Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 06 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Facebook melakukan langkah tegas terkait setiap unggahan yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Tak peduli itu unggahan dari seorang presiden. Terbaru, unggahan Presiden Donald Trump terkait Covid-19 telah dihapus oleh Facebook.
Menurut Facebook, unggahan Trump telah melanggar aturan. Facebook sendiri memiliki aturan tegas untuk tidak membagikan informasi yang salah tentang virus Korona. Sementara unggahan Trump dianggap bisa menimbulkan keresahan dan menyesatkan bagi masyarakat.
Unggahan Trump berisi klip video dari wawancara dengan Fox & Friends pada Rabu (5/8) pagi. Trump mengklaim bahwa anak-anak hampir kebal terhadap Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Korona jenis baru.
“Video tersebut menyertakan klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19, yang merupakan pelanggaran kebijakan kami seputar misinformasi Covid-19 yang berbahaya,” kata juru bicara Facebook seperti dilansir Aljazeera.
Selain itu, cuitan di Twitter yang berisi video yang diposting oleh akun kampanye Trump @TeamTrump dan dibagikan oleh presiden juga disembunyikan oleh pihak Twitter karena melanggar aturan terkait informasi salah Covid-19. Seorang juru bicara Twitter mengatakan pemilik akun @TeamTrump akan diminta untuk menghapus tweet tersebut.
Kampanye Trump sendiri menuduh perusahaan-perusahaan media sosial bias terhadap presiden dengan mengatakan Trump telah menyatakan sebuah fakta. “Suatu hari, tampilan lain dari bias terhadap presiden ini, di mana aturan hanya ditegakkan dalam satu arah,” kata Courtney Parella, juru bicara kampanye Trump.
“Presiden menyatakan fakta bahwa anak-anak kurang rentan terhadap virus Korona. Perusahaan media sosial bukanlah penengah kebenaran,” imbuh Parella.
Di satu sisi, unggahan Trump jelas bertolak belakang dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. CDC mengatakan orang dewasa memang yang paling banyak terkena Covid-19. Namun, beberapa anak dan bayi juga telah terpapar dan dapat menularkannya kepada orang lain.
KalbarOnline.com – Facebook melakukan langkah tegas terkait setiap unggahan yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Tak peduli itu unggahan dari seorang presiden. Terbaru, unggahan Presiden Donald Trump terkait Covid-19 telah dihapus oleh Facebook.
Menurut Facebook, unggahan Trump telah melanggar aturan. Facebook sendiri memiliki aturan tegas untuk tidak membagikan informasi yang salah tentang virus Korona. Sementara unggahan Trump dianggap bisa menimbulkan keresahan dan menyesatkan bagi masyarakat.
Unggahan Trump berisi klip video dari wawancara dengan Fox & Friends pada Rabu (5/8) pagi. Trump mengklaim bahwa anak-anak hampir kebal terhadap Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Korona jenis baru.
“Video tersebut menyertakan klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19, yang merupakan pelanggaran kebijakan kami seputar misinformasi Covid-19 yang berbahaya,” kata juru bicara Facebook seperti dilansir Aljazeera.
Selain itu, cuitan di Twitter yang berisi video yang diposting oleh akun kampanye Trump @TeamTrump dan dibagikan oleh presiden juga disembunyikan oleh pihak Twitter karena melanggar aturan terkait informasi salah Covid-19. Seorang juru bicara Twitter mengatakan pemilik akun @TeamTrump akan diminta untuk menghapus tweet tersebut.
Kampanye Trump sendiri menuduh perusahaan-perusahaan media sosial bias terhadap presiden dengan mengatakan Trump telah menyatakan sebuah fakta. “Suatu hari, tampilan lain dari bias terhadap presiden ini, di mana aturan hanya ditegakkan dalam satu arah,” kata Courtney Parella, juru bicara kampanye Trump.
“Presiden menyatakan fakta bahwa anak-anak kurang rentan terhadap virus Korona. Perusahaan media sosial bukanlah penengah kebenaran,” imbuh Parella.
Di satu sisi, unggahan Trump jelas bertolak belakang dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS. CDC mengatakan orang dewasa memang yang paling banyak terkena Covid-19. Namun, beberapa anak dan bayi juga telah terpapar dan dapat menularkannya kepada orang lain.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini