Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 26 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Tren kendaraan ramah lingkungan dan elektrifikasi tampaknya tak hanya akan massif dihadirkan pada segmen kendaraan pribadi, komersial, dan angkutan umum saja. Lebih jauh, tren tersebut tampaknya juga akan banyak diadopsi untuk kebutuhan militer melalui kendaraan taktis alias rantis untuk terjun di medan perang.
Baru-baru ini, teknologi hibrida ramah lingkungan sedang dipersiapkan untuk diuji oleh Angkatan Darat Inggris. Angkatan Darat Inggris dilaporkan menjajal dua kendaraan lapis baja berteknologi mesin hybrid sebagai cara untuk menjaga keberlangsungan lingkungan yang lebih baik. Tentunya meningkatkan kemampuan siluman atau kamuflase di Medan pertempuran.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan mesin hybrid akan meningkatkan kemampuan siluman tentara. Sebab, mereka dapat berjalan hampir tanpa suara dibandingkan dengan model diesel biasa yang banyak digunakan oleh rantis-rantis saat ini.
Dua rantis hybrid yang akan diuji coba sebagaimana dilansir dari DailyMail, adalah platform senjata mobile Jackal 2 dan kendaraan patroli yang Foxhound. Tapi baru akan dilengkapi dengan sistem hibrida dengan pengujian mulai November mendatang.
Prototipe hibrida merupakan bagian dari investasi senilai GBP 3 juta atau berkisar Rp 57,9 miliaran dari Kementerian Pertahanan untuk mewujudkan kendaraan tempur ramah lingkungan. Namun harga dari setiap masing-masing rantis hybrid yang akan diuji coba tidak dibeberkan secara detail.
Soal spesifikasi, kendaraan tersebut akan menyimpan mesin pembakaran internal yang digerakkan oleh diesel bersama dengan baterai dan elektronik untuk prototipe pertama. Tetapi itu bisa berubah di versi masa depan. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kendaraan itu dapat mengisi sendiri (tenaga baterainya) dari mesin diesel.
Menteri Pertahanan Jeremy Quin, mengatakan, sangat penting kendaraan lapis baja mereka dilengkapi dengan teknologi terbaru. Sehingga dapat mempertahankan keunggulan pertempuran.
“Tes ini akan memastikan Angkatan Bersenjata kami memiliki teknologi terbaru, teraman dan paling efisien, sambil terus mendukung kemakmuran di seluruh Inggris,” ucapnya.
Dia melanjutkan, pengujian tersebut mewakili peluang potensial untuk meningkatkan keberlanjutan kendaraan dan efektivitas militer di masa depan. “Bersamaan dengan memberikan beberapa peningkatan teknis dan operasional, pengenalan teknologi hibrida pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan Angkatan Darat pada bahan bakar fosil, sebuah langkah menuju sasaran nol bersih Pemerintah tahun 2050,” tandas Quin.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Tren kendaraan ramah lingkungan dan elektrifikasi tampaknya tak hanya akan massif dihadirkan pada segmen kendaraan pribadi, komersial, dan angkutan umum saja. Lebih jauh, tren tersebut tampaknya juga akan banyak diadopsi untuk kebutuhan militer melalui kendaraan taktis alias rantis untuk terjun di medan perang.
Baru-baru ini, teknologi hibrida ramah lingkungan sedang dipersiapkan untuk diuji oleh Angkatan Darat Inggris. Angkatan Darat Inggris dilaporkan menjajal dua kendaraan lapis baja berteknologi mesin hybrid sebagai cara untuk menjaga keberlangsungan lingkungan yang lebih baik. Tentunya meningkatkan kemampuan siluman atau kamuflase di Medan pertempuran.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan mesin hybrid akan meningkatkan kemampuan siluman tentara. Sebab, mereka dapat berjalan hampir tanpa suara dibandingkan dengan model diesel biasa yang banyak digunakan oleh rantis-rantis saat ini.
Dua rantis hybrid yang akan diuji coba sebagaimana dilansir dari DailyMail, adalah platform senjata mobile Jackal 2 dan kendaraan patroli yang Foxhound. Tapi baru akan dilengkapi dengan sistem hibrida dengan pengujian mulai November mendatang.
Prototipe hibrida merupakan bagian dari investasi senilai GBP 3 juta atau berkisar Rp 57,9 miliaran dari Kementerian Pertahanan untuk mewujudkan kendaraan tempur ramah lingkungan. Namun harga dari setiap masing-masing rantis hybrid yang akan diuji coba tidak dibeberkan secara detail.
Soal spesifikasi, kendaraan tersebut akan menyimpan mesin pembakaran internal yang digerakkan oleh diesel bersama dengan baterai dan elektronik untuk prototipe pertama. Tetapi itu bisa berubah di versi masa depan. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kendaraan itu dapat mengisi sendiri (tenaga baterainya) dari mesin diesel.
Menteri Pertahanan Jeremy Quin, mengatakan, sangat penting kendaraan lapis baja mereka dilengkapi dengan teknologi terbaru. Sehingga dapat mempertahankan keunggulan pertempuran.
“Tes ini akan memastikan Angkatan Bersenjata kami memiliki teknologi terbaru, teraman dan paling efisien, sambil terus mendukung kemakmuran di seluruh Inggris,” ucapnya.
Dia melanjutkan, pengujian tersebut mewakili peluang potensial untuk meningkatkan keberlanjutan kendaraan dan efektivitas militer di masa depan. “Bersamaan dengan memberikan beberapa peningkatan teknis dan operasional, pengenalan teknologi hibrida pada akhirnya akan mengurangi ketergantungan Angkatan Darat pada bahan bakar fosil, sebuah langkah menuju sasaran nol bersih Pemerintah tahun 2050,” tandas Quin.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini