KalbarOnline, Pontianak – Warga Kalbar patut mengucap syukur dan bernafas lega. Pasalnya, satu warga Kalbar yang sebelumnya dirawat di ruang isolasi RSUD Soedarso sejak tanggal 2 Februari 2020 lalu dinyatakan negatif virus corona.
Hal ini dipastikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson dalam jumpa persnya mengenai hasil uji laboratorium terhadap pasien tersebut di RSUD Soedarso, Kamis (6/2/2020) pagi tadi.
“Sejak tanggal 2 Februari sampai hari ini, pada saat masuk itu, kita sudah ambil spesimen dari tenggorokannya, kita kirim ke Balitbangkes. Kita kirim dua spesimen, spesimen di hari pertama dirawat dan spesimen di hari kedua dirawat. Kemarin (Rabu) saya ke Jakarta untuk mengejar hasilnya itu, pada dini hari tadi saya sudah dapatkan hasilnya, bahwa hasilnya itu negatif virus corona,” ujar Harisson.
Oleh karena itu, Harisson berharap masyarakat agar tetap waspada dan terus menjaga kesehatan, sebab virus corona masih akan terus merebak ke seluruh dunia.
“Saya harap masyarakat waspada, karena ke depan virus ini masih akan terus merebak ke seluruh dunia, mudah-mudahan Pemerintah China dapat cepat menanggulangi penyebaran virus ini, sehingga Indonesia juga aman,” tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Paru RSUD soedarso, Dr. Chandra Jaya menyatakan bahwa hingga saat ini kondisi pasien dari hari ke hari semakin membaik.
“Sudah tidak ada demam, tidak ada sesak, kondisinya makin baik, makan juga sudah lebih banyak. Dibandingkan saat masuk dan sekarang, kondisi pasien memang jauh membaik. Alhamdulillah hasilnya juga negatif. Mungkin setelah ini sudah bisa dipulangkan,” ujarnya.
Chandra mengatakan bahwa berdasarkan hasil diagnosa awal, pasien memang mengidap gejala pneumonia ringan yang dikhawatirkan terindikasi mengidap virus corona. Terlebih lagi, memiliki riwayat perjalanan luar negeri ke negara yang terdapat virus corona. Oleh karena itu, langkah yang diambil sebagai antisipasi adalah melakukan isolasi terhadap yang bersangkutan.
“Berdasarkan hasil diagnosa, memang awalnya mengidap gejala pneumonia ringan mirip virus corona, jadi kita antisipasi makanya dimasukan ke isolasi. Ditambah ada riwayat perjalanan luar negeri ke negara yang terdapat pasien dengan virus corona,” tukasnya.
Kendati sudah boleh dipulangkan, Chandra menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan kontrol terhadap pasien sampai 14 hari ke depan pasca dipulangkan.
“Nanti pasien akan terus kontrol, setelah keluar dari RSUD juga akan terus kita kontrol sampai dengan 14 hari ke depan,” tegasnya.
Sementara Direktur RSUD Soedarso, drg Yuliastuti Saripawan menyatakan bahwa pihaknya sangat siap baik dari sisi fasilitas maupun pelayanan dalam rangka persiapan menghadapi virus corona.
“Dari pelayanan kesehatan alhamdulillah RSUD Soedarso sudah memiliki fasilitas, baik itu SDM dan sarananya, ruang khusus kita punya, termasuk kelengkapan-kelengkapan lainnya,” tukasnya.
“Kita harap tidak ada lagi pasien dengan pengawasan dalam arti terindikasi gejala corona,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, satu warga Kalbar sedang dirawat di RSUD Soedarso Pontianak lantaran terindikasi gejala pneumonia ringan karena virus corona.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson dalam jumpa persnya di Kantor Dinas Kesehatan Kalbar, Senin (3/2/2020).
“Pada tanggal 2 Februari pukul 07.00 malam kemarin, kami merawat pasien yang beberapa hari sebelumnya datang dari Kuala Lumpur Malaysia, dengan gejala-gejala batuk, pilek dan setelah diperiksa oleh dokter yang bersangkutan terdapat gejala pneumonia ringan,” ujarnya.
Harisson menjelaskan, yang bersangkutan pada tanggal 23 Januari 2020 lalu pergi ke Kuala Lumpur dan pulang ke Pontianak pada tanggal 31 Januari lalu dari Kuching Malaysia menggunakan bus. (Fai)
Comment