Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 03 Januari 2020 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Ketua Tim Penggerak PKK, Rosalina Muda Mahendrawan bersama Ketua Gabungan
Organisasi Wanita (GOW), Atzebi Sujiwo dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP),
Dyah Yusran terus mengkampanyekan pengurangan sampah dan limbah plastik. Lewat
berbagai kegiatan yang melibatkan organisasi masing-masing, ketiganya tak henti
mengajak masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan
sehari-hari.
“PKK, GOW, dan DWP punya satu misi yang sama, yaitu bagaimana
kita terus mengampanyekan pengurangan penggunaan barang berbahan plastik. Kalau
ingin menghilangkan ketergantungan pada plastik mungkin belum bisa,” ujar
Rosalina Muda di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, kemarin.
Rosalina berharap kampanye yang getol dilakukan dapat
berpengaruh pada berkurangnya penggunaan plastik. Sebab, menurutnya, plastik
merupakan bahan yang sulit terurai. Sehingga akan menjadi limbah yang sangat
merusak lingkungan.
“Kampanye ini kami lakukan setiap saat, di kegiatan apapun,
di manapun. Kami keliling dan mengampanyekan pengurangan penggunaan sampah
plastik,” ungkapnya.
Rosalina menyebut, bahaya plastik bagi alam dan makhluk
hidup bukan isapan jempol. Akhir tahun 2018 lalu, seekor paus ditemukan di
perairan Desa Kapota, Kecamatan Wangiwangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di
dalam perut ikan sepanjang 9,5 meter itu didapati sampah plastik dengan berat
mencapai 5,9 kilogram. Kondisi paus jenis Sperm Wale itu pun mengundang
keprihatinan para aktivis lingkungan hidup.
“Jadi terbayang sampah-sampah plastik itu mengalir dari hulu
sungai-sungai sampailah berkumpul di laut, tidak bisa hancur, dan dimakan
makhluk hidup di laut. Tentunya ini salah satu motivasi bagi kami bagaimana
menyampaikan (bahaya plastik) ini,” sebutnya.
Rosalina mengungkapkan, dalam kurun lima bulan di tahun
2019, PKK dan GOW telah membagikan tumbler atau botol plastik sebanyak seribu
buah. Dengan rincian PKK 800 tumbler dan GOW 200 tumbler. Pembagian itu
menurutnya menjadi bagian dari upaya pengurangan penggunaan plastik. Selain
itu, ia mengaku selalu membawa peralatan makan seperti sendok, garpu, dan
sedotan saat makan di restoran. Dirinya mengungkapkan, di ruang kerja Bupati,
Wakil Bupati, dan Sekretaris daerah saat ini juga sudah tidak menggunakan gelas
dan botol plastik.
“Itu salah satu cara kita bagaimana mengurangi limbah
plastik. Dan tentunya ini semua harus dimulai dari diri kita sendiri,” ucapnya.
Rosalina berujar, segala hal yang bersifat praktis selalu
menyenangkan. Namun ada akibat-akibat yang harus dipikirkan.
“Kalau dari sekarang kita berusaha untuk mengurangi limbah
plastik, saya yakin dan percaya penggunaan-penggunaan plastik ini akan dapat
dibatasi seminimal mungkin,” ujarnya.
Selaku Bunda PAUD Kabupaten Kubu Raya, Rosalina mengajak
seluruh guru PAUD untuk memberikan contoh kepada anak-anak. Khususnya terkait
pengurangan penggunaan plastik. Karena guru adalah panutan bagi anak.
“Kalau sejak kecil anak-anak sudah melihat contoh yang baik
dari para gurunya, tentunya itu akan melekat di benak mereka,” sebutnya.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
hingga 2017 terdapat sekitar 12,7 juta ton sampah plastik di laut. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Ketua Tim Penggerak PKK, Rosalina Muda Mahendrawan bersama Ketua Gabungan
Organisasi Wanita (GOW), Atzebi Sujiwo dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP),
Dyah Yusran terus mengkampanyekan pengurangan sampah dan limbah plastik. Lewat
berbagai kegiatan yang melibatkan organisasi masing-masing, ketiganya tak henti
mengajak masyarakat untuk mulai mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan
sehari-hari.
“PKK, GOW, dan DWP punya satu misi yang sama, yaitu bagaimana
kita terus mengampanyekan pengurangan penggunaan barang berbahan plastik. Kalau
ingin menghilangkan ketergantungan pada plastik mungkin belum bisa,” ujar
Rosalina Muda di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, kemarin.
Rosalina berharap kampanye yang getol dilakukan dapat
berpengaruh pada berkurangnya penggunaan plastik. Sebab, menurutnya, plastik
merupakan bahan yang sulit terurai. Sehingga akan menjadi limbah yang sangat
merusak lingkungan.
“Kampanye ini kami lakukan setiap saat, di kegiatan apapun,
di manapun. Kami keliling dan mengampanyekan pengurangan penggunaan sampah
plastik,” ungkapnya.
Rosalina menyebut, bahaya plastik bagi alam dan makhluk
hidup bukan isapan jempol. Akhir tahun 2018 lalu, seekor paus ditemukan di
perairan Desa Kapota, Kecamatan Wangiwangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di
dalam perut ikan sepanjang 9,5 meter itu didapati sampah plastik dengan berat
mencapai 5,9 kilogram. Kondisi paus jenis Sperm Wale itu pun mengundang
keprihatinan para aktivis lingkungan hidup.
“Jadi terbayang sampah-sampah plastik itu mengalir dari hulu
sungai-sungai sampailah berkumpul di laut, tidak bisa hancur, dan dimakan
makhluk hidup di laut. Tentunya ini salah satu motivasi bagi kami bagaimana
menyampaikan (bahaya plastik) ini,” sebutnya.
Rosalina mengungkapkan, dalam kurun lima bulan di tahun
2019, PKK dan GOW telah membagikan tumbler atau botol plastik sebanyak seribu
buah. Dengan rincian PKK 800 tumbler dan GOW 200 tumbler. Pembagian itu
menurutnya menjadi bagian dari upaya pengurangan penggunaan plastik. Selain
itu, ia mengaku selalu membawa peralatan makan seperti sendok, garpu, dan
sedotan saat makan di restoran. Dirinya mengungkapkan, di ruang kerja Bupati,
Wakil Bupati, dan Sekretaris daerah saat ini juga sudah tidak menggunakan gelas
dan botol plastik.
“Itu salah satu cara kita bagaimana mengurangi limbah
plastik. Dan tentunya ini semua harus dimulai dari diri kita sendiri,” ucapnya.
Rosalina berujar, segala hal yang bersifat praktis selalu
menyenangkan. Namun ada akibat-akibat yang harus dipikirkan.
“Kalau dari sekarang kita berusaha untuk mengurangi limbah
plastik, saya yakin dan percaya penggunaan-penggunaan plastik ini akan dapat
dibatasi seminimal mungkin,” ujarnya.
Selaku Bunda PAUD Kabupaten Kubu Raya, Rosalina mengajak
seluruh guru PAUD untuk memberikan contoh kepada anak-anak. Khususnya terkait
pengurangan penggunaan plastik. Karena guru adalah panutan bagi anak.
“Kalau sejak kecil anak-anak sudah melihat contoh yang baik
dari para gurunya, tentunya itu akan melekat di benak mereka,” sebutnya.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
hingga 2017 terdapat sekitar 12,7 juta ton sampah plastik di laut. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini