Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 18 Maret 2020 |
Kegiatan membaca dan menulis tentu makin akrab dengan si Kecil setelah ia bersekolah. Walau begitu, tak perlu dipaksa jika di usia 5 tahun si Kecil belum lancar membaca ya, Mums. Pada umumnya, anak akan mulai fasih merangkai huruf menjadi kata ketika sudah berusia 6 tahun.
Namun, tentu tak ada salahnya jika Mums sudah mulai mengajarkan membaca sedari sekarang. Tentu saja dengan cara yang menyenangkan dan terasa seperti bermain untuknya. Bahkan, mengajarkan si Kecil membaca tak selalu harus dengan mengeja, lho.
Penasaran bagaimana caranya? Simak, yuk, Mums!
1. Mendengar
Perlu Mums tahu, mendengar adalah keterampilan yang menjadi kunci untuk si Kecil belajar membaca. Dengan mendengar banyak kata, perlahan terbangun pengetahuan bagaimana kata tersebut ditulis, hingga akhirnya bisa dibaca.
Misal, kata “sapi”. Kata yang terdiri dari huruf “s”, “a”, “p”, “i” awalnya dikenali si Kecil melalui suara saat Mums mengucapkannya. Cara asyik yang bisa Mums coba agar ia senang mendengarkan permainan kata ini adalah:
2. Bermain Rima Kata
Masih seputar mendengarkan, bermain kata dengan rima (sajak) juga membantu proses belajar membaca, Mums. Pasalnya, melalui kata berima, si Kecil bisa menikmati banyak kata dan kalimat.
Selain itu, rima efektif untuk proses belajar membaca karena enak didengar di telinga, yang mana ini adalah tahap penting pertama agar si Kecil tertarik untuk mendengarkan. Rima adalah jenis suara yang mudah dicerna otak, sebelum kata itu sendiri dipahami oleh si Kecil.
Melalui rima, Mums bisa menstimulasi proses belajar membaca si Kecil dengan:
Contoh: Balonku ada lima. Rupa-rupa…..
3. Membacakan Buku
Untuk mengajari si Kecil membaca, tentu tak akan bisa dilepaskan dari kegiatan membaca buku. Mungkin Mums belum menyadari bahwa sebenarnya begitu banyak keahlian yang bisa dibangun melalui kegiatan sesimpel membacakan anak buku.
Ketika rutin membacakan buku, orang tua memiliki andil besar dalam membangun kemampuan si Kecil untuk memahami sebuah konsep dengan membaca, mengembangkan kosakatanya, dan membuatnya melihat proses bagaimana cara membaca. Namun, hal utama dari kegiatan ini adalah membentuk kebiasaan cinta membaca, yang bisa menjadi jembatan si Kecil untuk meraih kesuksesan.
Trik agar si Kecil betah mendengarkan Mums membacakan cerita adalah:
Misal Mums sedang membacakan buku tentang pelaut, tanyakan kepada si Kecil mana kapal, apa warna laut, dan di mana pelaut berlayar. Aktivitas ini juga akan memperkuat kemampuan pemahaman si Kecil, lho.
Hal terpenting yang perlu Mums ingat, jangan membacakan buku yang berat atau membaca terlalu lama. Membacakan buku selama 10 menit sebanyak 2 kali sehari sebenarnya sudah cukup. Ciptakan kondisi yang menyenangkan selama membaca, sehingga suasana hati si Kecil tetap baik. Jadi, ia akan terus menantikan sesi membaca selanjutnya. (AS)
Sumber
Reading Eggs. Teach Kids to Read at Home.
Scholastic. Reading Guides.
Raise Smart Kid. How to Read to Children.
Kegiatan membaca dan menulis tentu makin akrab dengan si Kecil setelah ia bersekolah. Walau begitu, tak perlu dipaksa jika di usia 5 tahun si Kecil belum lancar membaca ya, Mums. Pada umumnya, anak akan mulai fasih merangkai huruf menjadi kata ketika sudah berusia 6 tahun.
Namun, tentu tak ada salahnya jika Mums sudah mulai mengajarkan membaca sedari sekarang. Tentu saja dengan cara yang menyenangkan dan terasa seperti bermain untuknya. Bahkan, mengajarkan si Kecil membaca tak selalu harus dengan mengeja, lho.
Penasaran bagaimana caranya? Simak, yuk, Mums!
1. Mendengar
Perlu Mums tahu, mendengar adalah keterampilan yang menjadi kunci untuk si Kecil belajar membaca. Dengan mendengar banyak kata, perlahan terbangun pengetahuan bagaimana kata tersebut ditulis, hingga akhirnya bisa dibaca.
Misal, kata “sapi”. Kata yang terdiri dari huruf “s”, “a”, “p”, “i” awalnya dikenali si Kecil melalui suara saat Mums mengucapkannya. Cara asyik yang bisa Mums coba agar ia senang mendengarkan permainan kata ini adalah:
2. Bermain Rima Kata
Masih seputar mendengarkan, bermain kata dengan rima (sajak) juga membantu proses belajar membaca, Mums. Pasalnya, melalui kata berima, si Kecil bisa menikmati banyak kata dan kalimat.
Selain itu, rima efektif untuk proses belajar membaca karena enak didengar di telinga, yang mana ini adalah tahap penting pertama agar si Kecil tertarik untuk mendengarkan. Rima adalah jenis suara yang mudah dicerna otak, sebelum kata itu sendiri dipahami oleh si Kecil.
Melalui rima, Mums bisa menstimulasi proses belajar membaca si Kecil dengan:
Contoh: Balonku ada lima. Rupa-rupa…..
3. Membacakan Buku
Untuk mengajari si Kecil membaca, tentu tak akan bisa dilepaskan dari kegiatan membaca buku. Mungkin Mums belum menyadari bahwa sebenarnya begitu banyak keahlian yang bisa dibangun melalui kegiatan sesimpel membacakan anak buku.
Ketika rutin membacakan buku, orang tua memiliki andil besar dalam membangun kemampuan si Kecil untuk memahami sebuah konsep dengan membaca, mengembangkan kosakatanya, dan membuatnya melihat proses bagaimana cara membaca. Namun, hal utama dari kegiatan ini adalah membentuk kebiasaan cinta membaca, yang bisa menjadi jembatan si Kecil untuk meraih kesuksesan.
Trik agar si Kecil betah mendengarkan Mums membacakan cerita adalah:
Misal Mums sedang membacakan buku tentang pelaut, tanyakan kepada si Kecil mana kapal, apa warna laut, dan di mana pelaut berlayar. Aktivitas ini juga akan memperkuat kemampuan pemahaman si Kecil, lho.
Hal terpenting yang perlu Mums ingat, jangan membacakan buku yang berat atau membaca terlalu lama. Membacakan buku selama 10 menit sebanyak 2 kali sehari sebenarnya sudah cukup. Ciptakan kondisi yang menyenangkan selama membaca, sehingga suasana hati si Kecil tetap baik. Jadi, ia akan terus menantikan sesi membaca selanjutnya. (AS)
Sumber
Reading Eggs. Teach Kids to Read at Home.
Scholastic. Reading Guides.
Raise Smart Kid. How to Read to Children.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini