Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 05 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Sejak diumumkannya dua warga positif terpapar virus corona atau COVID-19, negeri ini sontak saja heboh. Tak hanya masker yang menjadi fenomenal, rempah-rempah tradisional semacam jahe, temulawak, daun sereh, hingga kunyit tak luput dari buruan masyarakat.
Rempah-rempah tersebut dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh manusia, dimana virus corona akan sulit berkembang biak jika kekebalan tubuh seseorang baik.
Saat ditelusuri di Pasar Daya Makassar, Kamis (5/3), kenaikan harga bahan baku jamu itu masih relatif stabil. Namun sejak Indonesia terpapar Corona, angka penjualannya terus meningkat.
Mona, salah seorang pedagang di Pasar Daya Makassar mengaku sejak dua hari ini banyak pembeli mencari jahe, kunyit, hingga temulawak.
“Ya, kalau penjualannya memang naik. Banyak yang cari. Biasanya sedikit lakunya, sejak dua hari ini jahe terjual 10 sampai 20 Kg,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini harga jahe per kilonya mencapai Rp40 ribu, jahe merah Rp50 ribu/Kg. Sedangkan temulawak, kunyit, hingga daun sereh relatif stabil.
“Kalau harga jahe sudah naik sejak awal Februari. Tadinya cuma Rp25 ribu per kilo,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dialami Sri, seorang pedagang jamu gendong. Menurutnya, sejak virus corona viral di masyarakat, penjualan jamunya melonjak tajam.
“Biasanya zuhur jamuku habis, sekarang jam 10 itu sudah habis. Orang-orang jadi minum jamu sejak corona itu,” kata Sri bersyukur.
Meski dagangannya laku keras, Sri masih enggan menaikkan harga jamu jualannya. “Karena harga bahan baku di pasar belum terlalu terasa naiknya. Mungkin nanti naiknya, karena di Jawa saja sudah melonjak harganya,” katanya. (endra/fajar)
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Sejak diumumkannya dua warga positif terpapar virus corona atau COVID-19, negeri ini sontak saja heboh. Tak hanya masker yang menjadi fenomenal, rempah-rempah tradisional semacam jahe, temulawak, daun sereh, hingga kunyit tak luput dari buruan masyarakat.
Rempah-rempah tersebut dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh manusia, dimana virus corona akan sulit berkembang biak jika kekebalan tubuh seseorang baik.
Saat ditelusuri di Pasar Daya Makassar, Kamis (5/3), kenaikan harga bahan baku jamu itu masih relatif stabil. Namun sejak Indonesia terpapar Corona, angka penjualannya terus meningkat.
Mona, salah seorang pedagang di Pasar Daya Makassar mengaku sejak dua hari ini banyak pembeli mencari jahe, kunyit, hingga temulawak.
“Ya, kalau penjualannya memang naik. Banyak yang cari. Biasanya sedikit lakunya, sejak dua hari ini jahe terjual 10 sampai 20 Kg,” ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini harga jahe per kilonya mencapai Rp40 ribu, jahe merah Rp50 ribu/Kg. Sedangkan temulawak, kunyit, hingga daun sereh relatif stabil.
“Kalau harga jahe sudah naik sejak awal Februari. Tadinya cuma Rp25 ribu per kilo,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dialami Sri, seorang pedagang jamu gendong. Menurutnya, sejak virus corona viral di masyarakat, penjualan jamunya melonjak tajam.
“Biasanya zuhur jamuku habis, sekarang jam 10 itu sudah habis. Orang-orang jadi minum jamu sejak corona itu,” kata Sri bersyukur.
Meski dagangannya laku keras, Sri masih enggan menaikkan harga jamu jualannya. “Karena harga bahan baku di pasar belum terlalu terasa naiknya. Mungkin nanti naiknya, karena di Jawa saja sudah melonjak harganya,” katanya. (endra/fajar)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini