Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 27 September 2019 |
Tim Verifikator
Lakukan Verifikasi ke SMPN 1
KalbarOnline,
Pontianak – SMPN 1 Pontianak berhasil masuk nominasi tiga besar dalam Lomba
Sekolah Sehat Tingkat Nasional. Selanjutnya, Tim Verifikator Penilaian Sekolah
Sehat melakukan verifikasi di sekolah tersebut untuk menentukan juara. Ada tiga
kategori dalam penilaian sekolah sehat, yakni The Best Performance, The Best
Achievement dan The Best Attitude.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Mulyadi
menjelaskan, beberapa waktu lalu sekolah ini sudah dilakukan penilaian oleh tim
yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kementerian
Dalam Negeri. Hasil penilaian tim tersebut, SMPN 1 Pontianak berhasil masuk
nominasi tiga besar tingkat nasional.
“Hari ini diturunkan tim untuk melakukan verifikasi dengan
mencocokkan antara apa yang sudah dinilai dengan apa yang sudah dipaparkan oleh
kepala sekolah dengan kondisi ril yang sebenarnya,” ujarnya usai menerima
kedatangan Tim Verifikator Penilaian Sekolah Sehat di SMPN 1 Pontianak, Jumat
(27/9/2019).
Selanjutnya, tim ini akan menyampaikan laporan ke pusat
hasil verifikasi yang telah dilakukan mereka. Mulyadi menyebut, sebelumnya Kota
Pontianak pernah meraih juara tiga sekolah sehat tingkat nasional yakni SMAN 1
Pontianak.
“Mudah-mudahan SMPN 1 ini bisa menjadi yang terbaik diantara
tiga sekolah yang masuk dalam nominasi tersebut,” ucapnya.
Penilaian sekolah sehat bukan semata dari bangunan gedung,
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan lainnya. Banyak hal yang menjadi faktor
penilaian sebab program yang sekarang ini adalah sekolah sehat berkarakter.
Kalau sebelumnya hanya penilaian sekolah sehat, sekarang penilaian sekolah
sehat berkarakter. Selain itu juga ada komponen-komponen lain, termasuk
pembinaan pada anak didik.
“Kalau kita lihat paparan dari kepala sekolah tadi,
mudah-mudahan hasil cross checknya sesuai,” ungkap Mulyadi.
Kepala SMPN 1, Yuyun Yuniarti menyatakan banyak
inovasi-inovasi yang sudah dilakukan pihaknya. Inovasi-inovasi itu memang
dikembangkan untuk mewujudkan SMPN 1 sebagai sekolah sehat, mencakup kantin
sehat, kegiatan berbasis siswa, bagaimana siswa memberikan umpan balik terhadap
semua program yang ada di sekolah.
“Harapan kami SMPN 1 menjadi yang terbaik di tingkat
nasional,” tuturnya.
Dari tiga kategori yang diperebutkan dalam lomba sekolah
sehat, yakni The Best Performance, The Best Achievement dan The Best Attitude.
Meskipun dirinya belum tahu kategori mana yang diraih, namun Yuyun berharap
sekolah yang dipimpinnya bisa meraih predikat terbaik. Pembiasaan-pembiasaan
terhadap siswa diterapkan pihaknya dalam pembinaan karakter. Hal yang diterapkan
di sekolah diantaranya bagaimana pagi hari menyambut siswa dengan senyum,
salam, sapa dan santun. Selain itu juga dengan membiasakan anak didik
menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka berdiri di depan sekolah berbaris
kemudian dipersilakan masuk setelah bersalaman dengan gurunya.
“Kemudian juga ada kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya
untuk penguatan pendidikan karakter, bisa terimplementasi dalam pembelajaran,
bisa pula terimplementasi di luar seperti ekstrakurikuler,” katanya.
Diakuinya, kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan cukup
tinggi. Hal itu, bisa dilihat di lingkungan sekolah yang cukup bersih, rapi dan
anak-anak saling mengingatkan. Berbeda dengan sekolah lainnya di mana
pengelolaan sampah di lingkungan sekolah biasa dilakukan oleh petugas cleaning
service, di SMPN 1 ini, pengelolaan sampah berbasis pada siswa. Artinya, mereka
yang membuang ke tempat sampah sementara dan mereka pula yang membersihkan
tempat sampahnya.
“Itulah cara kami menumbuhkan kesadaran pada peserta didik,”
pungkasnya. (jim/humpro)
Tim Verifikator
Lakukan Verifikasi ke SMPN 1
KalbarOnline,
Pontianak – SMPN 1 Pontianak berhasil masuk nominasi tiga besar dalam Lomba
Sekolah Sehat Tingkat Nasional. Selanjutnya, Tim Verifikator Penilaian Sekolah
Sehat melakukan verifikasi di sekolah tersebut untuk menentukan juara. Ada tiga
kategori dalam penilaian sekolah sehat, yakni The Best Performance, The Best
Achievement dan The Best Attitude.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Mulyadi
menjelaskan, beberapa waktu lalu sekolah ini sudah dilakukan penilaian oleh tim
yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kementerian
Dalam Negeri. Hasil penilaian tim tersebut, SMPN 1 Pontianak berhasil masuk
nominasi tiga besar tingkat nasional.
“Hari ini diturunkan tim untuk melakukan verifikasi dengan
mencocokkan antara apa yang sudah dinilai dengan apa yang sudah dipaparkan oleh
kepala sekolah dengan kondisi ril yang sebenarnya,” ujarnya usai menerima
kedatangan Tim Verifikator Penilaian Sekolah Sehat di SMPN 1 Pontianak, Jumat
(27/9/2019).
Selanjutnya, tim ini akan menyampaikan laporan ke pusat
hasil verifikasi yang telah dilakukan mereka. Mulyadi menyebut, sebelumnya Kota
Pontianak pernah meraih juara tiga sekolah sehat tingkat nasional yakni SMAN 1
Pontianak.
“Mudah-mudahan SMPN 1 ini bisa menjadi yang terbaik diantara
tiga sekolah yang masuk dalam nominasi tersebut,” ucapnya.
Penilaian sekolah sehat bukan semata dari bangunan gedung,
Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan lainnya. Banyak hal yang menjadi faktor
penilaian sebab program yang sekarang ini adalah sekolah sehat berkarakter.
Kalau sebelumnya hanya penilaian sekolah sehat, sekarang penilaian sekolah
sehat berkarakter. Selain itu juga ada komponen-komponen lain, termasuk
pembinaan pada anak didik.
“Kalau kita lihat paparan dari kepala sekolah tadi,
mudah-mudahan hasil cross checknya sesuai,” ungkap Mulyadi.
Kepala SMPN 1, Yuyun Yuniarti menyatakan banyak
inovasi-inovasi yang sudah dilakukan pihaknya. Inovasi-inovasi itu memang
dikembangkan untuk mewujudkan SMPN 1 sebagai sekolah sehat, mencakup kantin
sehat, kegiatan berbasis siswa, bagaimana siswa memberikan umpan balik terhadap
semua program yang ada di sekolah.
“Harapan kami SMPN 1 menjadi yang terbaik di tingkat
nasional,” tuturnya.
Dari tiga kategori yang diperebutkan dalam lomba sekolah
sehat, yakni The Best Performance, The Best Achievement dan The Best Attitude.
Meskipun dirinya belum tahu kategori mana yang diraih, namun Yuyun berharap
sekolah yang dipimpinnya bisa meraih predikat terbaik. Pembiasaan-pembiasaan
terhadap siswa diterapkan pihaknya dalam pembinaan karakter. Hal yang diterapkan
di sekolah diantaranya bagaimana pagi hari menyambut siswa dengan senyum,
salam, sapa dan santun. Selain itu juga dengan membiasakan anak didik
menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka berdiri di depan sekolah berbaris
kemudian dipersilakan masuk setelah bersalaman dengan gurunya.
“Kemudian juga ada kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya
untuk penguatan pendidikan karakter, bisa terimplementasi dalam pembelajaran,
bisa pula terimplementasi di luar seperti ekstrakurikuler,” katanya.
Diakuinya, kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan cukup
tinggi. Hal itu, bisa dilihat di lingkungan sekolah yang cukup bersih, rapi dan
anak-anak saling mengingatkan. Berbeda dengan sekolah lainnya di mana
pengelolaan sampah di lingkungan sekolah biasa dilakukan oleh petugas cleaning
service, di SMPN 1 ini, pengelolaan sampah berbasis pada siswa. Artinya, mereka
yang membuang ke tempat sampah sementara dan mereka pula yang membersihkan
tempat sampahnya.
“Itulah cara kami menumbuhkan kesadaran pada peserta didik,”
pungkasnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini