLAT
Senin, 29 Juli 2019
Artikel Sebelumnya
Upaya Tingkatkan Usia Harapan Hidup, Pemkot Bangun Fasilitas Publik Layak Lansia
Senin, 29 Juli 2019

Berita terkait