Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 07 Maret 2020 |
KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno meletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Air Hidup Lintang Tambuk tepatnya di Desa Lintang Tambuk, Kecamatan Kayan Hulu, Kamis (5/3/2020) siang.
Dalam kesempatan itu Bupati Jarot didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir. Murjani, Camat Kayan Hulu, Yelmanus, SE, Danramil, Kapolsek, juga para Pendeta, Gembala Sidang, tokoh masyarakat, Kepala Dusun serta para hamba Tuhan.
Bupati Jarot mengatakan, GKII merupakan salah satu jemaat yang besar di Sintang. Oleh karena itu, ia berharap pembangunan gereja yang baru akan menjadi semangat religius di Sintang semakin baik.
Dalam kesempatan tersebut Bupati turut menyinggung, bahwa dari perjalanannya menuju Desa Lintang Tambuk ini sudah melihat beberapa titik ruas jalan mengalami kerusakan, termasuk jembatan gantung yang sudah berusia sekitar 12 tahun tentunya perlu dilakukan perbaikan.
“Karena berdasarkan pengalaman bahwa jalur penerangan listrik PLN serta pembangunan Tower, harus ditunjang dengan perbaikan jalan terlebih dahulu baru bisa masuk aliran listriknya baru bisa dialirkan ke masyarakat para pelanggan,” tegasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini menjelaskan, bahwa tahun lalu jalan hulu Tebidah sudah tembus ke tanjung Miru, dirinya juga sudah meminta kepada Dinas PU untuk segera membangun jalan dari Desa Lintang Tambuk menuju Desa Tanjung Lalau.
“Tadi kami sudah pantau jaraknya yaitu sekitar 126 km sampai Desa Lintang Tambuk dan tadi dari Sintang hingga Desa Tanjung Lalau apabila berkendaraan memakan waktu sekitar 2 jam 11 menit, jadi apabila jalan tersebut sudah dibangun diperkirakan dengan panjang sekitar 120 km, transportasi daratnya, biayanya lebih murah dibanding dengan naik sampan atau speedboad,” tukasnya.
“Jadi yang dirasakan masyarakat Kayan Hulu dengan kondisi jalan yang belum dilakukan perbaikan, termasuk jembatannya ini, saya rasa belum merdeka. Jadi saya meminpin Sintang ini , akan terus melakukan upaya untuk melakukan perbaikan terhadap infrastruktur jalan dan jembatan di daerah-daerah terpincil dan terdalam di pedesaan-pedesaan,” timpalnya.
Sementara Kepala Desa Lintang Tambuk, Suwandi mengatakan, bahwa dengan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan GKII Air Hidup Lintang Tambuk ini pihaknya sangat gembira, telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sintang, karena gereja yang akan dibangun ini dengan luas sekitar 15 meter dan panjang 35 meter, di atas areal sekitar satu hektar ini, nantinya mampu menampung umat untuk beribadah lebih banyak.
“Mengingat jumalah umat kristiani di Desa Lintang Tambuk ini, setiap tahunnya terus bertambah, karena Gereja lama yang ada ini, kapasitasnya sudah tidak mampu lagi menampung jumlah umat yang semakin banyak,” tegas Suwandi. (*/Fai)
KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno meletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Air Hidup Lintang Tambuk tepatnya di Desa Lintang Tambuk, Kecamatan Kayan Hulu, Kamis (5/3/2020) siang.
Dalam kesempatan itu Bupati Jarot didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir. Murjani, Camat Kayan Hulu, Yelmanus, SE, Danramil, Kapolsek, juga para Pendeta, Gembala Sidang, tokoh masyarakat, Kepala Dusun serta para hamba Tuhan.
Bupati Jarot mengatakan, GKII merupakan salah satu jemaat yang besar di Sintang. Oleh karena itu, ia berharap pembangunan gereja yang baru akan menjadi semangat religius di Sintang semakin baik.
Dalam kesempatan tersebut Bupati turut menyinggung, bahwa dari perjalanannya menuju Desa Lintang Tambuk ini sudah melihat beberapa titik ruas jalan mengalami kerusakan, termasuk jembatan gantung yang sudah berusia sekitar 12 tahun tentunya perlu dilakukan perbaikan.
“Karena berdasarkan pengalaman bahwa jalur penerangan listrik PLN serta pembangunan Tower, harus ditunjang dengan perbaikan jalan terlebih dahulu baru bisa masuk aliran listriknya baru bisa dialirkan ke masyarakat para pelanggan,” tegasnya.
Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini menjelaskan, bahwa tahun lalu jalan hulu Tebidah sudah tembus ke tanjung Miru, dirinya juga sudah meminta kepada Dinas PU untuk segera membangun jalan dari Desa Lintang Tambuk menuju Desa Tanjung Lalau.
“Tadi kami sudah pantau jaraknya yaitu sekitar 126 km sampai Desa Lintang Tambuk dan tadi dari Sintang hingga Desa Tanjung Lalau apabila berkendaraan memakan waktu sekitar 2 jam 11 menit, jadi apabila jalan tersebut sudah dibangun diperkirakan dengan panjang sekitar 120 km, transportasi daratnya, biayanya lebih murah dibanding dengan naik sampan atau speedboad,” tukasnya.
“Jadi yang dirasakan masyarakat Kayan Hulu dengan kondisi jalan yang belum dilakukan perbaikan, termasuk jembatannya ini, saya rasa belum merdeka. Jadi saya meminpin Sintang ini , akan terus melakukan upaya untuk melakukan perbaikan terhadap infrastruktur jalan dan jembatan di daerah-daerah terpincil dan terdalam di pedesaan-pedesaan,” timpalnya.
Sementara Kepala Desa Lintang Tambuk, Suwandi mengatakan, bahwa dengan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan GKII Air Hidup Lintang Tambuk ini pihaknya sangat gembira, telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sintang, karena gereja yang akan dibangun ini dengan luas sekitar 15 meter dan panjang 35 meter, di atas areal sekitar satu hektar ini, nantinya mampu menampung umat untuk beribadah lebih banyak.
“Mengingat jumalah umat kristiani di Desa Lintang Tambuk ini, setiap tahunnya terus bertambah, karena Gereja lama yang ada ini, kapasitasnya sudah tidak mampu lagi menampung jumlah umat yang semakin banyak,” tegas Suwandi. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini