KalbarOnline.com- Konsumsi masyarakat Indonesia menikmati kopi terus meningkat. Pertumbuhan konsumsi kopi tahun 2019 saja mencapai 12 persen. Prospek bagus untuk mengembangkan bisnis kopi.
Hal itu disampaikan Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Agung Susilo dalam diskusi memperingati hari kopi nasional di kantor Kementerian Pertanian, Rabu (11/3/2020).
Menurut Agung, pertumbuhan konsumsi ini bahkan lebih tinggi ketimbang pertumbuham produksi kopi di Indonesia.
“Kalau konsumsi terus naik sementara porduksinya lambat ini terancam nanti akan ada impor kopi. Ini yang harus diantisipasi oleh kita semua,” papar Agung.
Menurutnya, harus ada peningkatan produksi kopi dengan penerapan teknologi pertanian. Kopi punya karakter sebagai tanaman “gaul” yang bisa ditanam berintegrasi dengan tanaman lain.
Agung mengatakan, ada sejumlah tantangan dalam meningkatkan produksi kopi di Indonesia. Salah satunya peningkatan suhu di daratan tinggi, musim hujan yang tidak menentu, dan gangguan hama.
Di tempat yang sama, salah satu pebisnis kopi di Jakarta Mirasyahda mengatakan, konsumsi kopi memang akan meningkat terus karena kopi kini bukan hanya sekadar minuman tetapi sudah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan.
“Coba aja kalau kita mau ketemu klien kita bilangnya pasti kita ngopi yuk. Budaya baru ngopi ini sudah menggeser budaya minum teh,” ungkap ibu berkacamata ini.
Minum kopi, kata Mirasyahda juga sudah disukai dan digandrungi kalangan muda perkotaan. “Kalangan milenial sudah suka kopi ketimbang teh. Sudah begitu kita punya kekayaan kopi dengan rasa yang beragam,” ujarnya.
Hari Kopi Nasional sendiri diperingati setiap tanggal 11 Maret 2020. Badan Sertifikasi Nasional (BSN) bersama Dewan Kopi Indonesia menggelar acara mulai dari diskusi seputar kopi, wawasan seputar sertifikasi produk, pameran kopi dan alay roasting hingga pertemuan antara buyer dan pedagang. (rma)
Comment