Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 17 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Semakin meluasnya penyebaran virus corona memberikan dampak ke berbagai sektor, tak terkecuali sektor pariwisata. Khusus Makassar, bisnis hotel sudah merasakan dampaknya.
Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulsel, Junaidi Salam mengatakan jumlah pengguna jasa hotel di Makassar mengalami penurunan hingga 30 persen.
“Tingkat hunian sekarang turun hingga 30 persen dan diprediksi terus turun karena beberapa hari kemarin masih ada tamu yang batalkan,” kata Junaidi, Selasa (17/3/2020).
Apalagi sekarang pihak Pemkot akan mengeluarkan imbauan untuk menghindari tempat keramaian.”Tanpa surat imbauan, tamu-tamu kita dengan sendirinya sudah menarik diri, hotel drop, pariwisata drop, semua drop, katanya melanjutkan.
Tidak sampai di situ, menurut Junaidi, hal yang jadi permasalahan hotel sekarang adalah susahnya alat-alat pendukung untuk pencegahan corona, misalnya desinfektan, hand sinitizer, dan pengukur suhu badan, semuanya sudah susah didapat sedangkan itu sangat dibutuhkan di hotel, kalaupun dapat harganya sudah berkali-kali lipat.
“Nah kita berharap kehadiran pemerintah di sini untuk memberi kemudahan di mana barang-barang tersebut bisa kita cari, minimal kasih informasi,” kata Junaidi.
Pihaknya juga berharap Dinas Pariwisata berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai langkah yang harus dilakukan untuk pencegahan. “Seharusnya dinas terkait sudah melakukan itu,” ungkapnya. (iqbal)
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Semakin meluasnya penyebaran virus corona memberikan dampak ke berbagai sektor, tak terkecuali sektor pariwisata. Khusus Makassar, bisnis hotel sudah merasakan dampaknya.
Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Sulsel, Junaidi Salam mengatakan jumlah pengguna jasa hotel di Makassar mengalami penurunan hingga 30 persen.
“Tingkat hunian sekarang turun hingga 30 persen dan diprediksi terus turun karena beberapa hari kemarin masih ada tamu yang batalkan,” kata Junaidi, Selasa (17/3/2020).
Apalagi sekarang pihak Pemkot akan mengeluarkan imbauan untuk menghindari tempat keramaian.”Tanpa surat imbauan, tamu-tamu kita dengan sendirinya sudah menarik diri, hotel drop, pariwisata drop, semua drop, katanya melanjutkan.
Tidak sampai di situ, menurut Junaidi, hal yang jadi permasalahan hotel sekarang adalah susahnya alat-alat pendukung untuk pencegahan corona, misalnya desinfektan, hand sinitizer, dan pengukur suhu badan, semuanya sudah susah didapat sedangkan itu sangat dibutuhkan di hotel, kalaupun dapat harganya sudah berkali-kali lipat.
“Nah kita berharap kehadiran pemerintah di sini untuk memberi kemudahan di mana barang-barang tersebut bisa kita cari, minimal kasih informasi,” kata Junaidi.
Pihaknya juga berharap Dinas Pariwisata berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai langkah yang harus dilakukan untuk pencegahan. “Seharusnya dinas terkait sudah melakukan itu,” ungkapnya. (iqbal)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini