Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 16 Maret 2020 |
Plastik itu memang material yang banyak guna, sekaligus membawa seribu kerepotan. Begitu dibuang, bahan ini bakal awet tak terurai hingga ribuan tahun. Kebayang, kan? Betapa pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah plastik ini, yang bakal jadi ancaman bagi anak-cucu kelak. So, banyak pihak sudah mendorong untuk membatasi penggunaan plastic.
Samsung punya cara lain untuk mendukung gerakan pengurangan limbah plastic ini. Alih-alih dibuang dan berpotensi mencemari lingkungan, Samsung mencoba memanfaatkannya untuk dijadikan material pembuat casing hape. Seperti dilaporkan laman GSMArena.com, bekerjasama dengan Kvadrat, sebuah perusahaan tekstil asal Belanda, Samsung membuat casing ponsel untuk seri Galaxy S20+ dan Galaxy Watch Active 2 dari plastic yang didaur ulang.
Bahan plastic yang digunakan adalah plastic bekas botol minuman. Setelah dikumpulkan dan dibersihkan, botol plastic bekas itu lantas dilumerkan dan diformulasi ulang di mesin khusus. Tahap ini disebut proses proses konversi material. Kelar di tahap ini, plastic yang sudah formulasi ulang itu dibentuk ulang menjadi kepingan polyester daur ulang.
Kepingan polyester ini yang kemudian diproses lagi dan dibentuk menjadi gulungan benang polyester FR yang 100% terbuat dari bahan plastic daur ulang tadi. Selanjutnya, dilakukan proses pewarnaan pada gulungan benang, dengan cara mencelupkannya ke dalam cairan pewarna.
Selesai diwarnai, benang-benang tadi masuk ke proses selanjutnya, semacam ditenun untuk menjadi lembaran-lembaran casing Galaxy S20+. Satu buah botol berukuran 500 ml, cukup untuk dibentuk ulang menjadi dua buah casing. Seluruh proses diklaim ramah lingkungan, hanya menghasilkan sedikit emisi CO2 (karbon dioksida) –bila dibandingkan proses tradisional. Tak butuh banyak daya listrik dan tak mengganggu sumber daya alam yang tak bisa diperbarui. Kerenlah.
The post Samsung Produksi Casing Galaxy S20+ Ramah Lingkungan appeared first on KalbarOnline.com.
Plastik itu memang material yang banyak guna, sekaligus membawa seribu kerepotan. Begitu dibuang, bahan ini bakal awet tak terurai hingga ribuan tahun. Kebayang, kan? Betapa pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah plastik ini, yang bakal jadi ancaman bagi anak-cucu kelak. So, banyak pihak sudah mendorong untuk membatasi penggunaan plastic.
Samsung punya cara lain untuk mendukung gerakan pengurangan limbah plastic ini. Alih-alih dibuang dan berpotensi mencemari lingkungan, Samsung mencoba memanfaatkannya untuk dijadikan material pembuat casing hape. Seperti dilaporkan laman GSMArena.com, bekerjasama dengan Kvadrat, sebuah perusahaan tekstil asal Belanda, Samsung membuat casing ponsel untuk seri Galaxy S20+ dan Galaxy Watch Active 2 dari plastic yang didaur ulang.
Bahan plastic yang digunakan adalah plastic bekas botol minuman. Setelah dikumpulkan dan dibersihkan, botol plastic bekas itu lantas dilumerkan dan diformulasi ulang di mesin khusus. Tahap ini disebut proses proses konversi material. Kelar di tahap ini, plastic yang sudah formulasi ulang itu dibentuk ulang menjadi kepingan polyester daur ulang.
Kepingan polyester ini yang kemudian diproses lagi dan dibentuk menjadi gulungan benang polyester FR yang 100% terbuat dari bahan plastic daur ulang tadi. Selanjutnya, dilakukan proses pewarnaan pada gulungan benang, dengan cara mencelupkannya ke dalam cairan pewarna.
Selesai diwarnai, benang-benang tadi masuk ke proses selanjutnya, semacam ditenun untuk menjadi lembaran-lembaran casing Galaxy S20+. Satu buah botol berukuran 500 ml, cukup untuk dibentuk ulang menjadi dua buah casing. Seluruh proses diklaim ramah lingkungan, hanya menghasilkan sedikit emisi CO2 (karbon dioksida) –bila dibandingkan proses tradisional. Tak butuh banyak daya listrik dan tak mengganggu sumber daya alam yang tak bisa diperbarui. Kerenlah.
The post Samsung Produksi Casing Galaxy S20+ Ramah Lingkungan appeared first on KalbarOnline.com.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini