Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 24 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Ketapang – Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia di bidang pertanian, PT Cita Mineral
Investindo Tbk (CITA) melalui Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) menggandeng Dinas
Pertanian Kabupaten Ketapang menggelar
pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan media
dari jangkos (janjang kosong) sawit yang berlangsung di area
perkebunan sayur milik kelompok tani Desa Sukaria, Kecamatan Air Upas, Rabu (20/10/2019).

Kegiatan tersebut dihadiri Pj. Kades Sukaria, Muslihad, kelompok Tani Desa Sukaria, perwakilan PT CMI
Tbk, serta dua Narasumber dari Dinas Pertanian Ketapang serta masyarakat
setempat. Pelatihan yang digelar santai itu berjalan elok
dan penuh tawa karena dalam prakteknya narasumber dari dinas memberikan materi
diselingi dengan canda yang mengundang tawa.
Superitendent CSR Departemen CMI, Okky Adhip mengatakan, kegiatan tersebut
menurutnya selain meningkatkan sumber daya manusia serta mengedukasi kelompok
tani tersebut PT CMI Tbk juga ingin memberdayakan masyarakat lokal dalam
program-program yang memiliki nilai ekonomis serta menjalin komunikasi yang
intens mengingat Desa Sukaria merupakan salah satu desa tertua yang menurutnya belum
mendapatkan sentuhan-sentuhan edukasi khususnya dalam sumber daya manusia.
“Tentunya
selain menjalin komunikasi dengan masyarakat Sukaria, pelatihan ini juga sangat mengedukasi
sekali karena jika ini berjalan dengan baik maka akan ada nilai ekonomis ke depannya, selain itu kami juga
ingin menggali sumber daya manusia yang ada di Desa Sukaria ini karena memang di sini sumber daya alamnya sangat mendukung,” tukasnya.
Sementara Koordinator kelompok tani Sukaria, Sio liong Silvanus mengaku sangat beruntung
karena mendapatkan perhatian dan pendampingan pelatihan dalam bidang pertanian yang
sedang ia garap bersama rekan-rekannya saat ini.
Menurut pengetahuannya, selama ini pendampingan
program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT CMI Tbk hanya fokus pada
aspek infrastruktur, kesehatan, pendidikan saja. Setelah berkoordinasi lebih intens dengan pihak perusahaan Ia dan
rekan-rekannya baru mengetahui ternyata PT CMI Tbk melalui program Corporate
Social Responsibility (CSR) juga memperhatikan program-program produktif
lainnya seperti pertanian.
“Tentunya
kami sangat berterima kasih kepada PT CMI Tbk yang telah memfasilitasi serta
mendampingi kegiatan ini. Yang jelas kami merasa sangat beruntung atas
pendampingan ini, kami selama ini berfikir bahwa pendampingan CSR dari
perusahaan hanya di infrasrastrukur dan fisik saja dan kita ternyata baru
mengetahuinya setelah kita diskusi lebih jauh dengan teman-teman dari CSR
ternyata ada pendampingan-pendampingan untuk usaha-usaha produktif lainya
seperti pertanian yang sedang kami garap saat ini,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, pelatihan tersebut
merupakan langkah awal untuk melakukan inovasi-inovasi berikutnya. Menurutnya
masyarakat Kecamatan Air Upas khususnya masyarakat Desa Sukaria banyak yang
bertani baik itu kebun sawit ataupun kebun sayur sehingga dengan pelatihan pembuatan
pupuk kompos tersebut bisa memacu kelompok taninya dalam memproduksi skala besar
sehingga sasaran pasarnya adalah kelompok taninya bisa menjadi penyuplai pupuk
organik khususnya petani di Kecamatan Air Upas.
“Seperti
yang kita ketahui bahwa di Kecamatan Air Upas
ini khususnya Desa Sukaria ini banyak sekali yang bertani baik itu kelapa sawit
dan juga petani sayur jadi dengan dasar pelatihan pembuatan pupuk kompos ini
semoga ini menjadi awal yang baik, harapan kami tentunya ke depannya kami bisa memproduksi pupuk
kompos dalam skala yang besar dan bisa menjadi penyuplai minimal di Kecamatan Air Upas dulu,” tandasnya. (Goda)
KalbarOnline, Ketapang – Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia di bidang pertanian, PT Cita Mineral
Investindo Tbk (CITA) melalui Departemen Corporate Social Responsibility (CSR) menggandeng Dinas
Pertanian Kabupaten Ketapang menggelar
pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan media
dari jangkos (janjang kosong) sawit yang berlangsung di area
perkebunan sayur milik kelompok tani Desa Sukaria, Kecamatan Air Upas, Rabu (20/10/2019).

Kegiatan tersebut dihadiri Pj. Kades Sukaria, Muslihad, kelompok Tani Desa Sukaria, perwakilan PT CMI
Tbk, serta dua Narasumber dari Dinas Pertanian Ketapang serta masyarakat
setempat. Pelatihan yang digelar santai itu berjalan elok
dan penuh tawa karena dalam prakteknya narasumber dari dinas memberikan materi
diselingi dengan canda yang mengundang tawa.
Superitendent CSR Departemen CMI, Okky Adhip mengatakan, kegiatan tersebut
menurutnya selain meningkatkan sumber daya manusia serta mengedukasi kelompok
tani tersebut PT CMI Tbk juga ingin memberdayakan masyarakat lokal dalam
program-program yang memiliki nilai ekonomis serta menjalin komunikasi yang
intens mengingat Desa Sukaria merupakan salah satu desa tertua yang menurutnya belum
mendapatkan sentuhan-sentuhan edukasi khususnya dalam sumber daya manusia.
“Tentunya
selain menjalin komunikasi dengan masyarakat Sukaria, pelatihan ini juga sangat mengedukasi
sekali karena jika ini berjalan dengan baik maka akan ada nilai ekonomis ke depannya, selain itu kami juga
ingin menggali sumber daya manusia yang ada di Desa Sukaria ini karena memang di sini sumber daya alamnya sangat mendukung,” tukasnya.
Sementara Koordinator kelompok tani Sukaria, Sio liong Silvanus mengaku sangat beruntung
karena mendapatkan perhatian dan pendampingan pelatihan dalam bidang pertanian yang
sedang ia garap bersama rekan-rekannya saat ini.
Menurut pengetahuannya, selama ini pendampingan
program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT CMI Tbk hanya fokus pada
aspek infrastruktur, kesehatan, pendidikan saja. Setelah berkoordinasi lebih intens dengan pihak perusahaan Ia dan
rekan-rekannya baru mengetahui ternyata PT CMI Tbk melalui program Corporate
Social Responsibility (CSR) juga memperhatikan program-program produktif
lainnya seperti pertanian.
“Tentunya
kami sangat berterima kasih kepada PT CMI Tbk yang telah memfasilitasi serta
mendampingi kegiatan ini. Yang jelas kami merasa sangat beruntung atas
pendampingan ini, kami selama ini berfikir bahwa pendampingan CSR dari
perusahaan hanya di infrasrastrukur dan fisik saja dan kita ternyata baru
mengetahuinya setelah kita diskusi lebih jauh dengan teman-teman dari CSR
ternyata ada pendampingan-pendampingan untuk usaha-usaha produktif lainya
seperti pertanian yang sedang kami garap saat ini,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, pelatihan tersebut
merupakan langkah awal untuk melakukan inovasi-inovasi berikutnya. Menurutnya
masyarakat Kecamatan Air Upas khususnya masyarakat Desa Sukaria banyak yang
bertani baik itu kebun sawit ataupun kebun sayur sehingga dengan pelatihan pembuatan
pupuk kompos tersebut bisa memacu kelompok taninya dalam memproduksi skala besar
sehingga sasaran pasarnya adalah kelompok taninya bisa menjadi penyuplai pupuk
organik khususnya petani di Kecamatan Air Upas.
“Seperti
yang kita ketahui bahwa di Kecamatan Air Upas
ini khususnya Desa Sukaria ini banyak sekali yang bertani baik itu kelapa sawit
dan juga petani sayur jadi dengan dasar pelatihan pembuatan pupuk kompos ini
semoga ini menjadi awal yang baik, harapan kami tentunya ke depannya kami bisa memproduksi pupuk
kompos dalam skala yang besar dan bisa menjadi penyuplai minimal di Kecamatan Air Upas dulu,” tandasnya. (Goda)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini