Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 20 Februari 2020 |
KalbarOnline, Sekadau
– Kondisi yang dialami bocah kelas 1 SDN Sekonau di Sekadau, Maria mengundang
keprihatinan dari berbagai pihak. Pada Rabu kemarin, Pakomoan Binua Kanayatn
Kabupaten Sekadau bersama Ikatan Wartawan Online Kabupaten Sekadau menyambangi
kediaman Maria. Pada kesempatan itu juga hadir pihak Polsek Sekadau Hulu serta
Kades Sekonau.
Kunjungan tersebut untuk melihat kondisi Maria sekaligus
memberikan sedikit santunan serta saran kepada orang tua Maria agar segera
merujuk anaknya ke rumah sakit di Pontianak sesuai anjuran dokter RSUD Sekadau.
“Kami merasa sedih melihat kondisi Maria. Kita berharap
secepatnya agar dibawa ke Pontianak karena pembengkakannya makin hari makin
membesar," ujar ketua Pakomoan Binua Kanayatn, Fransisco Wardianus.
Pria yang akrab disapa Mejeng menyatakan akan ikut
memfasilitasi berbagai keperluan yang diperlukan selama proses perawatan Maria
di Pontianak.
“Kami bersama rekan-rekan IWO juga akan menggalang dana
untuk membantu meringankan biaya selama pengobatan Maria. Kita berharap
orangtua tidak usah memikirkan soal biaya dulu, yang penting diobati dulu,”
ucap Mejeng.
Kepala Desa Sekonau, Yosef juga menyatakan siap membantu
hal-hal yang diperlukan untuk pengobatan Maria.
“Saya juga baru tahu seminggu belakangan ini terkait
kondisinya. Kami pasti akan memback-up. Besok akan langsung diberangkatkan ke
Pontianak,” kata Yosef.
Seperti diketahui, nasibmalang dialami Maria Fitriana. Siswa kelas 1 SDN Sekonau ini sudah tiga
bulan terakhir tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Sebab, kaki sebelah kanan
bagian lutut hingga pahanya membengkak. Pembengkakan bahkan kian membesar.

Menurut Antonia, ibu kandung Maria Fitriana, putrinya mulai
mengeluhkan sakit pada kakinya sejak bulan November 2019 lalu. Namun,
pembengkakan baru mulai nampak sejak bulan Desember.
“Kami sudah bawa ke RSUD Sekadau dan di-rontgent bulan Desember lalu. Menurut dokter ada tumor di dalam
tulang kakinya,” tutur Antonia di kediamannya di Sekonau, Kecamatan Sekadau
Hulu, Rabu (19/2/2020).
Antonia berujar, dokter menyarankan agar putrinya dirujuk ke
Pontianak karena ada kemungkinan kakinya diamputasi.
“Tapi kami belum bisa bawa ke Pontianak karena belum ada
biaya. Sementara ini menggunakan pengobatan tradisional. Sudah tiga bulan ini
dia tidak bisa sekolah,” tutur Antonia.
Maria Fitriana sendiri sudah terdaftar sebagai peserta Kartu
Indonesia Sehat. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Kondisi yang dialami bocah kelas 1 SDN Sekonau di Sekadau, Maria mengundang
keprihatinan dari berbagai pihak. Pada Rabu kemarin, Pakomoan Binua Kanayatn
Kabupaten Sekadau bersama Ikatan Wartawan Online Kabupaten Sekadau menyambangi
kediaman Maria. Pada kesempatan itu juga hadir pihak Polsek Sekadau Hulu serta
Kades Sekonau.
Kunjungan tersebut untuk melihat kondisi Maria sekaligus
memberikan sedikit santunan serta saran kepada orang tua Maria agar segera
merujuk anaknya ke rumah sakit di Pontianak sesuai anjuran dokter RSUD Sekadau.
“Kami merasa sedih melihat kondisi Maria. Kita berharap
secepatnya agar dibawa ke Pontianak karena pembengkakannya makin hari makin
membesar," ujar ketua Pakomoan Binua Kanayatn, Fransisco Wardianus.
Pria yang akrab disapa Mejeng menyatakan akan ikut
memfasilitasi berbagai keperluan yang diperlukan selama proses perawatan Maria
di Pontianak.
“Kami bersama rekan-rekan IWO juga akan menggalang dana
untuk membantu meringankan biaya selama pengobatan Maria. Kita berharap
orangtua tidak usah memikirkan soal biaya dulu, yang penting diobati dulu,”
ucap Mejeng.
Kepala Desa Sekonau, Yosef juga menyatakan siap membantu
hal-hal yang diperlukan untuk pengobatan Maria.
“Saya juga baru tahu seminggu belakangan ini terkait
kondisinya. Kami pasti akan memback-up. Besok akan langsung diberangkatkan ke
Pontianak,” kata Yosef.
Seperti diketahui, nasibmalang dialami Maria Fitriana. Siswa kelas 1 SDN Sekonau ini sudah tiga
bulan terakhir tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Sebab, kaki sebelah kanan
bagian lutut hingga pahanya membengkak. Pembengkakan bahkan kian membesar.

Menurut Antonia, ibu kandung Maria Fitriana, putrinya mulai
mengeluhkan sakit pada kakinya sejak bulan November 2019 lalu. Namun,
pembengkakan baru mulai nampak sejak bulan Desember.
“Kami sudah bawa ke RSUD Sekadau dan di-rontgent bulan Desember lalu. Menurut dokter ada tumor di dalam
tulang kakinya,” tutur Antonia di kediamannya di Sekonau, Kecamatan Sekadau
Hulu, Rabu (19/2/2020).
Antonia berujar, dokter menyarankan agar putrinya dirujuk ke
Pontianak karena ada kemungkinan kakinya diamputasi.
“Tapi kami belum bisa bawa ke Pontianak karena belum ada
biaya. Sementara ini menggunakan pengobatan tradisional. Sudah tiga bulan ini
dia tidak bisa sekolah,” tutur Antonia.
Maria Fitriana sendiri sudah terdaftar sebagai peserta Kartu
Indonesia Sehat. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini