KalbarOnline, Sekadau – Puluhan warga Desa Lembah Beringin, Kecamatan Nanga Mahap, mendatangi Kantor DPRD Sekadau, Senin (21/10/2019). Kedatangan puluhan warga ini untuk menyampaikan persoalan mengenai pelaksanaan pemilihan Kepala Desa Lembah Beringin yang berlangsung pada 3 Oktober 2019 lalu.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua DPRD Sekadau sementara, Radius Effendy yang didampingi Wakil Ketua DPRD, Handi beserta sejumlah Anggota DPRD Sekadau.
Suhardi, salah seorang warga Lembah Beringin menuding pelaksanaan pilkades di Lembah Beringin sarat kecurangan. Bentuk kecurangan itu, kata dia, berupa dugaan penggelembungan suara di beberapa TPS, serta dugaan kecurangan lainnya.
“Di Pilkades Lembah Beringin ada lima calon yang bertarung, masing-masing yaitu Agustinus Niko, Rida Hamdani, Sukiman Junaidi, Stefanus Grogerius dan Amir Mahmud. Dalam pemilihan Stefanus Grogerius mendapatkan suara terbanyak. Namun karena dinilai ada kecurangan, keempat kontestan yang kalah tidak mau menandatangani berita acara pleno,” ujarnya.
Suhardi berharap wakil rakyat di DPRD Sekadau dapat menindaklanjuti aspirasi yang mereka sampaikan. Mereka mendesak agar perolehan suara di sejumlah TPS yang diduga terdapat kecurangan tidak disahkan.
“Mudah-mudahan dewan bekerjasama dengan eksekutif, agar aspirasi kita dapat terpenuhi. Harapan kami, anggota dewan bisa meluruskan hasil Pilkades Desa Lembah Beringin,” harapnya.
Menanggapi aspirasi warga, Anggota DPRD Sekadau asal Dapil Sekadau II, Muslimin berjanji untuk menindaklanjuti tuntutan warga. Hanya saja Muslimin belum bisa merinci seperti apa hasil akhirnya. Muslimin berjanji DPRD Sekadau akan segera memanggil pihak tekait.
“Selanjutnya pihak Bupati atau eksekutiflah yang bisa memberikan keputusan. Kami sudah menyampaikan kepada Ketua DPRD sementara, untuk segera menyurati pihak terkait tentunya pihak eksekutif diharapkan untuk menyelesaikan ini secepatnya,” tukasnya.
Seperti diketahui, tahun 2019 ini 67 desa di Sekadau menggelar pilkades serentak. Selain di Lembah Beringin, pilkades di Menua Prama, Kecamatan Belitang juga sempat memunculkan polemik. (Mus)
Comment