Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 02 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, SUNGGUMINASA — Santri asal Kabupaten Gowa menemui ajalnya. Dia baru saja tersengat listrik di pesantrennya.
Peristiwa itu terjadi pada hari ini, Senin, 2 Maret 2020. Sekitar pukul 14.30 Wita. Lokasinya berada di Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga.
Santri dari Pesantren Tahfidzul Qur’an Ar Rahman Karaengta itu bernama Fatih Reski. Dia tanpa sengaja menyentuh sebuah kabel telanjang, di atas bangunan pesantrennya itu hingga meninggal dunia.
Korban ditemukan oleh warga sekitar di atas bangunan pesantrennya itu, bersama dengan temannya.
“Anak itu naik ke atas bangunan pesantrennya untuk main hape di sana. Setelah sampai di atas, dia terkontak listrik,” kata salah satu anggota kepolisian, Aiptu Aizullah saat ditemui di lokasi, Senin, (2/3/2020).
Menurut dia, di atas bangunan pesantren itu memang terdapat kabel. Namun beberapa kabel di sana, tidak aman bahkan ada yang telanjang.
“Dia sentuh kabel telanjang. Temannya juga hampir terkontak. Tapi untung terlepas dan selamat,” tambah Aizullah.
Tubuhnya kini terbujur kaku di rumahnya, jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Somba Opu. Sejumlah sanak pun tak kuasa menahan tangisnya.
Ayah dan ibunya juga saat ini masih menitihkan air mata. Melihat kepergian anaknya yang begitu cepat.
Sejumlah sanak keluarga korban tampak menangisi kepergian remaja 14 tahun itu yang begitu cepat. Jenasah santri itu akan segera dimakamkan, sembari menunggu sanak keluarga yang lain datang berduka.
Jenasah kini telah dimandikan. Setelah itu, jenasah Fatih telah ditutupi dengan kain sarung warna cokelat. (Mg06)
KalbarOnline.com, SUNGGUMINASA — Santri asal Kabupaten Gowa menemui ajalnya. Dia baru saja tersengat listrik di pesantrennya.
Peristiwa itu terjadi pada hari ini, Senin, 2 Maret 2020. Sekitar pukul 14.30 Wita. Lokasinya berada di Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga.
Santri dari Pesantren Tahfidzul Qur’an Ar Rahman Karaengta itu bernama Fatih Reski. Dia tanpa sengaja menyentuh sebuah kabel telanjang, di atas bangunan pesantrennya itu hingga meninggal dunia.
Korban ditemukan oleh warga sekitar di atas bangunan pesantrennya itu, bersama dengan temannya.
“Anak itu naik ke atas bangunan pesantrennya untuk main hape di sana. Setelah sampai di atas, dia terkontak listrik,” kata salah satu anggota kepolisian, Aiptu Aizullah saat ditemui di lokasi, Senin, (2/3/2020).
Menurut dia, di atas bangunan pesantren itu memang terdapat kabel. Namun beberapa kabel di sana, tidak aman bahkan ada yang telanjang.
“Dia sentuh kabel telanjang. Temannya juga hampir terkontak. Tapi untung terlepas dan selamat,” tambah Aizullah.
Tubuhnya kini terbujur kaku di rumahnya, jalan Hos Cokroaminoto, Kecamatan Somba Opu. Sejumlah sanak pun tak kuasa menahan tangisnya.
Ayah dan ibunya juga saat ini masih menitihkan air mata. Melihat kepergian anaknya yang begitu cepat.
Sejumlah sanak keluarga korban tampak menangisi kepergian remaja 14 tahun itu yang begitu cepat. Jenasah santri itu akan segera dimakamkan, sembari menunggu sanak keluarga yang lain datang berduka.
Jenasah kini telah dimandikan. Setelah itu, jenasah Fatih telah ditutupi dengan kain sarung warna cokelat. (Mg06)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini