Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 22 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI, Zakir Sabara menjelaskan alasan pihaknya tidak membagikan hand sanitizer kepada warga, bahkan internal UMI sendiri.
“Itu dibuat untuk paramedis, dokter, perawat di rumah sakit rujukan, jauh sebelum virus corona masuk ke Sulsel, kita mendengar banyak dokter kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu, beberapa tempat membutuhkan semprotan hand sanitizer,” ungkapnya, lewat akun Youtube Fakultas Teknologi Industri UMI, Minggu (22/3/2020).
“Itulah alasan kami membuat itu, kami dedikasikan buat mereka para medis yang berjuang melawan wabah yang cukup sangat berbahaya ini,” katanya, melanjutkan.
Untuk sementara, dia mengaku sedang membuat masker sekitar 5.000 untuk dibagikan kepada paramedis di rumah sakit rujukan kita di Makassar.
Dirinya juga memohon pemakluman kepada warga yang sering bertanya kepadanya, “Mohon pemaklumannya, mohon pengertiannya, di tengah keterbatasan bahan baku, jangankan untuk paramedis, saya ingin menyemprot Kota Makassar, saya ingin membagikan seluruh hand sanitizer kepada warga Kota Makassar, seandainya ada bahan seperti alkohol asam asektat untuk disinfektan saya mau bagikan. Laboratorium kami siap,” ucap dekan milenial tersebut.
Dirinya mengaku, selama ini, bahan baku menjadi kendala utama pembuatan hand sanitizer dan disinfektan.
“Mahasiswa kami siap mendedikasikan seandainya bahan baku tersedia, tetapi bahan baku sangat sedikit, susah dicari, langka itupun harganya sangat mahal, makanya kami pakai skala prioritas, untuk paramedis dan dokter yang ada di rumah sakit,” terangnya.
“Doakan mahasiswa kami agar terus diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus berproduksi di laboratorium dan terus bisa bermanfaat buat sebanyak-banyaknya masyarakat yang membutuhkan,” lanjutnya.(iqbal/fajar)
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI, Zakir Sabara menjelaskan alasan pihaknya tidak membagikan hand sanitizer kepada warga, bahkan internal UMI sendiri.
“Itu dibuat untuk paramedis, dokter, perawat di rumah sakit rujukan, jauh sebelum virus corona masuk ke Sulsel, kita mendengar banyak dokter kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). Selain itu, beberapa tempat membutuhkan semprotan hand sanitizer,” ungkapnya, lewat akun Youtube Fakultas Teknologi Industri UMI, Minggu (22/3/2020).
“Itulah alasan kami membuat itu, kami dedikasikan buat mereka para medis yang berjuang melawan wabah yang cukup sangat berbahaya ini,” katanya, melanjutkan.
Untuk sementara, dia mengaku sedang membuat masker sekitar 5.000 untuk dibagikan kepada paramedis di rumah sakit rujukan kita di Makassar.
Dirinya juga memohon pemakluman kepada warga yang sering bertanya kepadanya, “Mohon pemaklumannya, mohon pengertiannya, di tengah keterbatasan bahan baku, jangankan untuk paramedis, saya ingin menyemprot Kota Makassar, saya ingin membagikan seluruh hand sanitizer kepada warga Kota Makassar, seandainya ada bahan seperti alkohol asam asektat untuk disinfektan saya mau bagikan. Laboratorium kami siap,” ucap dekan milenial tersebut.
Dirinya mengaku, selama ini, bahan baku menjadi kendala utama pembuatan hand sanitizer dan disinfektan.
“Mahasiswa kami siap mendedikasikan seandainya bahan baku tersedia, tetapi bahan baku sangat sedikit, susah dicari, langka itupun harganya sangat mahal, makanya kami pakai skala prioritas, untuk paramedis dan dokter yang ada di rumah sakit,” terangnya.
“Doakan mahasiswa kami agar terus diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus berproduksi di laboratorium dan terus bisa bermanfaat buat sebanyak-banyaknya masyarakat yang membutuhkan,” lanjutnya.(iqbal/fajar)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini