Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 17 Desember 2018 |
KalbarOnline,
Pontianak – Masih banyaknya jalan-jalan yang sama
sekali belum tersentuh oleh Pemerintah ditambah masih banyaknya daerah-daerah
yang terisolir, membuat Gubernur Kalbar, Sutarmidji semakin tertantang
menjalankan roda pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat.
Seperti diketahui bahwa Gubernur yang memiliki
jargon ‘Kalbar Baru Untuk Semua’ ini memiliki visi ‘Kalbar Maju’ yang misinya adalah
mempercepat perbaikan dan pemerataan pembangunan infrastruktur hingga
daerah-daerah pelosok di seluruh Kalimantan Barat.
Hal ini tentu sangat menguntungkan
masyarakat Kalbar. Akses transportasi ke daerah-daerah pedalaman otomatis
menjadi lancar yang akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya pendapatan
masyarakat.
“Jalan yang sama sekali sampai saat ini belum
tersentuh atau masih jalan tanah, banyak sekali, tidak terhitung jumlahnya. Tapi
yang utama itu ada 12 ruas jalan, paling banyak di Sintang dan Melawi,” ujarnya
saat diwawancarai usai Musrenbang penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menegah
Daerah (RPJMD) Provinsi Kalbar tahun 2018-2023, di Hotel Grand Mahkota, Jalan
Sidas, Jumat (14/12/2018).
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menuturkan
selain membangun jalan untuk membuka daerah terisolir pihaknya juga akan
membangun jembatan.
“Kalau daerah lain untuk membuka keterisoliran
itu kita juga akan bangun jembatan. Sebenarnya dengan satu jembatan saja
dibangun misalnya investasi Rp9 miliar, artinya kita sudah membuka satu kawasan
yang ribuan hektar, secara otomatis nilai jual lahan setempat akan meningkat
3-4 kali lipat. Tentunya akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,”
tuturnya.
Memang, diakuinya, jalan-jalan yang baru
disentuh Pemerintah Provinsi Kalbar sampai saat ini belum memadai lantaran
jalannya yang panjang sekitar 60 kilo-100 kilo.
“Itu bukan jalan perbaikan kualitas, tapi memang
baru disentuh, jalannya seperti bubur, itu harus perkerasan dulu, harus
peninggian dan baru pengaspalan. Rata-rata baru kita sentuh antara 10-15 kilo,
tapi saya yakin masa pemerintahan saya itu selesai semuanya,” tukasnya.
Sutarmidji menyebutkan 12 ruas jalan itu
prioritas itu diantaranya di Sintang, Melawi, Kapuas Hulu dan Ketapang dengan
panjang kurang lebih 500 kilometer. Termasuk jalur yang akan mempercepat
Sukadana, Kayong Utara ke Pontianak yang kurang lebih 40 kilo.
“12 ruas jalan ini prioritas, itu
panjangnya kurang lebih 500 kilometer. Sudah termasuk jalur yang akan
mempercepat dari Kayong Utara ke Pontianak kurang lebih 40 kilometer. Kalau itu
bisa selesai, bisa menghemat waktu lebih dari 3 jam dari Kayong Utara ke
Pontianak,” sebutnya.
Diketahui bahwa dari total Rp5,9 triliun
APBD Kalbar 2019, pihaknya mengalokasikan dana untuk infrasktruktur jalan sebesar
Rp1 triliun dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp600 miliar.
Orang nomor satu di Kalbar ini menjelaskan bahwa
membuka keterisolasian itu, bukan membuka ruas jalan baru, melainkan membangun
jalan yang sebelumnya hanya jalan tanah dan apabila musim hujan akan sulit
dilewati.
“Jalannya sudah ada, tapi dibiarkan jalan
tanah. Kalau hujan, bukan orang yang naik motor, tapi orang ‘ngangkut motor’,” jelasnya.
Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini
turut menjelaskan bahwa 12 ruas jalan prioritas tersebut, tidak termasuk dengan
pembukaan daerah keterisolasian. Membuka daerah terisolir ini, pihaknya akan melakukan
melalui Bakti TNI dengan skala besar. Midji menyebut Pemprov Kalbar telah
menyiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar di luar anggaran infrastruktur sebesar
Rp1 triliun.
“Daerah terisolir ini sangat banyak,
diantaranya Sanggau, nantinya akan terkoneksi antara Sanggau, Ketapang, Kubu
Raya dan Mempawah,” ujarnya.
Sebelumnya pada konsultasi publik (RPJMD) Kalbar
tahun 2019-2023 di Pendopo Gubernur Kalbar, 4 Oktober lalu Sutarmidji
mengatakan bahwa dirinya memporsikan lebih dari 20 persen anggaran untuk
pembangunan infrastruktur.
“Sekarang sudah lebih dari 20 persen. Artinya meningkat
dari sebelumnya yang hanya 14 persen. Ini penting, hasil akhirnya adalah percepatan
pertumbuhan meningkat, nilai tukar petani (NTP) meningkat. Itu penting, orang
selama ini tak bicara soal NTP. Kemudian meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari
daerah pinggiran langsung ke pusat daerah di setiap masing-masing kabupaten dan
kota yang ada di Kalbar,” pungkasnya. (Fat)
KalbarOnline,
Pontianak – Masih banyaknya jalan-jalan yang sama
sekali belum tersentuh oleh Pemerintah ditambah masih banyaknya daerah-daerah
yang terisolir, membuat Gubernur Kalbar, Sutarmidji semakin tertantang
menjalankan roda pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat.
Seperti diketahui bahwa Gubernur yang memiliki
jargon ‘Kalbar Baru Untuk Semua’ ini memiliki visi ‘Kalbar Maju’ yang misinya adalah
mempercepat perbaikan dan pemerataan pembangunan infrastruktur hingga
daerah-daerah pelosok di seluruh Kalimantan Barat.
Hal ini tentu sangat menguntungkan
masyarakat Kalbar. Akses transportasi ke daerah-daerah pedalaman otomatis
menjadi lancar yang akan bermuara pada pertumbuhan ekonomi serta meningkatnya pendapatan
masyarakat.
“Jalan yang sama sekali sampai saat ini belum
tersentuh atau masih jalan tanah, banyak sekali, tidak terhitung jumlahnya. Tapi
yang utama itu ada 12 ruas jalan, paling banyak di Sintang dan Melawi,” ujarnya
saat diwawancarai usai Musrenbang penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menegah
Daerah (RPJMD) Provinsi Kalbar tahun 2018-2023, di Hotel Grand Mahkota, Jalan
Sidas, Jumat (14/12/2018).
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menuturkan
selain membangun jalan untuk membuka daerah terisolir pihaknya juga akan
membangun jembatan.
“Kalau daerah lain untuk membuka keterisoliran
itu kita juga akan bangun jembatan. Sebenarnya dengan satu jembatan saja
dibangun misalnya investasi Rp9 miliar, artinya kita sudah membuka satu kawasan
yang ribuan hektar, secara otomatis nilai jual lahan setempat akan meningkat
3-4 kali lipat. Tentunya akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,”
tuturnya.
Memang, diakuinya, jalan-jalan yang baru
disentuh Pemerintah Provinsi Kalbar sampai saat ini belum memadai lantaran
jalannya yang panjang sekitar 60 kilo-100 kilo.
“Itu bukan jalan perbaikan kualitas, tapi memang
baru disentuh, jalannya seperti bubur, itu harus perkerasan dulu, harus
peninggian dan baru pengaspalan. Rata-rata baru kita sentuh antara 10-15 kilo,
tapi saya yakin masa pemerintahan saya itu selesai semuanya,” tukasnya.
Sutarmidji menyebutkan 12 ruas jalan itu
prioritas itu diantaranya di Sintang, Melawi, Kapuas Hulu dan Ketapang dengan
panjang kurang lebih 500 kilometer. Termasuk jalur yang akan mempercepat
Sukadana, Kayong Utara ke Pontianak yang kurang lebih 40 kilo.
“12 ruas jalan ini prioritas, itu
panjangnya kurang lebih 500 kilometer. Sudah termasuk jalur yang akan
mempercepat dari Kayong Utara ke Pontianak kurang lebih 40 kilometer. Kalau itu
bisa selesai, bisa menghemat waktu lebih dari 3 jam dari Kayong Utara ke
Pontianak,” sebutnya.
Diketahui bahwa dari total Rp5,9 triliun
APBD Kalbar 2019, pihaknya mengalokasikan dana untuk infrasktruktur jalan sebesar
Rp1 triliun dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp600 miliar.
Orang nomor satu di Kalbar ini menjelaskan bahwa
membuka keterisolasian itu, bukan membuka ruas jalan baru, melainkan membangun
jalan yang sebelumnya hanya jalan tanah dan apabila musim hujan akan sulit
dilewati.
“Jalannya sudah ada, tapi dibiarkan jalan
tanah. Kalau hujan, bukan orang yang naik motor, tapi orang ‘ngangkut motor’,” jelasnya.
Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini
turut menjelaskan bahwa 12 ruas jalan prioritas tersebut, tidak termasuk dengan
pembukaan daerah keterisolasian. Membuka daerah terisolir ini, pihaknya akan melakukan
melalui Bakti TNI dengan skala besar. Midji menyebut Pemprov Kalbar telah
menyiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar di luar anggaran infrastruktur sebesar
Rp1 triliun.
“Daerah terisolir ini sangat banyak,
diantaranya Sanggau, nantinya akan terkoneksi antara Sanggau, Ketapang, Kubu
Raya dan Mempawah,” ujarnya.
Sebelumnya pada konsultasi publik (RPJMD) Kalbar
tahun 2019-2023 di Pendopo Gubernur Kalbar, 4 Oktober lalu Sutarmidji
mengatakan bahwa dirinya memporsikan lebih dari 20 persen anggaran untuk
pembangunan infrastruktur.
“Sekarang sudah lebih dari 20 persen. Artinya meningkat
dari sebelumnya yang hanya 14 persen. Ini penting, hasil akhirnya adalah percepatan
pertumbuhan meningkat, nilai tukar petani (NTP) meningkat. Itu penting, orang
selama ini tak bicara soal NTP. Kemudian meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari
daerah pinggiran langsung ke pusat daerah di setiap masing-masing kabupaten dan
kota yang ada di Kalbar,” pungkasnya. (Fat)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini