Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 04 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, rumah tangga miskin Indonesia masih sangat tinggi. Hal itu disebabkan dari sebuah pernikahan.
Apa yang di maksud? Jadi, kata Muhadjir, masih tingginya angka kemiskinan ini disebabkan oleh pernikahan antar keluarga yang kurang mampu. Di mana saat ini, sekitar 76 juta rumah tangga tergolong dalam kategori miskin.
“Itu berarti sekitar 20 persen dari rumah tangga dan rumah tangga baru yang miskin itu rata-rata adalah juga dari keluarga rumah tangga miskin ini. Sesama keluarga miskin besanan, kemudian lahirlah keluarga miskin baru,” ungkap dia dalam diskusi daring, Selasa (4/8).
Maka dari itu, pihaknya pun ingin menghilangkan rantai kemiskinan ini, yakni dengan menurunkan angka stunting. Pihaknya pun akan gencar melakukan program bimbingan kepada para calon pengantin baru pasca Covid-19 usai.
“Karena dengan membekali calon calon pengantin baru baik dari tentang tentang kaitannya dengan kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi, ekonomi keluarga. Sehingga ini perlu ada pemotongan mata rantai keluarga miskin, Kenapa karena kemiskinan itu pada dasarnya basisnya adalah di dalam keluarga,” ungkap dia.
Ia pun menyinggung beberapa pembicaraan sebelumnya, yakni kasus stunting harus ditangani dengan kesungguhan. Sebab, jika sudah mengalami stunting, maka kecerdasannya pun berpotensi rendah. “Itu kita harapkan rumah tangga baru akan siap untuk untuk menyiapkan generasi Indonesia yang maju, yang unggul sesuai arahan dari Bapak Presiden (Jokowi),” tandasnya.
KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, rumah tangga miskin Indonesia masih sangat tinggi. Hal itu disebabkan dari sebuah pernikahan.
Apa yang di maksud? Jadi, kata Muhadjir, masih tingginya angka kemiskinan ini disebabkan oleh pernikahan antar keluarga yang kurang mampu. Di mana saat ini, sekitar 76 juta rumah tangga tergolong dalam kategori miskin.
“Itu berarti sekitar 20 persen dari rumah tangga dan rumah tangga baru yang miskin itu rata-rata adalah juga dari keluarga rumah tangga miskin ini. Sesama keluarga miskin besanan, kemudian lahirlah keluarga miskin baru,” ungkap dia dalam diskusi daring, Selasa (4/8).
Maka dari itu, pihaknya pun ingin menghilangkan rantai kemiskinan ini, yakni dengan menurunkan angka stunting. Pihaknya pun akan gencar melakukan program bimbingan kepada para calon pengantin baru pasca Covid-19 usai.
“Karena dengan membekali calon calon pengantin baru baik dari tentang tentang kaitannya dengan kesehatan keluarga, kesehatan reproduksi, ekonomi keluarga. Sehingga ini perlu ada pemotongan mata rantai keluarga miskin, Kenapa karena kemiskinan itu pada dasarnya basisnya adalah di dalam keluarga,” ungkap dia.
Ia pun menyinggung beberapa pembicaraan sebelumnya, yakni kasus stunting harus ditangani dengan kesungguhan. Sebab, jika sudah mengalami stunting, maka kecerdasannya pun berpotensi rendah. “Itu kita harapkan rumah tangga baru akan siap untuk untuk menyiapkan generasi Indonesia yang maju, yang unggul sesuai arahan dari Bapak Presiden (Jokowi),” tandasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini