Pontianak    

SMPN 1 Pontianak Nominasi Tiga Besar Sekolah Sehat Nasional

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 27 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Tim Verifikator

Lakukan Verifikasi ke SMPN 1

KalbarOnline,

Pontianak – SMPN 1 Pontianak berhasil masuk nominasi tiga besar dalam Lomba

Sekolah Sehat Tingkat Nasional. Selanjutnya, Tim Verifikator Penilaian Sekolah

Sehat melakukan verifikasi di sekolah tersebut untuk menentukan juara. Ada tiga

kategori dalam penilaian sekolah sehat, yakni The Best Performance, The Best

Achievement dan The Best Attitude.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Mulyadi

menjelaskan, beberapa waktu lalu sekolah ini sudah dilakukan penilaian oleh tim

yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kementerian

Dalam Negeri. Hasil penilaian tim tersebut, SMPN 1 Pontianak berhasil masuk

nominasi tiga besar tingkat nasional.

“Hari ini diturunkan tim untuk melakukan verifikasi dengan

mencocokkan antara apa yang sudah dinilai dengan apa yang sudah dipaparkan oleh

kepala sekolah dengan kondisi ril yang sebenarnya,” ujarnya usai menerima

kedatangan Tim Verifikator Penilaian Sekolah Sehat di SMPN 1 Pontianak, Jumat

(27/9/2019).

Selanjutnya, tim ini akan menyampaikan laporan ke pusat

hasil verifikasi yang telah dilakukan mereka. Mulyadi menyebut, sebelumnya Kota

Pontianak pernah meraih juara tiga sekolah sehat tingkat nasional yakni SMAN 1

Pontianak.

“Mudah-mudahan SMPN 1 ini bisa menjadi yang terbaik diantara

tiga sekolah yang masuk dalam nominasi tersebut,” ucapnya.

Penilaian sekolah sehat bukan semata dari bangunan gedung,

Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan lainnya. Banyak hal yang menjadi faktor

penilaian sebab program yang sekarang ini adalah sekolah sehat berkarakter.

Kalau sebelumnya hanya penilaian sekolah sehat, sekarang penilaian sekolah

sehat berkarakter. Selain itu juga ada komponen-komponen lain, termasuk

pembinaan pada anak didik.

“Kalau kita lihat paparan dari kepala sekolah tadi,

mudah-mudahan hasil cross checknya sesuai,” ungkap Mulyadi.

Kepala SMPN 1, Yuyun Yuniarti menyatakan banyak

inovasi-inovasi yang sudah dilakukan pihaknya. Inovasi-inovasi itu memang

dikembangkan untuk mewujudkan SMPN 1 sebagai sekolah sehat, mencakup kantin

sehat, kegiatan berbasis siswa, bagaimana siswa memberikan umpan balik terhadap

semua program yang ada di sekolah.

“Harapan kami SMPN 1 menjadi yang terbaik di tingkat

nasional,” tuturnya.

Dari tiga kategori yang diperebutkan dalam lomba sekolah

sehat, yakni The Best Performance, The Best Achievement dan The Best Attitude.

Meskipun dirinya belum tahu kategori mana yang diraih, namun Yuyun berharap

sekolah yang dipimpinnya bisa meraih predikat terbaik. Pembiasaan-pembiasaan

terhadap siswa diterapkan pihaknya dalam pembinaan karakter. Hal yang diterapkan

di sekolah diantaranya bagaimana pagi hari menyambut siswa dengan senyum,

salam, sapa dan santun. Selain itu juga dengan membiasakan anak didik

menyanyikan lagu Indonesia Raya, mereka berdiri di depan sekolah berbaris

kemudian dipersilakan masuk setelah bersalaman dengan gurunya.

“Kemudian juga ada kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya

untuk penguatan pendidikan karakter, bisa terimplementasi dalam pembelajaran,

bisa pula terimplementasi di luar seperti ekstrakurikuler,” katanya.

Diakuinya, kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan cukup

tinggi. Hal itu, bisa dilihat di lingkungan sekolah yang cukup bersih, rapi dan

anak-anak saling mengingatkan. Berbeda dengan sekolah lainnya di mana

pengelolaan sampah di lingkungan sekolah biasa dilakukan oleh petugas cleaning

service, di SMPN 1 ini, pengelolaan sampah berbasis pada siswa. Artinya, mereka

yang membuang ke tempat sampah sementara dan mereka pula yang membersihkan

tempat sampahnya.

“Itulah cara kami menumbuhkan kesadaran pada peserta didik,”

pungkasnya. (jim/humpro)

Artikel Selanjutnya
Tampil 6 Menit, Penonton Terkesima Lihat Ornamen Tugu Khatulistiwa
Jumat, 27 September 2019
Artikel Sebelumnya
Lagi, Cita Mineral Investindo Gelar Pengobatan Gratis di Perendaman
Jumat, 27 September 2019

Berita terkait