Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 12 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Kerusuhan kembali meletus di India, kali ini disebabkan akibat postingan yang menghina Nabi Muhammad SAW yang viral di Facebook. Kerusuhan yang melibatkan ribuan massa dan polisi itu terjadi di pusat TI India, Bangalore.
Seperti dilansir dari BBC, Rabu (12/8/2020), massa berkumpul di luar rumah politikus lokal yang dituduh membuat status menghina Rasulullah.
Aksi massa mendapat perlawanan keras dari polisi yang menembakkan peluru tajam dan gas air mata. Tiga orang dilaporkan mengalami luka kritis dan satu wartawan luka ringan.
Dari laporan media setempat, ada seratusan pendemo dilaporkan ditahan dan Tiga orang dikabarkan tewas karena luka tembak. Sementara di kubu polisi, setidaknya 60 orang mengalami luka-luka ketika massa menyerang pos polisi.
Komisioner polisi Bangalore Kamal Pant menyatakan melalui akun Twitter pribadinya bahwa keponakan anggota parlemen yang diduga sebagai pelaku penistaan agama itu telah ditangkap.
Polisi mengklaim situasi di Bangalore telah terkontrol. Larangan pertemuan diberlakukan di beberapa daerah kota pada Rabu (12/8), dengan hampir 10.000 cadangan polisi berpatroli di jalan-jalan untuk menjaga ketertiban.
Srinivas Murthy, seorang anggota legislatif negara bagian, yang kerabatnya dilaporkan memposting komentar yang menghina, telah menyerukan perdamaian dalam sebuah posting media sosial.
“… Saya mohon kepada teman-teman Muslim kami, atas kesalahan beberapa penjahat, jangan berseteru. Apapun perjuangannya, kami bersaudara …. Saya mohon saudara-saudara Muslim kami untuk tetap damai. Saya juga akan berdiri bersama Anda, “dia seperti dikutip oleh situs newsminute.com.
Sementara itu, R Ashoka, seorang menteri negara, mengatakan kepada saluran berita yang sama bahwa serangan terhadap polisi dan media tidak akan ditolerir.
“Orang seperti apa yang menyerang polisi? Media? Polisi setempat telah diberi keleluasaan untuk menangani situasi tersebut,” ujarnya.
Seorang pemimpin senior dari partai oposisi Kongres di negara bagian, Dinesh Gundu Rao, juga mengimbau orang-orang untuk tidak mengambil alih hukum.
“Jika ada yang menulis sesuatu yang tidak pantas hukum akan berjalan dengan sendirinya dan ada begitu banyak cara dalam demokrasi untuk memperjuangkan keadilan,” cuitnya. “Tapi Kekerasan bukanlah jawabannya.”
Bangalore dikenal sebagai Lembah Silikon India dan merupakan rumah bagi komunitas Muslim yang cukup besar, dari total delapan juta penduduk. [rif]
KalbarOnline.com – Kerusuhan kembali meletus di India, kali ini disebabkan akibat postingan yang menghina Nabi Muhammad SAW yang viral di Facebook. Kerusuhan yang melibatkan ribuan massa dan polisi itu terjadi di pusat TI India, Bangalore.
Seperti dilansir dari BBC, Rabu (12/8/2020), massa berkumpul di luar rumah politikus lokal yang dituduh membuat status menghina Rasulullah.
Aksi massa mendapat perlawanan keras dari polisi yang menembakkan peluru tajam dan gas air mata. Tiga orang dilaporkan mengalami luka kritis dan satu wartawan luka ringan.
Dari laporan media setempat, ada seratusan pendemo dilaporkan ditahan dan Tiga orang dikabarkan tewas karena luka tembak. Sementara di kubu polisi, setidaknya 60 orang mengalami luka-luka ketika massa menyerang pos polisi.
Komisioner polisi Bangalore Kamal Pant menyatakan melalui akun Twitter pribadinya bahwa keponakan anggota parlemen yang diduga sebagai pelaku penistaan agama itu telah ditangkap.
Polisi mengklaim situasi di Bangalore telah terkontrol. Larangan pertemuan diberlakukan di beberapa daerah kota pada Rabu (12/8), dengan hampir 10.000 cadangan polisi berpatroli di jalan-jalan untuk menjaga ketertiban.
Srinivas Murthy, seorang anggota legislatif negara bagian, yang kerabatnya dilaporkan memposting komentar yang menghina, telah menyerukan perdamaian dalam sebuah posting media sosial.
“… Saya mohon kepada teman-teman Muslim kami, atas kesalahan beberapa penjahat, jangan berseteru. Apapun perjuangannya, kami bersaudara …. Saya mohon saudara-saudara Muslim kami untuk tetap damai. Saya juga akan berdiri bersama Anda, “dia seperti dikutip oleh situs newsminute.com.
Sementara itu, R Ashoka, seorang menteri negara, mengatakan kepada saluran berita yang sama bahwa serangan terhadap polisi dan media tidak akan ditolerir.
“Orang seperti apa yang menyerang polisi? Media? Polisi setempat telah diberi keleluasaan untuk menangani situasi tersebut,” ujarnya.
Seorang pemimpin senior dari partai oposisi Kongres di negara bagian, Dinesh Gundu Rao, juga mengimbau orang-orang untuk tidak mengambil alih hukum.
“Jika ada yang menulis sesuatu yang tidak pantas hukum akan berjalan dengan sendirinya dan ada begitu banyak cara dalam demokrasi untuk memperjuangkan keadilan,” cuitnya. “Tapi Kekerasan bukanlah jawabannya.”
Bangalore dikenal sebagai Lembah Silikon India dan merupakan rumah bagi komunitas Muslim yang cukup besar, dari total delapan juta penduduk. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini