Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 24 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengatakan ketidaksetujuanya terhadap rencana rapid test corona untuk anggota DPR dan keluarganya dalam waktu dekat ini. Demokrat, kata Ibas, dengan tegas menolak wacana tersebut dilakukan.
Seyogjanya, kata Ibas, anggota DPR memiliki rasa empati serta kemanusiaan terhadap masyarakat yang terinfeksi virus corona, yang kini masih dalam perawatan. Bukan malah sebaliknya, ingin diutamakan untuk ditest Corona. Selain itu, Ibas melanjutkan, masyarakat masih kesulitan untuk mengikuti pemeriksaan tes virus corona. “Dahulukan rakyat, karena mereka yang benar-benar membutuhkan,” kata Ibas di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Kendati demikian, Ibas mengapresiasi protokol pencegahan Corona yang dilakukan Setjen DPR selama ini. Menurut Ibas, di saat kondisi seperti sekarang setiap anggota DPR harus hadir dalam memerangi virus corona ini bersama rakyat.
Di mana, sambung Ibas, virus ini telah menjangkiti 579 warga Indonesia dan merenggut 49 nyawa rakyat Indonesia. Serta tersebar di 22 provinsi hingga Senin (23/3/2020) siang. “Terpenting selamatkan rakyat. Itu perjuangan Demokrat,” ujarnya.
Kemudian alasan lain, kata Ibas, FPD menolak dilakukan tes tersebut, karena rasa kemanusiaan. Sebab sejauh ini, beberapa tenaga medis yang merawat para pasien COVID-19 berguguran. Setidaknya sudah ada enam orang dokter meninggal diduga terpapar pandemi Corona ini. “Intinya negara harus perhatikan keadilan untuk semua warga termasuk akses mendapatkan kepastian, perlindungan dan distribusi alat-alat kesehatan,” pungkasnya.[asa]
KalbarOnline.com – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengatakan ketidaksetujuanya terhadap rencana rapid test corona untuk anggota DPR dan keluarganya dalam waktu dekat ini. Demokrat, kata Ibas, dengan tegas menolak wacana tersebut dilakukan.
Seyogjanya, kata Ibas, anggota DPR memiliki rasa empati serta kemanusiaan terhadap masyarakat yang terinfeksi virus corona, yang kini masih dalam perawatan. Bukan malah sebaliknya, ingin diutamakan untuk ditest Corona. Selain itu, Ibas melanjutkan, masyarakat masih kesulitan untuk mengikuti pemeriksaan tes virus corona. “Dahulukan rakyat, karena mereka yang benar-benar membutuhkan,” kata Ibas di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Kendati demikian, Ibas mengapresiasi protokol pencegahan Corona yang dilakukan Setjen DPR selama ini. Menurut Ibas, di saat kondisi seperti sekarang setiap anggota DPR harus hadir dalam memerangi virus corona ini bersama rakyat.
Di mana, sambung Ibas, virus ini telah menjangkiti 579 warga Indonesia dan merenggut 49 nyawa rakyat Indonesia. Serta tersebar di 22 provinsi hingga Senin (23/3/2020) siang. “Terpenting selamatkan rakyat. Itu perjuangan Demokrat,” ujarnya.
Kemudian alasan lain, kata Ibas, FPD menolak dilakukan tes tersebut, karena rasa kemanusiaan. Sebab sejauh ini, beberapa tenaga medis yang merawat para pasien COVID-19 berguguran. Setidaknya sudah ada enam orang dokter meninggal diduga terpapar pandemi Corona ini. “Intinya negara harus perhatikan keadilan untuk semua warga termasuk akses mendapatkan kepastian, perlindungan dan distribusi alat-alat kesehatan,” pungkasnya.[asa]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini