6 Klaster Covid-19 Muncul, Saleh Usul Sekolah Dibagi Dua Shift

KalbarOnline.com – Sebanyak enam klaster baru virus Korona atau Covid-19 muncul. Hal itu usai pembukaan sekolah di zona hijau dan kuning. Situasiasi ini pun menuai sorotan dari kalangan legislator.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, memang saat ini masih belum siap sekolah-sekolah dibuka di masa pandemi Covid-19 ini.‎ Mengigat masih adanya orang tanpa gejala (OTG) yang berkeliaran.

“Saya melihat bahwa kita belum siap secara umum membuka sekolah. Karena memang banyak zona kuning dan zona merah saya kira belum steril betuk untuk proses belajar mengajar,” ujar Saleh kepada KalbarOnline.com, Kamis(13/8).

‎”Kondisi ini ditambah lagi dengan ketidaktahuan para guru, siswa, pegawai-pegawai sekolah yang sehat atau tidak sehat. Karena faktanya ada yang OTG orang tanpa gejala,” tambahnya.

  • Baca Juga: Teroris Kuasai Indonesia Power, Mayjen TNI Richard Turunkan Satgultor

Oleh sebab itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengkaji ulang mengenai pembukaan-pembukaan sekolah di masa pandemi ini.

“Untuk meneliti lagi rencana membuka sekolah-sekolah itu pada masa kini,” katanya.

Baca Juga :  Laboratorium Covid-19 Minimal Berstandar Biosafety Level 2

Kalaupun nantinya pemerintah tetap ‘ngotot’ diadakannya proses belajar mengajar. Maka perlu diberikan formulasi yang pas, agar jangan sampai makan korban. Termasuk, jika mau belajar jarak jauh dengan online atau daring. Harus dipastikan betul para peserta didik bisa mengaksesnya.

“Pemerintah harus mencari formulasi belajar di masa pandemi ini. Jadi formulasi seperti apa yang ‎bisa dilakukan. Terpenting semua orang bisa akses baik di desa dan kota,” ungkapnya.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, jika dilakukan proses belajar tatap muka maka dirinya mengusulkan untuk dibagi kelasnya. Kelas pagi dan sore dengan siswa 10 orang. Sehingga proses belajar mengajar dengan jaga jarak bisa dilakukan.

Nantinya siswa kelas pertama masuk ‎hari Senin. Kemudian di hari Selasa kelas pertama libur digantikan oleh kelas kedua. Sehingga proses belajar mengajak bisa tetap dilakukan.

“Kemudian semuanya pakai masker semua protokol kesehatan diikuti ada hand sanitizer ada air yang mengalir untuk cuci tangan. Nah artinya anak-anak sekolah itu masuk tiga hari dalam seminggu,” tuturnya.

Baca Juga :  Jokowi: Masih Terbuka Adanya Usulan-Usulan di UU Cipta Kerja

‎Diketahui, pada Jumat (7/8) pekan kemarin, melalui revisi Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, sekolah yang berada di zona hijau dan kuning diperbolehkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.

Namun, baru pelaksanaan beberapa hari saja, telah ada klaster baru yang bermunculan. Berdasarkan catatan @LaporCOVID19, ada 6 klaster penyebaran Covid-19 di sekolah.

“Saat KBM tatap muka dimulai, bermunculan klaster-klaster baru penularan Covid dari Sekolah dari berbagai daerah. Konsekuensi serius dari kebijakan @Kemdikbud_RI !! Apa tindakanmu Kak @Nadiem_Makarim ?,” tulis @LaporCOVID19 di Twitter yang dikutip KalbarOnline.com, Rabu (12/8).

Adapun, berikut catatan enam klaster baru di sekolah adalah sebagai berikut.

Klaster Sekolah Tulungagung, Klaster Sekolah Kalimantan Barat (Kalbar)‎, Klaster Sekolah Tegal, Klaster Sekolah Sumedang, Klaster Sekolah Pati, dan Klaster Sekolah Balikpapan‎.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment