KalbarOnline.com, MAKASSAR — Sejak Indonesia dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19, stok alat pembersih tangan atau hand sanitizer kian langka dipasaran bahkan sudah sangat sulit ditemukan.
Hal inilah yang mendorong Universtas Megarezky (Unimerz) Makassar berinisiatif memproduksi hand sanitizer serta disinfektan dengan skala yang lumayan besar, hingga ribuan liter.
Lewat kolaborasi antara Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknologi Kesehatan Unimerz, pembuatan hand sanitizer dan disinfektan ini sudah memakan waktu dua hari.
“Di Makassar bahkan di seluruh Indonesia hand sanitizer dan desinfekta itu sangat langka. Untuk sementara, kita produksi untuk interen kampus dulu,” kata Dekan Fakultas Farmasi Unimerz, Dr Jangga MSi Apt, Kamis (19/3/2020).
“Produksi ini sudah kita lakukan dua hari jadi ini sudah hari kedua untuk hand sanitizer kemarin kita sudah produksi kurang lebih 100 liter dan akan kita tambah lagi rencana sampai 500 liter,” sambungnya.
Sementara, untuk disinfektan akan diproduksi sampai dengan stok 1000 liter. Rencana nantinya akan dibagi kepada masyarakat sekitar kampus.
“Tetapi kita terkendala bahan baku. Pihak yayasan dan Unimerz sudah mempersiapkan untuk biayanya, cuman kendalanya distribusi bahan baku ini memang kosong,” beber Dr Jangga.
Kelangkaan bahan baku anti septik ini, kata Dr Jangga, lantaran saat ini sudah terdapat 168 negara yang sudah suspec dengan COVID-19 sehingga bukan hanya Indonesia yang membutuhkan. “Menurut saya tidak ada penimbunan, memang kebutuhan banyak di pasar,” katanya.
Untuk mencegah meningkatnya kasus positif virus corona ini, pihak Unimerz juga mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti prosedur yang sudah dikeluarkan pemerintah.
“Kita harus mengacu pada protocol kesehatan penanganan covid-19, prosedur penanganan itu kami sudah siapakan khusus interen kita, inmengacu pada standar WHO, jadi masayarakatbluar ikuti arahan pemerintah ikuti prosedur yang ada,” pungkasnya.
Diketahui dalam pembuatan hand sanitizer dan disinfektan ini juga didampingi oleh dekan Faklutas Teknologi Kesehatan Unimerz, Prof Asnah Marzuki serta sejumlah dosen lainnya. (sul)
Comment