Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 11 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengirim lebih dari 43 ribu sukarelawan ke Korea Utara menyusul munculnya 1 kasus virus Korona di negara itu. Kasus tersebut berasal dari seorang penyelundup yang masuk dari Korea Selatan melewati perbatasan kota Kaesong. Tak hanya Covid-19, Korea Utara juga dilanda musibah banjir.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengumumkan keadaan darurat bulan lalu dan memberlakukan penguncian di Kaesong, dekat perbatasan antar-Korea. Langkah ini diambi setelah seorang pria yang membelot ke Selatan pada tahun 2017 kembali ke kota tersebut dengan menunjukkan gejala virus Korona.
Hujan deras dan banjir dalam beberapa hari terakhir juga memicu kekhawatiran tentang kerusakan tanaman pangan dan persediaan makanan di negara yang terisolasi itu. Apalagi sistem kesehatan di negara itu kurang memadai.
“Para sukarelawan membantu warga Korea Utara di sembilan provinsi untuk menghindari virus dan melindungi diri dari banjir dan tanah longsor,” kata Juru Bicara Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Antony Balmain seperti dilansir dari AsiaOne, Selasa (11/8).
“Ratusan rumah rusak dan sebagian besar sawah terendam akibat hujan lebat dan banjir bandang,” kata Balmain.
Di Kaesong, yang bergulat dengan lockdown dan banjir, sukarelawan IFRC memberikan bantuan kepada 2.100 keluarga yang paling berisiko. Misalnya termasuk barang-barang bantuan termasuk terpal, peralatan dapur, selimut, perlengkapan kebersihan dan wadah air.
“Keluarga diberikan pertolongan pertama psikologis dan kegiatan penyadaran untuk menjaga kebersihan dan tetap sehat,” tambah Balmain.
Pemerintah setempat juga telah mengirim paket bantuan khusus ke Kaesong. Media pemerintah melaporkan bahwa pasokan biji-bijian dari Pyongyang telah tiba di daerah lain yang dilanda banjir yang dia kunjungi minggu lalu.
Korea Utara belum mengonfirmasi kasus virus Korona pada orang itu tetapi telah memberlakukan tindakan karantina yang ketat. Korea Selatan mengatakan tidak ada bukti pembelot itu terinfeksi.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengirim lebih dari 43 ribu sukarelawan ke Korea Utara menyusul munculnya 1 kasus virus Korona di negara itu. Kasus tersebut berasal dari seorang penyelundup yang masuk dari Korea Selatan melewati perbatasan kota Kaesong. Tak hanya Covid-19, Korea Utara juga dilanda musibah banjir.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengumumkan keadaan darurat bulan lalu dan memberlakukan penguncian di Kaesong, dekat perbatasan antar-Korea. Langkah ini diambi setelah seorang pria yang membelot ke Selatan pada tahun 2017 kembali ke kota tersebut dengan menunjukkan gejala virus Korona.
Hujan deras dan banjir dalam beberapa hari terakhir juga memicu kekhawatiran tentang kerusakan tanaman pangan dan persediaan makanan di negara yang terisolasi itu. Apalagi sistem kesehatan di negara itu kurang memadai.
“Para sukarelawan membantu warga Korea Utara di sembilan provinsi untuk menghindari virus dan melindungi diri dari banjir dan tanah longsor,” kata Juru Bicara Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Antony Balmain seperti dilansir dari AsiaOne, Selasa (11/8).
“Ratusan rumah rusak dan sebagian besar sawah terendam akibat hujan lebat dan banjir bandang,” kata Balmain.
Di Kaesong, yang bergulat dengan lockdown dan banjir, sukarelawan IFRC memberikan bantuan kepada 2.100 keluarga yang paling berisiko. Misalnya termasuk barang-barang bantuan termasuk terpal, peralatan dapur, selimut, perlengkapan kebersihan dan wadah air.
“Keluarga diberikan pertolongan pertama psikologis dan kegiatan penyadaran untuk menjaga kebersihan dan tetap sehat,” tambah Balmain.
Pemerintah setempat juga telah mengirim paket bantuan khusus ke Kaesong. Media pemerintah melaporkan bahwa pasokan biji-bijian dari Pyongyang telah tiba di daerah lain yang dilanda banjir yang dia kunjungi minggu lalu.
Korea Utara belum mengonfirmasi kasus virus Korona pada orang itu tetapi telah memberlakukan tindakan karantina yang ketat. Korea Selatan mengatakan tidak ada bukti pembelot itu terinfeksi.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini