Kubu Raya    

Antisipasi Konflik Sosial, Bupati Muda : Pemkab Kubu Raya Telah Lakukan Terobosan

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 24 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu Raya – Konflik sosial dapat diatasi dengan menjaga keharmonisan keluarga. Hal tersebut

dikatakan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat menghadiri sosialisasi

rencana aksi peningkatan harmonisasi penegakan hukum guna antisipasi konflik

sosial, di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (24/10/2019). Menurutnya, saat

ini Pemerintah Kabupaten telah melakukan upaya-upaya dalam hal membangun

imajinasi positif dari tingkat dini.

“Makanya kita menanamkan pendidikan berbasis

multikultur dengan toleransi. Caranya dengan narasi-narasi gerakan seperti

tarian harmoni yang telah dikolaborasikan menjadi gerakan senam murid-murid

PAUD, SD, SMP yang secara tidak langsung membangun imajinasi positif,” ucapnya.

Menurut Muda dengan bermuara pada satu alamat

(domain) keberagaman etnis dapat disatupadukan menjadi tarian harmoni yang

dapat dihapal serta disenangi oleh para murid-murid sekolah.

“Yang kedua kita harus memperkuat pemberdayaan

perempuan agar kerentanan-kerentanan terhadap perempuan dapat dikurangi,

apalagi edukasi terhadapnya telah jalan untuk menambah wawasan dari ibu-ibu

hingga menjadi cerdas. Tidak dipungkuri segela sesuatu kedamaian berawal dari

kalangan perempuan,” terangnya.

Dikatakannya, Pemerintah kabupaten Kubu Raya telah memberi

ruang bagi pemberdayaan perempuan, khususnya memperkuat program-program

kesetaraan gender.

“Seperti mereka (perempuan) menjadi pekerja

sosial, kader posyandu, penggiat komunitas perempuan dan banyak lainnya,”

paparnya.

Lebih jauh Muda mengatakan, pihaknya telah

meluncurkan sejumlah program-program konkrit diantaranya program infrastruktur,

kesehatan, pendidikan, penataan desa dan banyak lainnya. Pada prinsipnya

dikatakannya dengan adanya mata pencarian, maka seseorang tidak gampang

terpapar pemikiran-pemikiran radikalisme dan sebagainya.

Sementara Jaksa Fungsional Bidang Intelijen

Kejaksaan Agung RI, Royani menilai daerah Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah

yang kondusif walaupun pasca Pilpres konflik sempat mewarnai di daerah lain.

“Pilihan kita sebenarnya bukan hanya ini ada

beberapa salah satunya di sini. Dengan harapan Kubu Raya yang begitu kondusif jangan sampai

terkontaminasi dengan situasi politik yang ada, kan sayang nih situasi seperti ini, makanya kita perkuat

lagi,” jelas Royani.

Royani mengatakan ada beberapa aspek yang

paling rentan menjadi potensi konflik diantaranya ideologi, politik, ekonomi,

sosial dan budaya. Terkait dengan ideologi Pancasila pemahamannya begitu luas.

“Terus, politik kita tahu sendiri saat ini

lagi ramai, kesenjangan ekonomi dan sebagainya, sosial budaya pengaruh dari

pihak luar berupa pengaruh teknologi. Semua aspek itu rentan harus

diantisipasi,” bebernya.

Dirinya mencontohkan dalam mengatasi gerakan kelompok teroris ataupun ISIS. Negara luar menginginkan kelompok-kelompok tersebut agar dihabisi, namun pola yang dilakukan pihaknya dengan cara pendekatan.

“Kita pendekatannya Kultur Offroad (pendekatan budaya), relegius offroad (pendidikan keagamaan) ketika cara-cara itu tidak bisa baru berupa tindakan,” tandasnya. (ian)

Artikel Selanjutnya
Diskusi PSSI Harus Baik Vol 2 Jadi Ajang Tumpahkan Unek-Unek
Kamis, 24 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Gandeng Dinas Pertanian, Cita Mineral Investindo Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Jangkos Sawit
Kamis, 24 Oktober 2019

Berita terkait