Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 24 Oktober 2019 |
KalbarOnline, Kubu Raya – Konflik sosial dapat diatasi dengan menjaga keharmonisan keluarga. Hal tersebut
dikatakan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat menghadiri sosialisasi
rencana aksi peningkatan harmonisasi penegakan hukum guna antisipasi konflik
sosial, di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (24/10/2019). Menurutnya, saat
ini Pemerintah Kabupaten telah melakukan upaya-upaya dalam hal membangun
imajinasi positif dari tingkat dini.
“Makanya kita menanamkan pendidikan berbasis
multikultur dengan toleransi. Caranya dengan narasi-narasi gerakan seperti
tarian harmoni yang telah dikolaborasikan menjadi gerakan senam murid-murid
PAUD, SD, SMP yang secara tidak langsung membangun imajinasi positif,” ucapnya.
Menurut Muda dengan bermuara pada satu alamat
(domain) keberagaman etnis dapat disatupadukan menjadi tarian harmoni yang
dapat dihapal serta disenangi oleh para murid-murid sekolah.
“Yang kedua kita harus memperkuat pemberdayaan
perempuan agar kerentanan-kerentanan terhadap perempuan dapat dikurangi,
apalagi edukasi terhadapnya telah jalan untuk menambah wawasan dari ibu-ibu
hingga menjadi cerdas. Tidak dipungkuri segela sesuatu kedamaian berawal dari
kalangan perempuan,” terangnya.
Dikatakannya, Pemerintah kabupaten Kubu Raya telah memberi
ruang bagi pemberdayaan perempuan, khususnya memperkuat program-program
kesetaraan gender.
“Seperti mereka (perempuan) menjadi pekerja
sosial, kader posyandu, penggiat komunitas perempuan dan banyak lainnya,”
paparnya.
Lebih jauh Muda mengatakan, pihaknya telah
meluncurkan sejumlah program-program konkrit diantaranya program infrastruktur,
kesehatan, pendidikan, penataan desa dan banyak lainnya. Pada prinsipnya
dikatakannya dengan adanya mata pencarian, maka seseorang tidak gampang
terpapar pemikiran-pemikiran radikalisme dan sebagainya.
Sementara Jaksa Fungsional Bidang Intelijen
Kejaksaan Agung RI, Royani menilai daerah Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah
yang kondusif walaupun pasca Pilpres konflik sempat mewarnai di daerah lain.
“Pilihan kita sebenarnya bukan hanya ini ada
beberapa salah satunya di sini. Dengan harapan Kubu Raya yang begitu kondusif jangan sampai
terkontaminasi dengan situasi politik yang ada, kan sayang nih situasi seperti ini, makanya kita perkuat
lagi,” jelas Royani.
Royani mengatakan ada beberapa aspek yang
paling rentan menjadi potensi konflik diantaranya ideologi, politik, ekonomi,
sosial dan budaya. Terkait dengan ideologi Pancasila pemahamannya begitu luas.
“Terus, politik kita tahu sendiri saat ini
lagi ramai, kesenjangan ekonomi dan sebagainya, sosial budaya pengaruh dari
pihak luar berupa pengaruh teknologi. Semua aspek itu rentan harus
diantisipasi,” bebernya.
Dirinya mencontohkan dalam mengatasi gerakan kelompok teroris ataupun ISIS. Negara luar menginginkan kelompok-kelompok tersebut agar dihabisi, namun pola yang dilakukan pihaknya dengan cara pendekatan.
“Kita pendekatannya Kultur Offroad (pendekatan budaya), relegius offroad (pendidikan keagamaan) ketika cara-cara itu tidak bisa baru berupa tindakan,” tandasnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu Raya – Konflik sosial dapat diatasi dengan menjaga keharmonisan keluarga. Hal tersebut
dikatakan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat menghadiri sosialisasi
rencana aksi peningkatan harmonisasi penegakan hukum guna antisipasi konflik
sosial, di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (24/10/2019). Menurutnya, saat
ini Pemerintah Kabupaten telah melakukan upaya-upaya dalam hal membangun
imajinasi positif dari tingkat dini.
“Makanya kita menanamkan pendidikan berbasis
multikultur dengan toleransi. Caranya dengan narasi-narasi gerakan seperti
tarian harmoni yang telah dikolaborasikan menjadi gerakan senam murid-murid
PAUD, SD, SMP yang secara tidak langsung membangun imajinasi positif,” ucapnya.
Menurut Muda dengan bermuara pada satu alamat
(domain) keberagaman etnis dapat disatupadukan menjadi tarian harmoni yang
dapat dihapal serta disenangi oleh para murid-murid sekolah.
“Yang kedua kita harus memperkuat pemberdayaan
perempuan agar kerentanan-kerentanan terhadap perempuan dapat dikurangi,
apalagi edukasi terhadapnya telah jalan untuk menambah wawasan dari ibu-ibu
hingga menjadi cerdas. Tidak dipungkuri segela sesuatu kedamaian berawal dari
kalangan perempuan,” terangnya.
Dikatakannya, Pemerintah kabupaten Kubu Raya telah memberi
ruang bagi pemberdayaan perempuan, khususnya memperkuat program-program
kesetaraan gender.
“Seperti mereka (perempuan) menjadi pekerja
sosial, kader posyandu, penggiat komunitas perempuan dan banyak lainnya,”
paparnya.
Lebih jauh Muda mengatakan, pihaknya telah
meluncurkan sejumlah program-program konkrit diantaranya program infrastruktur,
kesehatan, pendidikan, penataan desa dan banyak lainnya. Pada prinsipnya
dikatakannya dengan adanya mata pencarian, maka seseorang tidak gampang
terpapar pemikiran-pemikiran radikalisme dan sebagainya.
Sementara Jaksa Fungsional Bidang Intelijen
Kejaksaan Agung RI, Royani menilai daerah Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah
yang kondusif walaupun pasca Pilpres konflik sempat mewarnai di daerah lain.
“Pilihan kita sebenarnya bukan hanya ini ada
beberapa salah satunya di sini. Dengan harapan Kubu Raya yang begitu kondusif jangan sampai
terkontaminasi dengan situasi politik yang ada, kan sayang nih situasi seperti ini, makanya kita perkuat
lagi,” jelas Royani.
Royani mengatakan ada beberapa aspek yang
paling rentan menjadi potensi konflik diantaranya ideologi, politik, ekonomi,
sosial dan budaya. Terkait dengan ideologi Pancasila pemahamannya begitu luas.
“Terus, politik kita tahu sendiri saat ini
lagi ramai, kesenjangan ekonomi dan sebagainya, sosial budaya pengaruh dari
pihak luar berupa pengaruh teknologi. Semua aspek itu rentan harus
diantisipasi,” bebernya.
Dirinya mencontohkan dalam mengatasi gerakan kelompok teroris ataupun ISIS. Negara luar menginginkan kelompok-kelompok tersebut agar dihabisi, namun pola yang dilakukan pihaknya dengan cara pendekatan.
“Kita pendekatannya Kultur Offroad (pendekatan budaya), relegius offroad (pendidikan keagamaan) ketika cara-cara itu tidak bisa baru berupa tindakan,” tandasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini