Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 12 September 2018 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno melakukan peletakan batu pertama relokasi
dan rekonstruksi pembangunan Masjid Al Amin di Jalan Lintas Melawi, Sintang
bertepatan 1 Muharram 1440 Hijriah, Selasa (11/9/2018) lalu.
Bupati Jarot menyatakan Pemerintah Kabupaten Sintang memandang
bahwa membangun rumah ibadah ini satu kewajiban yang harus pemerintah lakukan
dan wajib membantunya.
“Rumah ibadah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan umat
beragama untuk melaksanakan ibadahnya, akan tetapi rumah ibadah juga akan
menjadi pusat pergerakan dakwah, syi’ar agama, gerakan sosial ekomomi, kegiatan
kebudayaan, pendidikan terutama dan gerakan merukunkan antar umat beragama,” tegas
Bupati Jarot.

Ia juga mengatakan bahwa umat beragama tidak rukun apabila
tak terjalin jembatan komunikasi, dialog antar umat beragama tidak terjadi, sehingga
akan terjadi salah persepsi, lalu lanjutnya, rumah ibadah yang baik akan
menjadi sumber perdamaian.
Bupati Jarot juga menegaskan Pemkab Sintang terus berupaya
mewujudkan masyarakat yang religius, sebab melihat kebutuhan umat beragama
adalah kerinduan untuk memiliki sarana ibadah yang memadai, baik masjid maupun
surau, baik itu di daerah pedalaman maupun yang di kota.

“Sudah barang tentu sarana ibadah untuk umat agama yang lain
juga. Sebab mereka juga membutuhkan sarana ibadah yang memadai,” jelasnya.
Pemkab Sintang juga dalam pembangunan masjid ini ada bantuan
yang disalurkan melalui dana hibah dan juga kepada ormas Islam yang ada di
Kabupaten Sintang yang didapatkan melalui dana hibah Majelis Ulama Indonesia
(MUI).
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Amin yang juga
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sintang, H. Senen Maryono menyampaikan relokasi
dan rekonstuksi Masjid Al Amin sengaja dilaksanakan bertepatan dengan 1 Muharram
1440 Hijriah untuk membangun semangat tinggi dalam membangun masjid ini.
“Sengaja kita laksanakan bertepatan dengan tahun baru Hijriah
supaya ada semangat untuk bisa menyelesaikan pembangunan masjid sesuai dengan
waktu yang ditentukan,” tukasnya.
Selama pembangunan masjid yang baru, masjid yang lama tetap
utuh dan tidak dibongkar. Jadi pembangunan masjid baru tidak mengganggu proses
ibadah di Masjid Al Amin. Nanti kalaupun harus dibongkar apabila masjid yang
baru sudah selesai dibangun.
“Masjid yang lama sebenarnya sudah besar dan baik
kondisinya. Tetapi umat Islam Kabupaten Sintang ingin memiliki masjid yang
besar dan megah sehingga kita harus berjuang membangun masjid ini,” tuturnya.
Pihaknya, kata dia, merencanakan agar masjid baru ini
memiliki tiga lantai. Masing-masing lantai memiliki luas 1000 meter persegi.
Diperkirakan akan menghabiskan dana Rp26-30 miliar dan akan dibangun selama 3-5
tahun.
Pihaknya mengharapkan Masjid Al Amin ini nanti akan menjadi
ikon dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Sintang. Dia juga mengharapkan agar Bupati
Sintang bisa menggerakan PNS di lingkungan Pemkab Sintang yang muslim agar
turut membantu.
“Kiranya saat menerima tunjangan kesejahteraan pegawai bisa
menyisihkan paling tidak 50 ribu setiap bulan untuk membantu biaya pembangunan
masjid,” ujar Senen Maryono.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Al Amin, Amin Sodik
mengajak kepada umat Islam dimana pun berada untuk bersama-sama kita
menyisihkan sebagian rezeki yang telah diterima untuk infaq guna membantu
penyelesaian pembangunan masjid tersebut.
“Karena membangun masjid itu sama dengan membangun rumah di
surga. Barang siapa membangun masjid karena Allah sebesar sarang burung atau
lebih kecil. Barang siapa yang membangun masjid, maka Allah akan bangunkan
baginya rumah di surga,” tukas Amin Sodik mengutip salah satu hadits.
Prosesi peletakan batu pertama relokasi dan rekonstruksi
pembangunan Masjid Al Amin tersebut juga diiringi Group Hadrah dan sholawat Syafia
Fi Amni Remaja Masjid Al Amin yang beberapa waktu lalu berhasil juara II tingkat
Kabupaten Sintang dalam rangka HUT RI ke-73 di Pandan.
Di media sosial Instagram dan facebook, pembangunan Masjid
Al Amin mendapatkan dukungan dan respon yang tinggi dari masyarakat Kabupaten
Sintang.
Salah satunya dari akun Facebook Dandi Rahmansyah yang memberikan
saran agar saat peresmian Masjid Al Amin nanti supaya mengundang Ustad Abdul
Somad.
Sementara akun Santi Made Martha dan banyak masyarakat
Sintang lainnya mendoakan agar proses pembangunan masjid bisa berjalan lancar
dan selesai sesuai rencana.
Mengenai desain Masjid Al Amin yang sudah dirancang panitia
pembangunan dan pengurus masjid direspon oleh warga Sintang Lukman Alqohhar di
instagram dengan menyarankan agar ditambahkan enam pilar menara tinggi dan lima
buah kubah besar.
Akun instagram bebenkopral mendoakan agar pembangunan masjid
berjalan lancar dan Masjid Al Amin akan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten
Sintang.
Jika Masjid Al Amin nanti sudah selesai dibangun, maka Kota
Sintang akan memiliki tiga tempat ibadah yang besar dan megah yakni Gereja
Kristus Raja Katedral Sintang, Gereja GKE Petra Sintang dan tentunya Masjid Al
Amin Sintang. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno melakukan peletakan batu pertama relokasi
dan rekonstruksi pembangunan Masjid Al Amin di Jalan Lintas Melawi, Sintang
bertepatan 1 Muharram 1440 Hijriah, Selasa (11/9/2018) lalu.
Bupati Jarot menyatakan Pemerintah Kabupaten Sintang memandang
bahwa membangun rumah ibadah ini satu kewajiban yang harus pemerintah lakukan
dan wajib membantunya.
“Rumah ibadah tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan umat
beragama untuk melaksanakan ibadahnya, akan tetapi rumah ibadah juga akan
menjadi pusat pergerakan dakwah, syi’ar agama, gerakan sosial ekomomi, kegiatan
kebudayaan, pendidikan terutama dan gerakan merukunkan antar umat beragama,” tegas
Bupati Jarot.

Ia juga mengatakan bahwa umat beragama tidak rukun apabila
tak terjalin jembatan komunikasi, dialog antar umat beragama tidak terjadi, sehingga
akan terjadi salah persepsi, lalu lanjutnya, rumah ibadah yang baik akan
menjadi sumber perdamaian.
Bupati Jarot juga menegaskan Pemkab Sintang terus berupaya
mewujudkan masyarakat yang religius, sebab melihat kebutuhan umat beragama
adalah kerinduan untuk memiliki sarana ibadah yang memadai, baik masjid maupun
surau, baik itu di daerah pedalaman maupun yang di kota.

“Sudah barang tentu sarana ibadah untuk umat agama yang lain
juga. Sebab mereka juga membutuhkan sarana ibadah yang memadai,” jelasnya.
Pemkab Sintang juga dalam pembangunan masjid ini ada bantuan
yang disalurkan melalui dana hibah dan juga kepada ormas Islam yang ada di
Kabupaten Sintang yang didapatkan melalui dana hibah Majelis Ulama Indonesia
(MUI).
Sementara Ketua Panitia Pembangunan Masjid Al Amin yang juga
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sintang, H. Senen Maryono menyampaikan relokasi
dan rekonstuksi Masjid Al Amin sengaja dilaksanakan bertepatan dengan 1 Muharram
1440 Hijriah untuk membangun semangat tinggi dalam membangun masjid ini.
“Sengaja kita laksanakan bertepatan dengan tahun baru Hijriah
supaya ada semangat untuk bisa menyelesaikan pembangunan masjid sesuai dengan
waktu yang ditentukan,” tukasnya.
Selama pembangunan masjid yang baru, masjid yang lama tetap
utuh dan tidak dibongkar. Jadi pembangunan masjid baru tidak mengganggu proses
ibadah di Masjid Al Amin. Nanti kalaupun harus dibongkar apabila masjid yang
baru sudah selesai dibangun.
“Masjid yang lama sebenarnya sudah besar dan baik
kondisinya. Tetapi umat Islam Kabupaten Sintang ingin memiliki masjid yang
besar dan megah sehingga kita harus berjuang membangun masjid ini,” tuturnya.
Pihaknya, kata dia, merencanakan agar masjid baru ini
memiliki tiga lantai. Masing-masing lantai memiliki luas 1000 meter persegi.
Diperkirakan akan menghabiskan dana Rp26-30 miliar dan akan dibangun selama 3-5
tahun.
Pihaknya mengharapkan Masjid Al Amin ini nanti akan menjadi
ikon dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Sintang. Dia juga mengharapkan agar Bupati
Sintang bisa menggerakan PNS di lingkungan Pemkab Sintang yang muslim agar
turut membantu.
“Kiranya saat menerima tunjangan kesejahteraan pegawai bisa
menyisihkan paling tidak 50 ribu setiap bulan untuk membantu biaya pembangunan
masjid,” ujar Senen Maryono.
Sementara itu, Ketua Pengurus Masjid Al Amin, Amin Sodik
mengajak kepada umat Islam dimana pun berada untuk bersama-sama kita
menyisihkan sebagian rezeki yang telah diterima untuk infaq guna membantu
penyelesaian pembangunan masjid tersebut.
“Karena membangun masjid itu sama dengan membangun rumah di
surga. Barang siapa membangun masjid karena Allah sebesar sarang burung atau
lebih kecil. Barang siapa yang membangun masjid, maka Allah akan bangunkan
baginya rumah di surga,” tukas Amin Sodik mengutip salah satu hadits.
Prosesi peletakan batu pertama relokasi dan rekonstruksi
pembangunan Masjid Al Amin tersebut juga diiringi Group Hadrah dan sholawat Syafia
Fi Amni Remaja Masjid Al Amin yang beberapa waktu lalu berhasil juara II tingkat
Kabupaten Sintang dalam rangka HUT RI ke-73 di Pandan.
Di media sosial Instagram dan facebook, pembangunan Masjid
Al Amin mendapatkan dukungan dan respon yang tinggi dari masyarakat Kabupaten
Sintang.
Salah satunya dari akun Facebook Dandi Rahmansyah yang memberikan
saran agar saat peresmian Masjid Al Amin nanti supaya mengundang Ustad Abdul
Somad.
Sementara akun Santi Made Martha dan banyak masyarakat
Sintang lainnya mendoakan agar proses pembangunan masjid bisa berjalan lancar
dan selesai sesuai rencana.
Mengenai desain Masjid Al Amin yang sudah dirancang panitia
pembangunan dan pengurus masjid direspon oleh warga Sintang Lukman Alqohhar di
instagram dengan menyarankan agar ditambahkan enam pilar menara tinggi dan lima
buah kubah besar.
Akun instagram bebenkopral mendoakan agar pembangunan masjid
berjalan lancar dan Masjid Al Amin akan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten
Sintang.
Jika Masjid Al Amin nanti sudah selesai dibangun, maka Kota
Sintang akan memiliki tiga tempat ibadah yang besar dan megah yakni Gereja
Kristus Raja Katedral Sintang, Gereja GKE Petra Sintang dan tentunya Masjid Al
Amin Sintang. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini