Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 22 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Mantan anggota Partai Komunis Tiongkok, Cai Xia, menuduh Presiden Xi Jinping sudah memberi citra negatif pada Tiongkok lantaran terlibat konflik dengan Amerika Serikat berlarut-larut. Xi Jinping juga disebut seolah menjadi musuh dunia karena membawa Tiongkok terlibat konflik dengan AS dan bahkan India.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Guardian, Cai Xia, mantan profesor di Sekolah Partai Pusat Elit Tiongkok, yang diusir dari Partai Komunis Tiongkok, menyatakan keras bahwa di bawah rezim Xi, Partai Komunis Tiongkok justru memberi hambatan bagi kemajuan Tiongkok. Dia juga menuduh Xi merusak reputasi negara.
Hubungan antara Tiongkok dan AS telah tegang dalam banyak hal yakni perdagangan, Laut China Selatan, penderitaan kaum Uighur, dan lainnya. Hubungan dengan India juga meningkat karena ketegangan di sepanjang perbatasan. India menuduh Tiongkok menyusup ke wilayahnya di beberapa titik di Ladakh. Ketegangan diperburuk dengan terjadinya bentrokan pada 15 Juni dan mengakibatkan 20 tentara India dan sejumlah tentara Tiongkok tewas.
Terkait ketegangan tersebut, Cai melihat kini dunia dapat mengetahui konfrontasi antara Tiongkok dan Amerika Serikat. “Dia (Xi Jinping) telah menjadikan dunia sebagai musuh. Semua masalah besar ini diserahkan padanya untuk diputuskan. Apakah itu masalah domestik atau internasional,” ujarnya seperti dilansir dari LiveMint, Jumat (21/8).
Ketika ditanya mengapa Xi menjadi musuh dunia, Cai menilai ada beberapa faktor. Di antaranya adalah Xi ingin mengkonsolidasikan posisi dan otoritasnya sendiri.
“Mempertimbangkan ketegangan ekonomi dan sosial domestik, serta yang ada di partai beberapa tahun terakhir, dia akan memikirkan cara untuk mengalihkan perhatian publik Tiongkok, memprovokasi konflik dengan negara lain, misalnya mendorong sentimen anti-Amerika dan baru-baru ini bentrokan dengan India,” ungkap Cai.
Cai juga menyalahkan kekuatan tak terkendali Xi atas kesalahan penanganan terhadap wabah Covid-19. “Jika dia (Xi Jinping) tahu pada 7 Januari, mengapa perlu waktu hingga 20 Januari untuk mengumumkan wabah itu? Tetapi ketika dia (Xi Jinping) mengetahui situasinya pada 7 Januari, dia tidak mempublikasikan, bukankah seharusnya dia (Xi Jinping) memikul tanggung jawab?” tegas Cai.
KalbarOnline.com – Mantan anggota Partai Komunis Tiongkok, Cai Xia, menuduh Presiden Xi Jinping sudah memberi citra negatif pada Tiongkok lantaran terlibat konflik dengan Amerika Serikat berlarut-larut. Xi Jinping juga disebut seolah menjadi musuh dunia karena membawa Tiongkok terlibat konflik dengan AS dan bahkan India.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Guardian, Cai Xia, mantan profesor di Sekolah Partai Pusat Elit Tiongkok, yang diusir dari Partai Komunis Tiongkok, menyatakan keras bahwa di bawah rezim Xi, Partai Komunis Tiongkok justru memberi hambatan bagi kemajuan Tiongkok. Dia juga menuduh Xi merusak reputasi negara.
Hubungan antara Tiongkok dan AS telah tegang dalam banyak hal yakni perdagangan, Laut China Selatan, penderitaan kaum Uighur, dan lainnya. Hubungan dengan India juga meningkat karena ketegangan di sepanjang perbatasan. India menuduh Tiongkok menyusup ke wilayahnya di beberapa titik di Ladakh. Ketegangan diperburuk dengan terjadinya bentrokan pada 15 Juni dan mengakibatkan 20 tentara India dan sejumlah tentara Tiongkok tewas.
Terkait ketegangan tersebut, Cai melihat kini dunia dapat mengetahui konfrontasi antara Tiongkok dan Amerika Serikat. “Dia (Xi Jinping) telah menjadikan dunia sebagai musuh. Semua masalah besar ini diserahkan padanya untuk diputuskan. Apakah itu masalah domestik atau internasional,” ujarnya seperti dilansir dari LiveMint, Jumat (21/8).
Ketika ditanya mengapa Xi menjadi musuh dunia, Cai menilai ada beberapa faktor. Di antaranya adalah Xi ingin mengkonsolidasikan posisi dan otoritasnya sendiri.
“Mempertimbangkan ketegangan ekonomi dan sosial domestik, serta yang ada di partai beberapa tahun terakhir, dia akan memikirkan cara untuk mengalihkan perhatian publik Tiongkok, memprovokasi konflik dengan negara lain, misalnya mendorong sentimen anti-Amerika dan baru-baru ini bentrokan dengan India,” ungkap Cai.
Cai juga menyalahkan kekuatan tak terkendali Xi atas kesalahan penanganan terhadap wabah Covid-19. “Jika dia (Xi Jinping) tahu pada 7 Januari, mengapa perlu waktu hingga 20 Januari untuk mengumumkan wabah itu? Tetapi ketika dia (Xi Jinping) mengetahui situasinya pada 7 Januari, dia tidak mempublikasikan, bukankah seharusnya dia (Xi Jinping) memikul tanggung jawab?” tegas Cai.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini