Bertabur Sejarah saat Hendra Jadi Juara Dunia di Ulang Tahun ke-35

KalbarOnline.com– Setahun yang lalu waktu Basel, Swiss, Hendra Setiawan merayakan hari ulang tahunnya yang ke-35 dengan cara yang sangat spesial.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Hendra sukses meraih gelar juara dunia keempat dalam karirnya.

Tahun lalu, tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan kehebatan Hendra/Ahsan. Walau sudah sangat senior, mereka mematahkan segala halangan, rintangan, ganjalan untuk menjadi juara dunia.

Dalam final di sebuah arena bernama St Jakobshalle, Hendra/Ahsan mengalahkan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dalam tiga game 25-23, 9-21, 21-15. Pertarungan berlangsung sangat intens dan berakhir dalam tempo 1 jam dan 4 menit.

Ketika ditanya apa yang spesial dari gelar juara dunia itu, Hendra menjawab cepat, ”Ya, kita bisa juara di usia yang tidak muda lagi. Itu yang paling spesial!” kata Hendra dalam wawancara setelah pertandingan setahun lalu.

Keduanya tentu sedang merendah. Datang sebagai pasangan nomor dua dunia, tidak ada yang meragukan bahwa mereka bisa mencuri gelar. Satu-satunya hal yang mengganjal adalah drawing yang menempatkan mereka di pul yang sama dengan ganda nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Baca Juga :  Apapun Hasil Simulasi, Posisi Minions, The Daddies, dan FajRi Aman

Jadi, tidak mungkin terjadi all-Indonesian final.

Namun, ternyata Marcus/Kevin sudah tumbang di babak kedua. The Daddies—sebutan Ahsan/Hendra—pun melaju dengan mulus. Mereka mengalahkan hampir semua lawan dengan straight game.

Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan memeluk Yugo Kobayashi dan Takuro Hoki setelah final Kejuaraan Dunia 2019 di St Jakobshalle, Basel, 25 Agustus 2019. (Fabrice Coffrini/AFP)

Sebelum pertarungan sengit melawan Hoki/Kobayashi pada partai puncak, hanya Fajar Alfian/M. Rian Ardianto yang memaksa Hendra/Ahsan bermain rubber game di semifinal.

Bagi Hendra/Ahsan, trofi tahun lalu adalah gelar juara dunia ketiga. Sebelumnya, mereka pernah merebutnya pada 2013 dan 2015. Tetapi bagi Hendra, ini gelar keempat. Sebab, dia sudah pernah juara bersama Markis Kido pada 2007 di Kuala Lumpur.

Dalam sejarah bulu tangkis, tidak ada pemain putra lain yang sanggup mengulang prestasi menjadi juara dunia dalam rentang 12 tahun!

Khusus bagi Hendra, dengan koleksi empat gelar, dia menjadi pria Indonesia tersukses dalam sejarah Kejuaraan Dunia. Jumlah empat gelar itu sama dengan yang didapatkan legenda ganda campuran Liliyana Natsir.

Baca Juga :  Lewat Strategi yang Amat Pintar, Hendra/Ahsan Melenggang ke Semifinal

Tiga kali terjun ke kejuaraan dunia sebagai pasangan, Ahsan dan Hendra sudah menjalani 15 kali pertandingan. Hebatnya, mereka tidak pernah sekalipun kalah!

Memang betul, mereka seolah gagal di edisi 2014. Karena kandas di 32 besar alias babak kedua. Namun, saat itu mereka memang mengundurkan diri karena Ahsan mengalami cedera pinggang. Jadi, secara teknis, mereka tidak kalah.

Bagi Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, gelar juara dunia 2019 di Swiss adalah yang ketiga. Khusus bagi Hendra, ini adalah gelar keempat. Dia kali pertama jadi juara dunia pada 2007 bersama Markis Kido. (Fabrice Coffrini/AFP)

Sepanjang tahun lalu, Hendra/Ahsan merebut tiga gelar bergengsi. Yakni All England, Kejuaraan Dunia, dan diakhiri dengan gelar di turnamen puncak akhir tahun alias BWF World Tour Finals 2019. Benar-benar tahun yang sangat fantastis.

Pada usianya yang menginjak 36 tahun, Hendra bertekad untuk melaju. Sasarannya adalah meraih hasil bagus pada Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda tahun depan.

Comment