Oleh Dahlan Iskan
Berkat di-retweet Presiden Donald Trump, video ini ditonton lebih dari 10 juta orang. Sampai-sampai Facebook menghapusnya. Lalu si Facebook disumpahi: Facebook akan dihancurkan oleh Jesus!
Video itu berisi khotbah seorang dokter yang juga pendeta. Rupanya Trump menyukainya. Setidaknya tertarik dengan isinya. Maka presiden pun menyiarkan ulang lewat Twitter-nya.
Dokter itu memang dari kelompok konservatif pendukung berat Trump. Dia bergabung ke barisan paling kanan di kelompok kanan itu. Dia menjadi bagian dari Tea Party –bahkan di sayap yang paling kanan: Tea Party Patriots.
Nama pendeta itu: Stella Gwandiku-Ambe Immanuel. Latar belakangnya unik. Dia lahir di Kamerun, Afrika. Sekolahnyi di Bali, satu daerah di Kamerun. Sejak umur 4 tahun dia sudah bercita-cita jadi dokter. Lalu dia masuk fakultas kedokteran di University of Calabar, Nigeria.
Tahun 1992 Immanuel jadi imigran. Dia ke Amerika. Dia meneruskan pendidikan spesialis di Bronx, New York. Yakni menjadi mahasiswa PPDS di Bronx-Lebanon Medical Center.
Namanya mulai menonjol saat Immanuel pindah ke bagian selatan Amerika: ke Louisiana. Di situ Immanuel sampai punya poliklinik sendiri.
Sebagai orang berkulit hitam Immanuel menjadi sangat menonjol di kelompok konservatif –masyarakat kulit hitam biasanya lebih liberal. Dia juga bisa dijual secara politik. Yakni sebagai bukti bahwa Trump tidaklah rasialis. Terbukti salah satu pendukung beratnya adalah seorang tokoh kulit hitam.
Tapi, sebenarnya, itu bisa juga merugikan Trump. Simaklah isi khotbah-khotbahnyi. Yang sayangnya kini sudah dicabut dari Facebook. Bahkan juga sudah dihapus dari YouTube. Tapi masih banyak yang sudah di-copy. Dan tetap beredar.
Atau justru bisa menguntungkan Trump? Kalau tidak, mengapa Trump sendiri menyiarkan ulang lewat Twitter-nya? Yang diikuti lebih dari 70 juta orang? Setidaknya Immanuel kini ikut menambah popularitas Kota Houston –dari sisi kontroversialnya. Setelah pekan lalu nama Houston dikaitkan dengan berita penutupan konsulat Tiongkok di situ –yang dibalas dengan penutupan konsulat Amerika di Kota Chengdu, Tiongkok.
Immanuel sekarang memang tinggal di Houston. Dia juga punya medical center di Houston: Rehoboth Medical Center. Sangat terkenal. Tapi lebih terkenal lagi khotbah-khotbahnyi.
“Jangan pakai masker,” katanyi dalam salah satu khotbahnyi. “Tidak ada gunanya.”
Jangan-jangan dia ini guru spiritual Trump di bidang masker –bercanda.
Immanuel sangat pandai berbicara. Dia pun menjadi host acara radio dan televisi.
Dia juga pandai menulis. Banyak buku yang sudah dia tulis. Immanuel menjadi seperti pemimpin aliran spiritual: Fire Power.
Dia mengajarkan bahwa banyaknya orang yang tidak tertarik lagi ke agama (Kristen) itu didesain oleh kelompok illuminati. Lewat gerakan imunisasi untuk semua bayi. Imunisasi itulah, menurut Immanuel, yang membuat otak berubah.
Bukan saja tidak lagi tertarik agama, tapi juga membuat orang bisa menjadi homo, kawin sejenis, kumpul kebo, dan poligami. Itu urusan dialah. Dan urusan Trump.
Tapi dalam hal pandemi, urusannya menjadi panjang. Ajarannyi di bidang virus bisa merusak kesehatan umum. Immanuel itu mendukung Trump sampai ke soal hydroxychloroquine. Dia mengaku sudah memberikan hydroxychloroquine ke 350 pasiennyi. Di kliniknyi. Semua sembuh. Obat itu dia kombinasikan dengan Zithromax dan Zinc.
Trump pernah gencar mempromosikan hydroxychloroquine sebagai game changer Covid-19. Promosi itu ditentang luas. Tapi masih ada satu-dua orang yang membela. Itu dulu.
Kini FDA, lembaga pengawas obat dan makanan Amerika, sudah resmi melarang obat malaria itu sebagai obat Covid-19. Sikap FDA itu belum membuat video Immanuel dihapus dari medsos. Tapi begitu dia terus berkhotbah bahwa pakai masker tidak ada gunanya dan jaga jarak tidak perlu, Facebook pun menghapus khotbahnyi.
Dan Immanuel berang. Dia minta agar Facebook memulihkannya. Kalau tidak server Facebook akan dihancurkan –oleh Jesus.
Sampai kemarin, 29 Juli 2020, Trump masih membela isi video-video Immanuel itu. Demikian juga Trump Junior. Sampai-sampai akun medsos anak presiden itu dibredel.
Apa pun, Presiden Trump masih terus menghibur dunia. Apalagi kalau orang semacam Immanuel masih terus bermunculan.
Dunia modern rupanya perlu hiburan seperti itu. Termasuk isi khotbah Immanuel berikut ini: bahwa mimpi ngeseks dengan orang lain itu sebenarnya sedang bersetubuh dengan nenek sihir atau dengan setan laki-laki.
Lalu nenek sihir dan hantu itu meninggalkan sperma. Itulah yang jadi berbagai macam penyakit. Misalnya kista atau kanker kandungan bagi perempuan. Atau impoten bagi laki-laki. Dan yang berteori itu seorang dokter yang PPDS-nya di New York. Opo tumon.
Comment