Pengentasan Desa Tertinggal di Kalbar Lebih Dari Target Nasional: Desa Mandiri Terus Meningkat
KalbarOnline, Pontianak – Selain indeks desa membangun (IDM) dengan status desa mandiri yang terus mengalami peningkatan yang signifikan, Kalimantan Barat saat ini juga resmi bebas dari desa sangat tertinggal di tahun 2021 ini. Bahkan untuk pengentasan desa tertinggal, Kalbar sudah melebihi target nasional yakni mencapai 105 persen. Hal itu diutarakan Tenaga Ahli Madya Pengelolaan Keuangan Desa Kalbar, Sunaryono.
“Alhamdulillah, di Kalbar terus ada peningkatan. Desa mandiri menjadi 385 desa, tahun lalu masih 200an lebih. Keberhasilan kita tahun ini juga adalah menghilangkan 12 desa sangat tertinggal, artinya kita tidak ada lagi desa sangat tertinggal dan yang lainnya yaitu menghilangkan 285 desa tertinggal,” ujarnya saat diwawancarai usai menghadiri penandatanganan berita acara IDM tahun 2021, Selasa (8/6/2021).
Sunaryono berujar, menurunkan angka desa tertinggal merupakan salah satu target yang ingin dicapai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sementara Kalbar, lanjut dia, telah berhasil mengurangi sebanyak 285 desa tertinggal pada tahun ini.
“Sehingga, target untuk pengentasan desa tertinggal kita sudah melebihi target nasional, sudah 105 persen. Target untuk merubah status desa berkembang menjadi desa mandiri ada di angka 27 persen,” kata dia.
Namun, dijelaskan dia, sesuai arahan Gubernur Sutarmidji, satu atau dua tahun ke depan, sekitar 200 desa tertinggal yang masih ada di Kalbar sekarang ditargetkan berubah status menjadi desa berkembang atau desa maju, bahkan menjadi desa mandiri.
“Untuk target desa mandiri sejak Pak Gubernur menjabat sampai 2023 nanti hanya tersisa 40an desa lagi. Karena targetnya adalah 425 desa mandiri, sementara yang ada sekarang sudah ada 385 desa, tinggal sekitar 40an desa lagi target Pak Gubernur tercapai,” pungkasnya.
Midji Minta Kemendes Perhatikan Desa yang Berstatus Mandiri
Sementara Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memperhatikan desa yang telah meningkat menjadi desa mandiri dengan meningkatkan dana desanya.
“Saya akan sampaikan kepada Menteri Desa dan PDTT seharusnya desa yang berhasil naik status jadi desa mandiri itu diberikan penghargaan dengan meningkatkan dana desanya, bukan sebaliknya malah dikurangi,” ujarnya.
Kalbar saat ini, kata Midji, sudah memiliki sebanyak 385 desa mandiri. Bahkan yang lebih membanggakan, Kalbar saat ini sudah terbebas dari desa sangat tertinggal.
“Desa sangat tertinggal sudah tidak ada dan target tahun depan bisa lebih dari 400, mungkin bisa mencapai 450,” kata dia.
Menurutnya, tak sulit untuk menjadikan suatu desa menjadi desa mandiri. Cukup memenuhi 54 indikator yang ditetapkan.
“Desa itu harus berubah jadi desa mandiri, kalau sudah mandiri, mau apa saja bisa,” kata Midji.
Dia pun menegaskan, akan terus berkolaborasi dengan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam percepatan IDM. Mulai dari TNI-Polri yang sudah berjalan selama ini, termasuk juga pihak kejaksaan, perguruan tinggi hingga perusahaan atau pihak swasta.
“Pak Kajati nanti bisa memberikan masukan-masukan kepada pemerintah desa di Kalbar tentang pemanfaatan dana desa dalam percepatan pembangunan desa,” kata dia.
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalbar berkoordinasi dengan Bappeda untuk bersama-sama DPRD merumuskan program dalam rangka percepatan pembangunan di desa. Menurutnya bisa disinergikan dalam bentuk pokok pikiran (Pokir) DPRD.
“Saya harap tahun depan itu, masing-masing desa yang sudah berstatus desa mandiri mendapat insentif berupa kegiatan pembangunan di daerahnya, dua kegiatan yang masing-masing mungkin maksimal Rp200 juta, satu sampai dua kegiatan. Nanti diawasi disampaikan ke DPRD nanti itu harusnya dimasukkan ke Pokir mereka,” pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini Kalbar memiliki sebanyak 385 desa mandiri, 456 desa maju, 910 desa berkembang, tersisa 280 desa tertinggal dan bebas dari desa sangat tertinggal.
Comment