KalbarOnline.com – Perusahaan teknologi raksasa Amerika Serikat, Microsoft dikhabarkan tengah melakukan pendekatan untuk mengakuisisi TikTok yang kini tengah menghadapi potensi larangan di Amerika Serikat (AS). Bila terealisasi, ini akan membuat TikTok menjadi perusahaan Amerika tanpa hubungan apa pun dengan Tiongkok karena operasinya di AS tidak lagi dikontrol oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok yang bermarkas di Tiongkok.
Yang menarik, rencana Microsoft ini jauh lebih besar daripada yang kita duga sebelumnya. Laporan dari Financial Times (paywall) di mana sumber mereka telah mengisyaratkan bahwa Microsoft mungkin tidak hanya tertarik pada operasi TikTok di AS, tetapi mungkin juga operasi global perusahaan tersebut.
Jika benar, Microsoft akan mengontrol TikTok secara keseluruhan di seluruh dunia, tidak hanya di AS, dan juga menyimpan untuk TikTok Douyin versi Tiongkok. Laporan itu juga mengklaim bahwa Microsoft akan memberi ByteDance satu tahun untuk memisahkan diri dari TikTok dan mengatasi masalah keamanan data yang mungkin ada.
Namun, sumber publikasi telah memberi tahu mereka bahwa tenggat waktu satu tahun mungkin terlalu singkat, dan bahwa sebenarnya mungkin diperlukan waktu selama delapan tahun untuk menyelesaikan transaksi sebesar ini.
Sementara mengutip laman CNBC (internasional), terkait akuisisi bisnis TikTok, perusahaan yang dipimpin Satya Nadella ini diperkirakan akan membeli TikTok dengan mahar hingga USD 30 miliar atau Rp 436 triliun lebih.
Angka ini merupakan prediksi dari jurnalis dan analis CNBC, David Faber. Faber mengatakan kedua perusahaan belum menentukan label harga yang pasti, tapi diperkirakan berada di kisaran USD 10-30 miliar.
Faber mengatakan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin terlibat dalam proses negosiasi ini. Jika akuisisi ini berhasil, maka Microsoft telah setuju dengan pemerintah AS untuk membawa kode TikTok dari Tiongkok ke AS dalam waktu satu tahun.
Comment