Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 18 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Bupati Bogor bersikeras tak menutup kawasan Puncak meski ada imbauan Gubernur Ridwan Kamil agar Pemkab Bogor menutup kawasan yang bisa datangkan keramaian.
Ade Yasin kukuh tidak menutup kawasan pariwisata di Kabupaten Bogor di tengah wabah Corona Virus Disease (Covid-19).
Meski telah ada imbauan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, agar Pemkab Bogor menutup lokasi wisata yang mendatangkan keramaian.
“Hidup harus tetap berjalan. Kalau ditutup semua, orang yang menggantungkan hidup dari pariwisata bagaiamana,” kata Ade, Selasa (17/3/2020).
“Masyarakat banyak yang bergerak di wisata, ada pedagang dan usaha. Mereka harus makan, jadi kalau (wisata Puncak) kami tutup secara keseluruhan akan mematikan usaha orang,” ujarnya.
Menurutnya, perekonomian di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu akan lumpuh jika dirinya mengambil kebijakan untuk menutup beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi turis asing maupun domestik.
Ade Yasin mengaku berupaya mencegah penularan virus Corona dengan cara membatasi kunjungan wisata orang asing.
“Makanya kami lakukan semi lock (down), artinya wisata masih boleh kami persilakan untuk yang domestik. Tetapi bagi wisatawan asing kami akan ada pengawasan khusus,” kata politikus PPP ini.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa belum ada kasus positif corona di Kabupaten Bogor.
“Adapun yang masih dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) tujuh orang, pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang, dan belum ada satu pun yang berstatus terduga atau suspect,” katanya.
Menurutnya, beberapa lokasi wisata, khususnya kawasan Puncak, telah mengalami penurunan drastis dari kunjungan wisatawan.
Dia percaya, masyarakat telah sadar untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah dan di kerumunan banyak orang.
“Iya ada laporan penurunan. Ini kan berarti masyarakat sudah sadar untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan yang banyak orang seperti lokasi wisata yang favorit,” kata dia.
Dia juga mengimbau masyarakat, mengurangi intensitas dalam berkegiatan. Pun dengan pegawai pemerintah, yang menurutnya jika tidak yang terlalu penting lebih baik ditinggalkan.
“Kalau kita rumahkan semua selama 14 hari juga kan terlalu lama. Kalau ada bencana juga perlu penanganan cepat. Yang penting protokol kesehatan ditaati,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil meminta Ade Yasin menutup seluruh lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sementara Humas Taman Safari Indonesia (TSI), Yulius Suprihardo mengakui adanya penurunan jumlah pengunjung sejak Virus Corona.
“Dari sebelum ada imbauan dari pemerintah telah ada penurunan jumlah pengunjung,” kata Yulius.[ab]
KalbarOnline.com – Bupati Bogor bersikeras tak menutup kawasan Puncak meski ada imbauan Gubernur Ridwan Kamil agar Pemkab Bogor menutup kawasan yang bisa datangkan keramaian.
Ade Yasin kukuh tidak menutup kawasan pariwisata di Kabupaten Bogor di tengah wabah Corona Virus Disease (Covid-19).
Meski telah ada imbauan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, agar Pemkab Bogor menutup lokasi wisata yang mendatangkan keramaian.
“Hidup harus tetap berjalan. Kalau ditutup semua, orang yang menggantungkan hidup dari pariwisata bagaiamana,” kata Ade, Selasa (17/3/2020).
“Masyarakat banyak yang bergerak di wisata, ada pedagang dan usaha. Mereka harus makan, jadi kalau (wisata Puncak) kami tutup secara keseluruhan akan mematikan usaha orang,” ujarnya.
Menurutnya, perekonomian di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu akan lumpuh jika dirinya mengambil kebijakan untuk menutup beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi turis asing maupun domestik.
Ade Yasin mengaku berupaya mencegah penularan virus Corona dengan cara membatasi kunjungan wisata orang asing.
“Makanya kami lakukan semi lock (down), artinya wisata masih boleh kami persilakan untuk yang domestik. Tetapi bagi wisatawan asing kami akan ada pengawasan khusus,” kata politikus PPP ini.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa belum ada kasus positif corona di Kabupaten Bogor.
“Adapun yang masih dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) tujuh orang, pasien dalam pengawasan (PDP) satu orang, dan belum ada satu pun yang berstatus terduga atau suspect,” katanya.
Menurutnya, beberapa lokasi wisata, khususnya kawasan Puncak, telah mengalami penurunan drastis dari kunjungan wisatawan.
Dia percaya, masyarakat telah sadar untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah dan di kerumunan banyak orang.
“Iya ada laporan penurunan. Ini kan berarti masyarakat sudah sadar untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan yang banyak orang seperti lokasi wisata yang favorit,” kata dia.
Dia juga mengimbau masyarakat, mengurangi intensitas dalam berkegiatan. Pun dengan pegawai pemerintah, yang menurutnya jika tidak yang terlalu penting lebih baik ditinggalkan.
“Kalau kita rumahkan semua selama 14 hari juga kan terlalu lama. Kalau ada bencana juga perlu penanganan cepat. Yang penting protokol kesehatan ditaati,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil meminta Ade Yasin menutup seluruh lokasi pariwisata di Kabupaten Bogor untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sementara Humas Taman Safari Indonesia (TSI), Yulius Suprihardo mengakui adanya penurunan jumlah pengunjung sejak Virus Corona.
“Dari sebelum ada imbauan dari pemerintah telah ada penurunan jumlah pengunjung,” kata Yulius.[ab]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini