Nihil Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal, Desa Mandiri di Kalbar Bertambah 202

KalbarOnline, Pontianak – Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berhasil meningkatkan jumlah desa mandiri sesuai program Indeks Desa Membangun (IDM). Untuk tahun ini, jumlah desa mandiri di Provinsi Kalbar bertambah sebanyak 202 desa, sehingga totalnya kini menjadi 1.079 desa mandiri.

“Dari total 877 desa mandiri di tahun 2023 menjadi 1.079 desa mandiri di tahun 2024,” kata Pj Gubernur Kalbar, Harisson saat menghadiri penandatanganan berita acara IDM tingkat Provinsi Kalbar, di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (02/07/2024).

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

Ia melanjutkan, di tahun ini juga, Kalbar berhasil mengentaskan desa yang berstatus sangat tertinggal dan tertinggal, dengan menyisakan sebanyak 472 desa berkembang, dan 495 desa maju, dari total 2.046 desa se-Kalbar.

“Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) Kalbar tahun 2024, semua desa di Kalbar tidak ada yang berstatus desa sangat tertinggal dan tertinggal, termasuk di Landak. Tahun lalu Kabupaten Landak, tercatat ada 13 desa status tertinggal, namun kini sudah tidak ada lagi atau nol desa tertinggal,” paparnya.

Pada kesempatan itu pula, Harisson mengapresiasi Kabupaten Sambas yang telah menunjukan kemajuan di berbagai bidang dalam pembangunan desa. Kabupaten Sambas yang sudah tidak ada lagi desa berkembang, hanya ada desa maju dan desa mandiri, di mana desa maju tinggal 6 desa. Kemudian Di Kabupaten Mempawah desa berkembang tinggal 3 desa, Kayong Utara tinggal 4 desa.

Baca Juga :  Pemprov Kalbar Berupaya Lengkapi Syarat Sebelum Jual Aset Daerah

“Saya juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para Tenaga Ahli Profesional P3MD Provinsi Kalimantan Barat yang telah membantu dalam proses update data IDM dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi,” ungkap Harisson.

Lebih lanjut ia menerangkan, peningkatan status kemandirian desa dinilai sangat strategis dan memerlukan upaya dari semua pihak. Informasi terkait situasi dan kondisi desa yang tercantum di IDM dapat menjadi acuan dalam melakukan intervensi, demi percepatan peningkatan status kemandirian desa.

Jika semua indikator yang menjadi syarat dalam kemandirian desa terpenuhi, ia optimis masyarakat di desa tersebut akan lebih cepat sejahtera. Apalagi pada 2024 ini, pemerintah pusat telah mengucurkan total sebanyak Rp 1,88 triliun untuk alokasi dana desa di Kalbar.

“Jangan sampai telah dikucurkan dana desa setiap tahun dengan anggaran yang semakin tahun semakin meningkat, akan tetapi desanya tidak maju-maju, (uangnya) habis-habis begitu saja,” kata dia.

Baca Juga :  Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I Capai 75 persen, Wako Edi Harap Sudah Bisa Berfungsi Desember Ini

“Inilah yang menjadi perhatian bagi pemerintah kabupaten/kota bahkan hingga aparat desa. Dalam penggunaan dana desa supaya memperhatikan indikator-indikator tersebut,” tambah Harisson.

Ia juga menjelaskan bahwa meningkatnya jumlah desa mandiri, serta tidak adanya desa sangat tertinggal dan tertinggal, merupakan hasil kerja bersama seluruh stakeholder terkait. Hal ini juga menunjukkan sinergitas yang ada sudah terbangun dengan baik.

“Kita patut berbangga bahwa tahun ini Kalbar telah berhasil mengentaskan desa sangat tertinggal, dan tertinggal,” ucapnya.

Harisson juga memberikan apresiasi pemprov kepada Pemerintah Kabupaten Melawi yang sukses menjadi kabupaten tercepat dalam pemutakhiran data IDM tahun 2024.

Harisson pun memberikan ucapan terima kasih kepada para bupati yang telah berkinerja dengan sangat baik dalam mewujudkan desa mandiri serta mengentaskan desa sangat tertinggal dan tertinggal.

“Saya harapkan tahun depan beberapa kabupaten akan menyusul Sambas, yakni sudah tidak ada lagi desa berkembang, menjadi tersisa desa maju, dan mandiri,” pungkasnya. (Jau)

Comment