Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 11 Maret 2020 |
KalbarOnline.com- Konsumsi masyarakat Indonesia menikmati kopi terus meningkat. Pertumbuhan konsumsi kopi tahun 2019 saja mencapai 12 persen. Prospek bagus untuk mengembangkan bisnis kopi.
Hal itu disampaikan Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Agung Susilo dalam diskusi memperingati hari kopi nasional di kantor Kementerian Pertanian, Rabu (11/3/2020).
Menurut Agung, pertumbuhan konsumsi ini bahkan lebih tinggi ketimbang pertumbuham produksi kopi di Indonesia.
“Kalau konsumsi terus naik sementara porduksinya lambat ini terancam nanti akan ada impor kopi. Ini yang harus diantisipasi oleh kita semua,” papar Agung.
Menurutnya, harus ada peningkatan produksi kopi dengan penerapan teknologi pertanian. Kopi punya karakter sebagai tanaman “gaul” yang bisa ditanam berintegrasi dengan tanaman lain.
Agung mengatakan, ada sejumlah tantangan dalam meningkatkan produksi kopi di Indonesia. Salah satunya peningkatan suhu di daratan tinggi, musim hujan yang tidak menentu, dan gangguan hama.
Di tempat yang sama, salah satu pebisnis kopi di Jakarta Mirasyahda mengatakan, konsumsi kopi memang akan meningkat terus karena kopi kini bukan hanya sekadar minuman tetapi sudah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan.
“Coba aja kalau kita mau ketemu klien kita bilangnya pasti kita ngopi yuk. Budaya baru ngopi ini sudah menggeser budaya minum teh,” ungkap ibu berkacamata ini.
Minum kopi, kata Mirasyahda juga sudah disukai dan digandrungi kalangan muda perkotaan. “Kalangan milenial sudah suka kopi ketimbang teh. Sudah begitu kita punya kekayaan kopi dengan rasa yang beragam,” ujarnya.
Hari Kopi Nasional sendiri diperingati setiap tanggal 11 Maret 2020. Badan Sertifikasi Nasional (BSN) bersama Dewan Kopi Indonesia menggelar acara mulai dari diskusi seputar kopi, wawasan seputar sertifikasi produk, pameran kopi dan alay roasting hingga pertemuan antara buyer dan pedagang. (rma)
KalbarOnline.com- Konsumsi masyarakat Indonesia menikmati kopi terus meningkat. Pertumbuhan konsumsi kopi tahun 2019 saja mencapai 12 persen. Prospek bagus untuk mengembangkan bisnis kopi.
Hal itu disampaikan Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Agung Susilo dalam diskusi memperingati hari kopi nasional di kantor Kementerian Pertanian, Rabu (11/3/2020).
Menurut Agung, pertumbuhan konsumsi ini bahkan lebih tinggi ketimbang pertumbuham produksi kopi di Indonesia.
“Kalau konsumsi terus naik sementara porduksinya lambat ini terancam nanti akan ada impor kopi. Ini yang harus diantisipasi oleh kita semua,” papar Agung.
Menurutnya, harus ada peningkatan produksi kopi dengan penerapan teknologi pertanian. Kopi punya karakter sebagai tanaman “gaul” yang bisa ditanam berintegrasi dengan tanaman lain.
Agung mengatakan, ada sejumlah tantangan dalam meningkatkan produksi kopi di Indonesia. Salah satunya peningkatan suhu di daratan tinggi, musim hujan yang tidak menentu, dan gangguan hama.
Di tempat yang sama, salah satu pebisnis kopi di Jakarta Mirasyahda mengatakan, konsumsi kopi memang akan meningkat terus karena kopi kini bukan hanya sekadar minuman tetapi sudah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan.
“Coba aja kalau kita mau ketemu klien kita bilangnya pasti kita ngopi yuk. Budaya baru ngopi ini sudah menggeser budaya minum teh,” ungkap ibu berkacamata ini.
Minum kopi, kata Mirasyahda juga sudah disukai dan digandrungi kalangan muda perkotaan. “Kalangan milenial sudah suka kopi ketimbang teh. Sudah begitu kita punya kekayaan kopi dengan rasa yang beragam,” ujarnya.
Hari Kopi Nasional sendiri diperingati setiap tanggal 11 Maret 2020. Badan Sertifikasi Nasional (BSN) bersama Dewan Kopi Indonesia menggelar acara mulai dari diskusi seputar kopi, wawasan seputar sertifikasi produk, pameran kopi dan alay roasting hingga pertemuan antara buyer dan pedagang. (rma)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini