Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 13 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – PB Perpani sudah resmi mencoret dua atlet nomor satu Indonesia pada nomor recurve Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunnisa dari pelatnas Olimpiade Tokyo 2020. Satu lagi atlet yang dikeluarkan adalah Asiefa Nur Haenza.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto angkat bicara.
Menurut Gatot, Kemenpora tak akan mencampuri terlalu banyak soal keputusan pencoretan nama atlet dari pelatnas. Sebab, itu sepenuhnya menjadi wewenang setiap induk cabang olahraga.
“Ya, kami sudah dilapori sebelum keputusan itu keluar. Kami juga sudah meminta untuk mereka duduk bareng. Tapi keputusan final seperti itu haknya mereka,” ucap Gatot seperti dikutip dari Antara.
Kondisi seperti itu, kata dia, merupakan suatu hal yang wajar. Sama halnya dengan sepak bola yang menerapkan sistem promosi-degradasi. Tidak hanya demi menjaga keseimbangan persaingan di dalam tim, tetapi juga bisa sebagai alat untuk mendisiplinkan atletnya.
Kemenpora, kata Gatot, juga mempersilakan pengurus untuk mencari atlet pengganti. Walaupun, nama-nama atlet yang telah disetujui untuk mendapatkan fasilitas pelatnas, sudah tercantum dalam dalam nota kesepahaman (MoU) antara induk organisasi dan Kemenpora.
“Atlet pengganti itu haknya cabor. Pergantian atlet (namanya siapa) nanti bisa dilaporkan pada saat laporan LPJ-nya,” ucap Gatot.
PB Perpani sebelumnya telah memutuskan untuk mencoret nama Riau Ega, Diananda, dan Asiefa dari skuad pelatnas Olimpiade Tokyo. Mereka dianggap telah melanggar aturan federasi.
Ketua Bidang Hukum PB Perpani Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena Riau Ega ingin mendatangkan pelatih sendiri dari Jawa Timur.
Padahal, PB Perpani sudah menyeleksi tiga pelatih yang akan menangani tim pelatnas untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Riau Ega dan Diananda merupakan atlet panahan andalan Indonesia untuk nomor recurve. Mereka berhasil menyumbangkan dua tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Riau Ega dan Diananda lolos ke Olimpiade setelah tampil pada Kejuaraan Dunia 2019 di ‘s-Hertogenbosch, Belanda.
KalbarOnline.com – PB Perpani sudah resmi mencoret dua atlet nomor satu Indonesia pada nomor recurve Riau Ega Agatha Salsabila dan Diananda Choirunnisa dari pelatnas Olimpiade Tokyo 2020. Satu lagi atlet yang dikeluarkan adalah Asiefa Nur Haenza.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto angkat bicara.
Menurut Gatot, Kemenpora tak akan mencampuri terlalu banyak soal keputusan pencoretan nama atlet dari pelatnas. Sebab, itu sepenuhnya menjadi wewenang setiap induk cabang olahraga.
“Ya, kami sudah dilapori sebelum keputusan itu keluar. Kami juga sudah meminta untuk mereka duduk bareng. Tapi keputusan final seperti itu haknya mereka,” ucap Gatot seperti dikutip dari Antara.
Kondisi seperti itu, kata dia, merupakan suatu hal yang wajar. Sama halnya dengan sepak bola yang menerapkan sistem promosi-degradasi. Tidak hanya demi menjaga keseimbangan persaingan di dalam tim, tetapi juga bisa sebagai alat untuk mendisiplinkan atletnya.
Kemenpora, kata Gatot, juga mempersilakan pengurus untuk mencari atlet pengganti. Walaupun, nama-nama atlet yang telah disetujui untuk mendapatkan fasilitas pelatnas, sudah tercantum dalam dalam nota kesepahaman (MoU) antara induk organisasi dan Kemenpora.
“Atlet pengganti itu haknya cabor. Pergantian atlet (namanya siapa) nanti bisa dilaporkan pada saat laporan LPJ-nya,” ucap Gatot.
PB Perpani sebelumnya telah memutuskan untuk mencoret nama Riau Ega, Diananda, dan Asiefa dari skuad pelatnas Olimpiade Tokyo. Mereka dianggap telah melanggar aturan federasi.
Ketua Bidang Hukum PB Perpani Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena Riau Ega ingin mendatangkan pelatih sendiri dari Jawa Timur.
Padahal, PB Perpani sudah menyeleksi tiga pelatih yang akan menangani tim pelatnas untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Riau Ega dan Diananda merupakan atlet panahan andalan Indonesia untuk nomor recurve. Mereka berhasil menyumbangkan dua tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Riau Ega dan Diananda lolos ke Olimpiade setelah tampil pada Kejuaraan Dunia 2019 di ‘s-Hertogenbosch, Belanda.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini