Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 28 September 2019 |
KalbarOnline,
Kubu Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan membuka
Seminar Wawasan Kebangsaaan yang digelar Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Kabupaten Kubu Raya di Gardenia Kubu Raya baru-baru ini.
Muda mengatakan, seminar kebangsaan perlu terus dilakukan. Bahkan
di sekolah-sekolah di Kabupaten Kubu Raya melalui berbagai bentuknya yakni
menyesuaikan era saat ini yang merupakan era digital milenial yang serba cepat.
“Sekolah-sekolah harus cepat dengan peka
memahami situasi. Untuk mengantisipasi segala serangan-serangan yang
mendistorsi rasa cinta terhadap daerah dan Indonesia,” katanya.
Menurut Muda, rasa kebanggaan terhadap negara
harus dibangkitkan kembali. Ia mengingatkan para pelajar bahwa Kabupaten Kubu
Raya juga terbentuk untuk Repulik Indonesia. Cara berpikirnya adalah kebangsaan
dengan slogan ‘Dari Kubu Raya untuk Indonesia’. Tantangan generasi saat ini, tegas Muda, adalah
teknologi dan informasi.
“Sehingga generasi saat ini jauh berbeda
dengan generasi yang belum tergantung pada teknologi dan informasi dan masih
membutuhkan orang banyak atau ruang publik,” sebutnya.
Muda menjelaskan, sebagaimana pasal 30 Undang-Undang
Dasar 1945, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara sebagai sebuah negara kebangsaan. Namun, ia
menyayangkan saat ini rasa kebangsaan tersebut mengalami degradasi.
“Yang terjadi saat ini adanya tanda-tanda
kemerosotan rasa, paham, dan semangat kebangsaan,” jelasnya.
Orang nomor wahid di
Kubu Raya ini juga menjelaskan bahwa hal tersebut dapat dilihat
dari sejumlah indikasi. Seperti menonjolnya kepentingan kelompok dan golongan
sendiri dengan mengorbankan kepentingan bangsa dan negara. Selain itu
menguatnya kembali semangat primodialisme dan mengemukanya gejala pemaksaan
kehendak mayoritas terhadap minoritas.
“Termasuk
melunturnya budaya menghormati simbol negara, mencontoh budaya asing lalu
menghujat budaya sendiri dan memudarnya asas satu wilayah nusantara,” jelasnya lagi.
Ia berharap kegiatan seminar wawasan kebangsaan dapat makin menumbuhkan
rasa cinta terhadap Tanah Air dan jiwa patriotisme serta dan nasionalisme guna
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (ian)
KalbarOnline,
Kubu Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan membuka
Seminar Wawasan Kebangsaaan yang digelar Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Kabupaten Kubu Raya di Gardenia Kubu Raya baru-baru ini.
Muda mengatakan, seminar kebangsaan perlu terus dilakukan. Bahkan
di sekolah-sekolah di Kabupaten Kubu Raya melalui berbagai bentuknya yakni
menyesuaikan era saat ini yang merupakan era digital milenial yang serba cepat.
“Sekolah-sekolah harus cepat dengan peka
memahami situasi. Untuk mengantisipasi segala serangan-serangan yang
mendistorsi rasa cinta terhadap daerah dan Indonesia,” katanya.
Menurut Muda, rasa kebanggaan terhadap negara
harus dibangkitkan kembali. Ia mengingatkan para pelajar bahwa Kabupaten Kubu
Raya juga terbentuk untuk Repulik Indonesia. Cara berpikirnya adalah kebangsaan
dengan slogan ‘Dari Kubu Raya untuk Indonesia’. Tantangan generasi saat ini, tegas Muda, adalah
teknologi dan informasi.
“Sehingga generasi saat ini jauh berbeda
dengan generasi yang belum tergantung pada teknologi dan informasi dan masih
membutuhkan orang banyak atau ruang publik,” sebutnya.
Muda menjelaskan, sebagaimana pasal 30 Undang-Undang
Dasar 1945, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara sebagai sebuah negara kebangsaan. Namun, ia
menyayangkan saat ini rasa kebangsaan tersebut mengalami degradasi.
“Yang terjadi saat ini adanya tanda-tanda
kemerosotan rasa, paham, dan semangat kebangsaan,” jelasnya.
Orang nomor wahid di
Kubu Raya ini juga menjelaskan bahwa hal tersebut dapat dilihat
dari sejumlah indikasi. Seperti menonjolnya kepentingan kelompok dan golongan
sendiri dengan mengorbankan kepentingan bangsa dan negara. Selain itu
menguatnya kembali semangat primodialisme dan mengemukanya gejala pemaksaan
kehendak mayoritas terhadap minoritas.
“Termasuk
melunturnya budaya menghormati simbol negara, mencontoh budaya asing lalu
menghujat budaya sendiri dan memudarnya asas satu wilayah nusantara,” jelasnya lagi.
Ia berharap kegiatan seminar wawasan kebangsaan dapat makin menumbuhkan
rasa cinta terhadap Tanah Air dan jiwa patriotisme serta dan nasionalisme guna
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini