Lestarikan Sungai, Pemkab Ketapang dan PSP PEDAS Tebar 5000 Bibit Ikan Patin di Tumbang Titi
KalbarOnline, Ketapang – Pemerintah Kabupaten Ketapang melepaskan sebanyak 5000 ekor bibit ikan patin di area sungai yang terletak di Desa Jungkal, Kecamatan Tumbang Titi, Sabtu (8/8/2020) kemarin. Bibit ikan itu dilepaskan langsung oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama Pemancing Sungai Pawan dan Pemerhati Daerah Aliran Sungai (PSP PEDAS) dengan diikuti juga oleh Wakil Bupati serta Sekda Ketapang dan jajaran Pemda Ketapang.
Bupati Ketapang, Martin Rantan dalam kesempatan itu, mengajak semua pihak untuk ikut menjaga ekosistem yang ada di sungai dan melestarikan biota yang hidup sungai agar nanti tetap bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.
“Kita harus menjaga kelestarian biota sungai, agar tidak dituba, disetrum dan tidak diracun. Sehingga ikan-ikan dapat bertelur di sungai, ketika air pasang ikan dapat pergi ke danau dan ketika air surut ikan yang ada di danau dapat ditangkap,” kata Martin.
Martin menyebut kalau di beberapa negara maju telah menerapkan kebijakan untuk melindungi biota sungai. Ikan yang ada di sungai dilarang untuk ditangkap. Hal itu dilakukan demi keberlanjutan ekosistem sungai yang kini mulai tercemar.
“Kalau di Jepang, di sungai-sungai di Tokyo ikan tidak ditangkap karena dilindungi pemerintah, ada juga di beberapa negara ikan di sungai tidak ditangkap, mereka makan ikan hasil budidaya,” ungkapnya.
Martin menambah kalau apa yang telah dilakukannya oleh negara negara maju terhadap pelestarian ekosistem sungai tersebut, kedepan Pemkab Ketapang akan mempertimbangkannya untuk diterapkan di Kabupaten Ketapang.
“Khususnya di green area untuk kita menjaga ketahanan pangan ikan dan daging,” ucapnya.
Sementara Ketua PSP PEDAS, Hery Susanto mengatakan kalau pihaknya mendukung upaya Pemkab Ketapang dalam menjaga kelangsungan ekosistem sungai dengan menebar bibit ikan guna pelestarian lingkungan hidup.
“Kita dukung gerakan ini, karena ini juga memberikan contoh kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga daerah aliran sungai,” katanya, Senin (10/8/2020).
Hery sapaan akrabnya, menyebut kalau pihaknya akan terus mengajak masyarakat untuk menjaga sungai agar tidak rusak namun dengan tetap memperhatikan kearifan lokal. Karena menurutnya sangat disayangkan apabila aliran sungai tidak dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat terhadap air bersih.
“Untuk itu ayo sama sama kita menjaga bantaran sungai dan daerah aliran sungai serta hutan penyangga di bibir sungai namun tetap mempertahankan kearifan lokas,” ujarnya.
Menurutnya, sangat penting menjaga sungai dengan tidak mengambil hasil sungai dengan cara meracun, menyentrum dan membom ikan yang dapat merusak ekosistem sungai. Tetapi lakukanlah penebaran benih ikan seperti ini karena juga bertujuan untuk memberi ruang rekreasi gratis untuk masyarakat. Khususnya bagi mereka yang hobi dan asyik memancing di sungai.
“Termasuk bagi sekumpulan binatang yang sangat tergantung dengan keberadaan sungai. Karena kalau sungai bersih, kita bisa melakukan banyak kegiatan di sana,” tandasnya. (Adi LC)
Comment