Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 14 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia per Sabtu (14/3/2020) bertambah menjadi 96 kasus, 8 di antaranya dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut berdasarkan hasil tracing dari kasus sebelumnya.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona, Achmad Yurianto mengatakan, dari jumlah tersebut 8 orang dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia.
“Update hari ini ada 96 per hari ini, dari kemarin 69 sekarang 96. Ada penambahan kasus baru sebanyak 27,” ujar Yuri di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Ia menuturkan, untuk wilayah di luar itu, pasien positif corona juga ada di Tangerang, Jawa Tengah yaitu Solo, Yogyakarta, Bali, Manado dan Pontianak. Sedangkan, wilayah lain masih dalam tracing.
“Dengan sebaran tadi, ini harus kita waspadai untuk tracing lebih keras lagi,” ujarnya.
Yurianto menambahkan untuk mengatasi hal tersebut pihaknya bersama gugus tugas akan menggunakan pendekatan lain. Sebab tidak mungkin mengendalikan dengan cara seperti biasa.
Pemerintah telah melakukan perubahan metode pelacakan, dengan tidak lagi berbasis kasus. Yuri mengatakan saat ini pemerintah mengutamakan komunitas, agar orang-orang sehat tidak jatuh sakit.
“Untuk itulah gugus tugas ini perlu dibentuk agar ada sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, tidak ada overlapping,” ujar Yurianto. [rif]
KalbarOnline.com – Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia per Sabtu (14/3/2020) bertambah menjadi 96 kasus, 8 di antaranya dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut berdasarkan hasil tracing dari kasus sebelumnya.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona, Achmad Yurianto mengatakan, dari jumlah tersebut 8 orang dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia.
“Update hari ini ada 96 per hari ini, dari kemarin 69 sekarang 96. Ada penambahan kasus baru sebanyak 27,” ujar Yuri di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Ia menuturkan, untuk wilayah di luar itu, pasien positif corona juga ada di Tangerang, Jawa Tengah yaitu Solo, Yogyakarta, Bali, Manado dan Pontianak. Sedangkan, wilayah lain masih dalam tracing.
“Dengan sebaran tadi, ini harus kita waspadai untuk tracing lebih keras lagi,” ujarnya.
Yurianto menambahkan untuk mengatasi hal tersebut pihaknya bersama gugus tugas akan menggunakan pendekatan lain. Sebab tidak mungkin mengendalikan dengan cara seperti biasa.
Pemerintah telah melakukan perubahan metode pelacakan, dengan tidak lagi berbasis kasus. Yuri mengatakan saat ini pemerintah mengutamakan komunitas, agar orang-orang sehat tidak jatuh sakit.
“Untuk itulah gugus tugas ini perlu dibentuk agar ada sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, tidak ada overlapping,” ujar Yurianto. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini