Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 20 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Rencana ijtima dunia yang akan dilaksanakan di Gowa harus di respons serius, hal ini terkait pesebaran covid-19 yang kian masif.
Meskipun acara sudah dibatalkan oleh pemerintah daerah, namun keberadaan 8 ribu jamaah yang ada di lokasi tentunya memiliki potensi besar terhadap pesebaran virus Corona atau Covid-19.
“Belajar dari Malaysia yang sebelumnya juga menjadi tuan rumah kegiatan tabligh akbar, akhirnya di sekitar lokasi ditemukan 196 suspect Corona,” kata Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsyi di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
“Tentunya hal sedemikian tidak ingin kita jumpai di Indonesia. Apalagi pengalaman dari Malaysia, para peserta menyebar ke masjid masjid setelah acara. Tentunya banyak hal yang tidak bisa diprediksi dari kegiatan tersebut,” tambahnya.
Politisi PKS ini pun meminta Kapolda Sulawesi Selatan aktif membantu pemda setempat dan BNPB untuk mengatasi persoalan ini.
Polri harus memberikan dukungan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, seperti pengamanan, mobilisasi atau bahkan untuk karantina.
“Saya berharap ada sinergi yang baik dengan seluruh institusi terkait, untuk mengambil langkah mitigasi atas persoalan ini,” ujarnya.
“Polres Gowa harus menjadi garda terdepan dalam menjalin komunikasi dengan panitia dan tokoh agama setempat. Sehingga langkah mitigasi akan bisa dilaksanakan dengan baik tanpa menimbulkan keresahan ataupun penolakan,” pungkasnya. [rif]
KalbarOnline.com – Rencana ijtima dunia yang akan dilaksanakan di Gowa harus di respons serius, hal ini terkait pesebaran covid-19 yang kian masif.
Meskipun acara sudah dibatalkan oleh pemerintah daerah, namun keberadaan 8 ribu jamaah yang ada di lokasi tentunya memiliki potensi besar terhadap pesebaran virus Corona atau Covid-19.
“Belajar dari Malaysia yang sebelumnya juga menjadi tuan rumah kegiatan tabligh akbar, akhirnya di sekitar lokasi ditemukan 196 suspect Corona,” kata Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsyi di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
“Tentunya hal sedemikian tidak ingin kita jumpai di Indonesia. Apalagi pengalaman dari Malaysia, para peserta menyebar ke masjid masjid setelah acara. Tentunya banyak hal yang tidak bisa diprediksi dari kegiatan tersebut,” tambahnya.
Politisi PKS ini pun meminta Kapolda Sulawesi Selatan aktif membantu pemda setempat dan BNPB untuk mengatasi persoalan ini.
Polri harus memberikan dukungan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, seperti pengamanan, mobilisasi atau bahkan untuk karantina.
“Saya berharap ada sinergi yang baik dengan seluruh institusi terkait, untuk mengambil langkah mitigasi atas persoalan ini,” ujarnya.
“Polres Gowa harus menjadi garda terdepan dalam menjalin komunikasi dengan panitia dan tokoh agama setempat. Sehingga langkah mitigasi akan bisa dilaksanakan dengan baik tanpa menimbulkan keresahan ataupun penolakan,” pungkasnya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini