Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 25 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Di Amerika Serikat (AS), setiap musim panas, anak-anak dan hewan peliharaan sering tidak sengaja tertinggal di dalam kendaraan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Alliance of Automobile Manufacturers dan Association of Global Automakers berjanji membuat standar teknologi pengingat kursi belakang pada model tahun 2025.
Namun, Tesla berencana mengembangkan teknologi sensor kursi yang lebih canggih. Pihaknya bahkan telah meminta Komisi Komunikasi Federal untuk menyetujui perangkat penginderaan gerak interaktif jarak pendek, yang tidak hanya dapat mendeteksi anak-anak dan hewan tetapi juga penyusup.
Menurut Reuters, dikutip via Carscoops, Selasa (25/8), perusahaan yang digawangi oleh Elon Musk itu ingin menggunakan sistem radar gelombang milimeter yang terdiri dari empat pemancar dan tiga penerima. Radar gelombang tersebut dikatakan beroperasi pada tingkat daya yang lebih tinggi daripada yang diizinkan tapi berdasarkan tetap mengacu pada aturan yang ada.
Sehingga diklaim menjadi lebih baik dari pada sistem pengingat kursi belakang tradisional lainnya. Dengan sistem radar gelombang milimeter, Tesla mengatakan sensor bisa ‘melihat’ bahan lembut seperti selimut yang menutupi anak. Perusahaan juga mengatakan sensor tersebut dapat mendeteksi gerakan mikro seperti pola pernapasan dan detak jantung.Tentunya dapat membedakan antara anak dan benda biasa yang diletakkan di kursi.
Perusahaan melanjutkan dengan mengatakan sistem dapat mengurangi alarm palsu dan mendeteksi hal-hal yang berpotensi terlewat oleh sistem berbasis kamera. Tentu saja, sensor juga akan memiliki manfaat lain. Tesla mencatat bahwa mereka dapat digunakan untuk menilai ukuran tubuh guna mengoptimalkan penyebaran kantung udara saat kecelakaan.
Mereka juga dapat digunakan sebagai sensor yang dapat mendeteksi seseorang yang menjangkau kendaraan dari jendela yang terbuka. Namun, sampai saat ini, tidak ada kabar kapan teknologi tersebut dapat muncul di model masa depan.
Sementara di AS, menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional, 19 anak telah meninggal akibat sengatan panas sepanjang tahun ini setelah ditinggalkan atau terjebak di dalam kendaraan. Itu sebenarnya jumlah yang relatif rendah karena ada 52 kematian pada 2019 dan 53 pada 2018.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Di Amerika Serikat (AS), setiap musim panas, anak-anak dan hewan peliharaan sering tidak sengaja tertinggal di dalam kendaraan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Alliance of Automobile Manufacturers dan Association of Global Automakers berjanji membuat standar teknologi pengingat kursi belakang pada model tahun 2025.
Namun, Tesla berencana mengembangkan teknologi sensor kursi yang lebih canggih. Pihaknya bahkan telah meminta Komisi Komunikasi Federal untuk menyetujui perangkat penginderaan gerak interaktif jarak pendek, yang tidak hanya dapat mendeteksi anak-anak dan hewan tetapi juga penyusup.
Menurut Reuters, dikutip via Carscoops, Selasa (25/8), perusahaan yang digawangi oleh Elon Musk itu ingin menggunakan sistem radar gelombang milimeter yang terdiri dari empat pemancar dan tiga penerima. Radar gelombang tersebut dikatakan beroperasi pada tingkat daya yang lebih tinggi daripada yang diizinkan tapi berdasarkan tetap mengacu pada aturan yang ada.
Sehingga diklaim menjadi lebih baik dari pada sistem pengingat kursi belakang tradisional lainnya. Dengan sistem radar gelombang milimeter, Tesla mengatakan sensor bisa ‘melihat’ bahan lembut seperti selimut yang menutupi anak. Perusahaan juga mengatakan sensor tersebut dapat mendeteksi gerakan mikro seperti pola pernapasan dan detak jantung.Tentunya dapat membedakan antara anak dan benda biasa yang diletakkan di kursi.
Perusahaan melanjutkan dengan mengatakan sistem dapat mengurangi alarm palsu dan mendeteksi hal-hal yang berpotensi terlewat oleh sistem berbasis kamera. Tentu saja, sensor juga akan memiliki manfaat lain. Tesla mencatat bahwa mereka dapat digunakan untuk menilai ukuran tubuh guna mengoptimalkan penyebaran kantung udara saat kecelakaan.
Mereka juga dapat digunakan sebagai sensor yang dapat mendeteksi seseorang yang menjangkau kendaraan dari jendela yang terbuka. Namun, sampai saat ini, tidak ada kabar kapan teknologi tersebut dapat muncul di model masa depan.
Sementara di AS, menurut Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional, 19 anak telah meninggal akibat sengatan panas sepanjang tahun ini setelah ditinggalkan atau terjebak di dalam kendaraan. Itu sebenarnya jumlah yang relatif rendah karena ada 52 kematian pada 2019 dan 53 pada 2018.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini