KalbarOnline.com – Sejumlah tokoh menerima tanda kehormatan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi, karena dianggap sudah berjasa di Indonesia. Pemberian tanda kehormatan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Penghargaan yang diberikan dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI.
Pemberian tanda jasa kehormatan ini merupakan hasil persetujuan sidang Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (Dewan GTK) periode Agustus 2020.
Pemberian penghargaan dimulai dengan membacakan keputusan presiden yang dibacakan oleh Tim Pemberian tanda jasa Sekretaris Militer Mayjen TNI Suharyanto. Pelaksanaan dilakukan dengan protokol kesehatan.
Turut menerima penghargaan antara lain dua sosok yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, yaitu Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Sejumlah kalangan mengkritik pemberian gelar Bintang Mahaputera Nararya kepada politikus Partai Gelora Indonesia dan Partai Gerindra tersebut. Sebab, Fahri dan Fadli kerap mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Selain Fahri dan Fadli, tokoh lain yang menerima tanda kehormatan antara lain, Mantan Kepala Pelaksana Harian BNN, Komjen Achwilutan mewakili satu orang lainnya menerima Tanda Jasa Medali Kepeloporan, mantan Ketua DPD Oesman Sapta Odang mendapat Bintang Mahaputra Utama, mantan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali mendapat Bintang Mahaputra Utama.
Kemudian Mantan Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie mendapat Bintang Penegak Demokrasi Utama, Ketua Ombudsman Amzulian Rifai mewakili delapan orang lainnya mendapat Bintang Tanda Utama.
Tanda kehormatan juga diberikan kepada tenaga medis yang meninggal dunia setelah berjuang melawan virus corona. Mereka antara lain almarhum dr. Bartholomeus Bayu Satrio yang mewakili sembilan orang lainnya dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama serta mantan Kepala Departemen Perawat RS Marinir Cilandak almarhum Letkol Laut (Purn) Mulatsih Widji Astuti yang mewakili mewakili 21 orang lainnya mendapat Bintang Jasa Nararya.
Berbicara kepada wartawan selepas acara, Jokowi angkat suara perihal penganugerahan Bintang Mahaputera Nararya kepada dua sosok tersebut.
“Ya ini penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa bangsa dan negara dan ini mempunyai pertimbangan yang matang. Jadi pertimbangan sudah matang,” ujarnya.
“Bahwa ada pertanyaan mengenai pak Fahri Hamzah, pak Fadli Zon, ya berlawanan dalam politik, kemudiandalam berbeda dalam politik, bukan berarti kita bermusuhan berbangsa bernegara. Ini yang namanya negara demokrasi. Saya berkawan baik dengan pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan pak Fadli Zon. Inilah Indonesia,” lanjut Jokowi. [rif]
Comment