Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 10 November 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Pada hakikatnya setiap perjuangan pasti
ada hasilnya, namun tidak ada kata akhir atau berhenti untuk berjuang. Setiap
etape perjuangan berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan
lingkungan strategis.
Hal ini merupakan amanat Menteri Sosial RI,
Agus Gumiwang Kartasasmita yang disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat
memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan ke-73 di halaman Kantor Gubernur
Kalbar, Sabtu (10/11/2018).
“Peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan
ide dan gagasan mentransformasikan semangat Pahlawan menjadi keuletan dalam
melaksanakan pembangunan. Mentransformasikan keberanian melawan penjajah menjadi
inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini antara lain kemiskinan,” ucap
Sutarmidji membacakan amanat Mensos RI.
Transformasi kecerdikan para pahlawan dalam
mengatur strategi, menjadikan inspirasi rakyat lndonesia untuk melakukan
inovasi cerdas memperkuat daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.
Setiap zaman pasti ada pahlawannya dan
setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa
Indonesia memerlukan pahlawan baru.
“Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang
berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri ini,”
ujarnya.
“Terlebih lagi dibutuhkan sosok pemuda
lndonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, pantang
menyerah, berdisiplin, berkarakter menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan
di bidangnya. Sadar bahwa negerinya memiliki beragam agama, suku, adat istiadat
namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial dipergunakan untuk keunggulan
Indonesia dalam pergaulan dunia. Bukan justru untuk memanfaatkan perbedaan demi
kepentingan pribadi maupun golongan yang menjadi penghambat bagi kemajuan
bangsa,” sambungnya.
Negeri ini, lanjut Sutarmidji, membutuhkan
pemuda yang kokoh dengan jati dirinya, mempunyai karater lokal yang luhur,
percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial sehingga mampu terlibat
dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial, memberikan pelayanan sosial bagi mereka
yang membutuhkan pertolongan sosial.
Negeri ini juga membutuhkan pemuda yang
mempunyai pandangan global, mampu berkolaborasi untuk kemajuan bangsa dan mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam
bersaing dan bersanding dengan negara lain khususnya ketika negeri ini memasuki
era revolusi industri 4.0.
“Pada akhirnya melalui momentum Peringatan
Hari Pahlawan, saya mengajak marilah kita berbuat yang terbaik bagi bangsa ini.
Mari berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Mulai dari yang dapat kita lakukan,
mulai dari lingkungan terdekat yang pada akhirnya memberikan kekuatan dan
ketahanan bagi bangsa dan negara,” ajaknya.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji
meminta masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai kepahlawanan, mempertebal rasa
cinta tanah air dan meneguhkan semangat pengabdian bagi bangsa dan negara di hati
sanubari bangsa Indonesia.
Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara
namun harus sarat makna, bukan hanya sebagai prosesi namun subtansi setiap
peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru
dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal ini penting, karena nilai kepahlawanan
bukan bersifat statis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah. Hari
pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan
patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia,” kata Sutarmidji saat ditemui
usai Upacara Hari Pahlawan.
Dikatakannya, dalam setiap peristiwa, pasti
ada nilai-nilai dan filosofisnya, sehingga harus menaknai nilai-nilai
perjuangan yang dilakukan oleh Pahlawan dalam mempertahankan kemederkaan
Indonesia. (*/Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Pada hakikatnya setiap perjuangan pasti
ada hasilnya, namun tidak ada kata akhir atau berhenti untuk berjuang. Setiap
etape perjuangan berlanjut pada etape perjuangan berikutnya sesuai tuntutan
lingkungan strategis.
Hal ini merupakan amanat Menteri Sosial RI,
Agus Gumiwang Kartasasmita yang disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji saat
memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan ke-73 di halaman Kantor Gubernur
Kalbar, Sabtu (10/11/2018).
“Peringatan Hari Pahlawan harus melahirkan
ide dan gagasan mentransformasikan semangat Pahlawan menjadi keuletan dalam
melaksanakan pembangunan. Mentransformasikan keberanian melawan penjajah menjadi
inspirasi mengusir musuh bersama bangsa saat ini antara lain kemiskinan,” ucap
Sutarmidji membacakan amanat Mensos RI.
Transformasi kecerdikan para pahlawan dalam
mengatur strategi, menjadikan inspirasi rakyat lndonesia untuk melakukan
inovasi cerdas memperkuat daya saing bangsa dalam pergaulan dunia.
Setiap zaman pasti ada pahlawannya dan
setiap pahlawan pasti berkiprah di eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa
Indonesia memerlukan pahlawan baru.
“Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang
berdedikasi dan berprestasi pada bidangnya untuk memajukan negeri ini,”
ujarnya.
“Terlebih lagi dibutuhkan sosok pemuda
lndonesia sebagai generasi penerus yang mempunyai jiwa patriotisme, pantang
menyerah, berdisiplin, berkarakter menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan
di bidangnya. Sadar bahwa negerinya memiliki beragam agama, suku, adat istiadat
namun mampu memanfaatkan keberagaman sebagai modal sosial dipergunakan untuk keunggulan
Indonesia dalam pergaulan dunia. Bukan justru untuk memanfaatkan perbedaan demi
kepentingan pribadi maupun golongan yang menjadi penghambat bagi kemajuan
bangsa,” sambungnya.
Negeri ini, lanjut Sutarmidji, membutuhkan
pemuda yang kokoh dengan jati dirinya, mempunyai karater lokal yang luhur,
percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial sehingga mampu terlibat
dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial, memberikan pelayanan sosial bagi mereka
yang membutuhkan pertolongan sosial.
Negeri ini juga membutuhkan pemuda yang
mempunyai pandangan global, mampu berkolaborasi untuk kemajuan bangsa dan mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjadikan Indonesia diperhitungkan dalam
bersaing dan bersanding dengan negara lain khususnya ketika negeri ini memasuki
era revolusi industri 4.0.
“Pada akhirnya melalui momentum Peringatan
Hari Pahlawan, saya mengajak marilah kita berbuat yang terbaik bagi bangsa ini.
Mari berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Mulai dari yang dapat kita lakukan,
mulai dari lingkungan terdekat yang pada akhirnya memberikan kekuatan dan
ketahanan bagi bangsa dan negara,” ajaknya.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji
meminta masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai kepahlawanan, mempertebal rasa
cinta tanah air dan meneguhkan semangat pengabdian bagi bangsa dan negara di hati
sanubari bangsa Indonesia.
Hari Pahlawan bukan semata sebuah acara
namun harus sarat makna, bukan hanya sebagai prosesi namun subtansi setiap
peringatan Hari Pahlawan harus dapat menggali dan memunculkan semangat baru
dalam implementasi nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal ini penting, karena nilai kepahlawanan
bukan bersifat statis namun dinamis, bisa menguat bahkan dapat melemah. Hari
pahlawan harus menjadi energi dan semangat baru mewarisi nilai kejuangan dan
patriotisme dalam membangun bangsa Indonesia,” kata Sutarmidji saat ditemui
usai Upacara Hari Pahlawan.
Dikatakannya, dalam setiap peristiwa, pasti
ada nilai-nilai dan filosofisnya, sehingga harus menaknai nilai-nilai
perjuangan yang dilakukan oleh Pahlawan dalam mempertahankan kemederkaan
Indonesia. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini