Pontianak    

Kunci Sukses Bangun Kalbar, Sutarmidji: Ubah Desa Tertinggal Jadi Desa Mandiri

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 17 Desember 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Belum meratanya pembangunan di

Kalimantan Barat, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Provinsi Kalbar di

masa kepemimpinan Sutarmidji-Ria Norsan. Selain masih banyaknya infrastruktur

jalan yang belum disentuh Pemerintah ditambah masih banyaknya daerah-daerah

yang terisolir.

Hal ini semakin diperparah dengan banyaknya

desa-desa tertinggal bahkan sangat tertinggal di Kalbar. Berdasarkan data, dari

2031 desa di Kalbar hanya ada satu desa dengan klasifikasi desa mandiri, 566

desa dengan klasifikasi sangat tertinggal, 865 desa dengan klasifikasi tertinggal,

349 desa dengan klasifikasi berkembang, 54 desa maju dan 196 desa yang belum terklasifikasi.

Guna menyelesaikan persoalan ini, Gubernur

Kalbar Sutarmidji menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen melahirkan sebanyak-banyaknya

desa mandiri di Kalbar.

“Yang berpotensi bisa menjadi desa mandiri

dalam waktu cepat dengan hanya mengisi beberapa indikator yang dibutuhkan, kita

akan mendapatkan ada 60 desa mandiri. Tahun depan target saya pasti 60. Dari

satu menjadi 60 desa mandiri dan akhir masa jabatan ini menjadi 400 desa

mandiri,” ujarnya.

Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini

juga akan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) guna menyelesaikan

indikator-indikator desa mandiri.

“Dari 54 indikator desa mandiri, kita akan

terbitkan pergub, kalau disetujui, dana desa itu bisa menangani 14 indikator

yang ringan-ringan saja dari 54 indikator. 20 indikator ditangani oleh

pemerintah kabupaten dan 20 indikator lainnya ditangani oleh pemerintah

provinsi yang berat-berat,” tukasnya.

Bahkan mulai tahun 2020, pihaknya akan

memberikan porsi dengan persentase sebesar 20 persen anggaran belanja langsung dari

APBD Provinsi untuk menyelesaikan 20 indikator desa mandiri dan nilai itu menurutnya

sangat besar.

Sutarmidji juga meyakini kunci sukses membangun

Kalbar adalah mengubah desa-desa tertinggal menjadi desa mandiri. Menurutnya hal

ini sangat berdampak dan berpengaruh besar terhadap kesejahteraan dan

peningkatan SDM.

“Saya yakin kunci sukses membangun Kalbar

itu adalah mengubah desa tertinggal menjadi desa mandiri. Itu kita sinergikan

antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota ditambah dengan Kodam

XII/Tanjungpura dan Polda Kalbar. Kalau indikator desa tertinggal ini sudah ditangani,

maka perubahan Kalbar akan sangat luar biasa, lihat saja nanti,” tukasnya lagi.

Menangani indikator desa mandiri itu

menurutnya tidak juga sulit. Hanya saja, kata dia, selama ini tidak

diperhatikan. Padahal, lanjutnya, beberapa desa di Kalbar ini hanya tinggal ditangani

beberapa indikatornya saja sehingga bisa menjadi desa mandiri.

“Tapi kan selama ini tidak pernah

menyelesaikan segala sesuatu itu dengan melihat indikator, misalnya kemiskinan,

sampai habis duit pun tapi indikator kemiskinannya tidak tahu, pasti tak ada

hasilnya. Indikator kemiskinan itu ada 14, makanya saya selama menjadi Wali

Kota saya selalu melihat itu, kalau kita tak tahu, pasti tak bisa. Makanya data

itu penting,” imbuhnya.

“Nah, kalau kita bisa membangun dari 2036

desa ada 1000 saja desa yang punya BUMDes, itu akan sangat luar biasa. Inilah

yang pelan-pelan kita tata, kita genahkan. Jadi 100 hari ini, sudah banyak yang

kita genahkan,” pungkasnya. (Fat)

Artikel Selanjutnya
Buka Daerah Terisolir, Sutarmidji Percepat Pembangunan Infrastruktur
Senin, 17 Desember 2018
Artikel Sebelumnya
Ratusan Penambang Emas Audensi ke DPRD, Jika Tak Ada Solusi Ancam Demo Skala Besar dan Golput di Pemilu 2019
Senin, 17 Desember 2018

Berita terkait