Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 11 Februari 2020 |
KalbarOnline,
Ketapang – Pihak RSUD Agoesdjam Ketapang memastikan pasien perempuan yang
diisolasi di RSUD Agoesdjam negatif pneumonia karena corona. Hal itu
disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Perawatan RSUD Agoesdjam
Ketapang, dr. Feria Kowira, Selasa (11/2/2020). Seperti diketahui sebelumnya,
pasien perempuan tersebut mengalami gejala gejala pilek dan batuk seperti
ciri-ciri pasien mengidap corona ditambah memiliki riwayat perjalanan ke luar
negeri yakni di Jepang.
“Pasien ini mengalami batuk, filek dan sedikit demam ketika
pulang ke Indonesia, kemudian dari airport diberi kartu Healt Alert Card yang
digunakan untuk memeriksakan kondisi ketika sampai di rumah sakit setempat,”
katanya.
Ia melanjutkan, lantaran kondisi saat ini sedang hangatnya
persoalan virus corona tentunya pihaknya harus waspada dan melakukan penanganan
terhadap pasien sesuai protap atau SOP yang ada.
“Sempat diisolasi selama kurang lebih 4-5 jam sambil
dilakukan pemeriksaan penunjang terhadap pasien, bahkan kita langsung
berkoordinasi dengan Dinkes Ketapang dan Provinsi Kalbar,” katanya.
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, pasien
tersebut dinyatakan negatif pneumonia dan bisa dipulangkan kekediamannya dan
sesuai SOP tetap dilakukan pengawasan oleh pihak Dinkes Ketapang selama 14
hari.
“Kita imbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan informasi
yang tidak benar atau hoax terkait persoalan ini, karena sampai sejauh ini
tidak ada pasien suspect corona di Ketapang, dan kami siap melakukan penanganan
sesuai prosedur yang ada,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Rustami
mengaku bahwa memang ada warga Ketapang yang memeriksakan kesehatan lantaran
baru pulang dari luar negeri atau Jepang dan mengalami filek sebelumnya.
“Karena baru datang dari luar negeri yang masuk dalam daftar
negara tertular makanya dilakukan penangan sesuai prosedur dan dilakukan
observasi,” akunya.
Namun, hingga saat ini tidak ada gejala-gejala yang
berlebihan sehingga masyarakat diminta untuk tidak panik atau mempercayai jika
ada informasi di media sosial yang tidak benar mengenai persoalan ini.
“Masyarakat tak perlu panik, lakukan antisipasi pada diri
sendiri dengan rajin cuci tangan gunakan sabun dan konsumsi air yang cukup,” tandasnya.
(Adi
LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Pihak RSUD Agoesdjam Ketapang memastikan pasien perempuan yang
diisolasi di RSUD Agoesdjam negatif pneumonia karena corona. Hal itu
disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Perawatan RSUD Agoesdjam
Ketapang, dr. Feria Kowira, Selasa (11/2/2020). Seperti diketahui sebelumnya,
pasien perempuan tersebut mengalami gejala gejala pilek dan batuk seperti
ciri-ciri pasien mengidap corona ditambah memiliki riwayat perjalanan ke luar
negeri yakni di Jepang.
“Pasien ini mengalami batuk, filek dan sedikit demam ketika
pulang ke Indonesia, kemudian dari airport diberi kartu Healt Alert Card yang
digunakan untuk memeriksakan kondisi ketika sampai di rumah sakit setempat,”
katanya.
Ia melanjutkan, lantaran kondisi saat ini sedang hangatnya
persoalan virus corona tentunya pihaknya harus waspada dan melakukan penanganan
terhadap pasien sesuai protap atau SOP yang ada.
“Sempat diisolasi selama kurang lebih 4-5 jam sambil
dilakukan pemeriksaan penunjang terhadap pasien, bahkan kita langsung
berkoordinasi dengan Dinkes Ketapang dan Provinsi Kalbar,” katanya.
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, pasien
tersebut dinyatakan negatif pneumonia dan bisa dipulangkan kekediamannya dan
sesuai SOP tetap dilakukan pengawasan oleh pihak Dinkes Ketapang selama 14
hari.
“Kita imbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan informasi
yang tidak benar atau hoax terkait persoalan ini, karena sampai sejauh ini
tidak ada pasien suspect corona di Ketapang, dan kami siap melakukan penanganan
sesuai prosedur yang ada,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Rustami
mengaku bahwa memang ada warga Ketapang yang memeriksakan kesehatan lantaran
baru pulang dari luar negeri atau Jepang dan mengalami filek sebelumnya.
“Karena baru datang dari luar negeri yang masuk dalam daftar
negara tertular makanya dilakukan penangan sesuai prosedur dan dilakukan
observasi,” akunya.
Namun, hingga saat ini tidak ada gejala-gejala yang
berlebihan sehingga masyarakat diminta untuk tidak panik atau mempercayai jika
ada informasi di media sosial yang tidak benar mengenai persoalan ini.
“Masyarakat tak perlu panik, lakukan antisipasi pada diri
sendiri dengan rajin cuci tangan gunakan sabun dan konsumsi air yang cukup,” tandasnya.
(Adi
LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini