Sejak pandemi COVID-19, pasti Geng Sehat sudah tidak asing lagi dengan istilah hand sanitizer (sanitasi) dan desinfektan (desinfeksi). Hal terpenting untuk mencegah penyebaran virus Corona adalah mencuci tangan dan membersihkan permukaan barang-barang yang sering disentuh.
Untuk membersihkan tangan, jika tidak ada air, kita perlu menggunakan hand sanitizer. Namun, masih banyak orang yang menyangka bahwa hand sanitizer dan desinfektan itu sama. Padahal, keduanya merupakan produk yang berbeda.
Supaya paham perbedaan antara keduanya, baca penjelasan perbedaan hand sanitizer dan desinfektan di bawah ini, ya!
Baca juga: Apakah Bayi dan Anak-anak Boleh Pakai Hand Sanitizer?
Perbedaan Hand Sanitizer dan Desinfektan
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sanitasi dan desinfeksi memiliki definisi yang berbeda. Sanitasi menurunkan jumlah bakteri pada suatu permukaan atau objek ke tingkat yang aman menurut standar kesehatan umum. Desinfeksi membunuh bakteri pada permukaan atau objek.
Jadi, desinfektan membunuh mayoritas dari virus dan bakteri, sementara hand sanitizer tidak membunuh semua virus dan bakteri. Inilah perbedaan hand sanitizer dan deinfektan.
Menurut Environmental Protection Agency (EPA), sanitasi adalah produk kimia yang bisa membunuh setidaknya 99.9% bakteri dan virus pada permukaan padat. Sementara itu, desinfeksi membunuh 99.99% bakteri pada objek atau permukaan padat dan tidak berpori.
Perbedaan utamanya terletak pada kandungan di dalam kedua produk ini. Kandungan dalam cairan hand sanitizer tidak sekuat kandungan dalam cairan desinfektan. Namun, ada beberapa produk yang bisa berfungsi sebagai sanitizer sekaligus desinfektan.
Baca juga: Sudah 19 Positif Coronavirus di Indonesia, Begini Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri
Lalu, Kapan Harus Menggunkan Hand Sanitizer dan Kapan harus Menggunakan Desinfektan?
Ada beberapa prosedur khusus untuk membersihkan barang belanjaan, permukaan objek-objek di rumah seperti gagang pintu, dan tangan kita. Kamu tidak hanya harus tahu perbedaan sanitasi dan desinfeksi, namun juga kapan harus menggunakan kedua produk ini.
Untuk barang belanjaan, Kamu tidak perlu membersihkannya menggunakan desinfektan atau hand sanitizer. Yang perlu Kamu lakukan adalah membersihkannya dengan air (tidak perlu pakai sabun), ketika sudah sampai di rumah.
Desinfektan digunakan untuk membersihkan objek atau barang-barang yang sering disentuh, seperti gagang pintu atau bahkan wastafel. Untuk meja dapur atau barang lain yang digunakan untuk mengolah dan mempersiapkan makanan, cukup dibersihkan menggunakan hand sanitizer, sehingga sisa zat kimia pada barang-barang tersebut tidak terlalu kuat dan berpotensi berbahaya.
Untuk tangan, sebaiknya jangan menggunakan desinfektan karena kandungan cairannya sangat kuat dan berpotensi menyebabkan iritasi kulit. Selain itu, desinfektan juga bisa membasmi bakteri baik dan alami di kulit. Jadi, jika Kamu membersihkan barang menggunakan tissue atau cairan desinfektan, pastikan Kamu mencuci tangan setelahnya.
Inilah kenapa pilihan alternatif selain mencuci tangan adalah menggunakan hand sanitizer, yang biasanya hanya mengandung 60% alkohol. Namun, penting untuk diingat bahwa membersihkan tangan paling baik menggunakan air dan sabun. Jadi, hand sanitizer hanya digunakan jika sedang tidak ada air di sekitar Kamu. (UH)
Baca juga: Aksi Borong Hand Sanitizer, Apakah Memang Efektif Membunuh Coronavirus?
Gimana Gengs, sudah paham perbedaan hand sanitizer dan desinfektan? Jangan sampai tertukar yang dalam penggunaannya. Ingatlah juga bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun merupakan cara terbaik untuk membersihkan virus dan bakteri di tangan. (UH)
Sumber:
Health.com. Sanitize vs Disinfect: What’s The Difference?. Mei 2020.
Insider. The Difference Between Sanitizing and Disinfecting. One Kills More Germs Than The Other. April 2020.
Comment